Mendekati Berakhirnya Wabah Covid-19, Baru Saja Ketahuan Beberapa Efek Samping yang Akan Timbul dari Suntikan Vaksin Corona Usai Dilakukan Uji Klinis

By Yosa Shinta Dewi, Kamis, 23 Juli 2020 | 20:45 WIB
Ilustrasi hasil uji vaksin Covid-19 dari Sinovac, China (Pixabay)

Mendekati Berakhirnya Wabah Covid-19, Baru Saja Ketahuan Beberapa Efek Samping yang Akan Timbul dari Suntikan Vaksin Corona Usai Dilakukan Uji Klinis 

Nakita.id - Sejak awal bulan Maret 2020 lalu, wabah virus corona diketahui mulai menjangkiti Indonesia.

Dari waktu ke waktu jumlah pasien terpapar Covid-19 di Indonesia juga selalu dikabarkan mengalami penambahan jumlah.

Kurang lebih empat bulan berperang melawan virus corona, pemerintah pun akhirnya mengambil jalan untuk memulai new normal.

Memasuki fase kehidupan normal baru seperti sekarang ini memaksa masyarakat untuk hidup berdamai dengan Covid-19.

Baca Juga: Bak Sudah Habis Kesabaran, Presiden Joko Widodo Minta Vaksin Covid-19 Tersedia dalam 3 Bulan, Tim Uji Klinis Akui Tak Bisa

Tak sampai di situ saja, kini peneliti di seantero dunia pun sedang mencari secercah harapan membuat vaksin Covid-19.

Seperti diketahui, sampai detik ini belum ada vaksin atau obat resmi untuk pasien terjangkit virus corona.

Namun demikian, harapan tak pupus untuk mengembangkan vaksin demi menyudahi wabah virus corona.

Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 2.400 sampel calon vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonsia pada 19 Juli 2020.

Baca Juga: Firasat Wirang Birawa Seolah Akan Jadi Nyata, Begini Kabar Terbaru Soal Vaksin Covid-19 yang Tinggal Lalui Satu Uji Klinis Lagi

Diketahui calon vaksin tersebut hasil produksi dari Sinovac Biotech Ltd, China.

Calon vaksin dari China itu diuji klinis di laboratorium milik PT Bio Farma (Persero) dan difasilitasi penelitian lain di dalam negeri.

Efek samping uji klinis vaksin Covid-19 terhadap relawan

Uji klinis terhadap vaksin ini bakal dilakukan sebanyak tiga tahapan.

Baca Juga: Punya Firasat Baik Soal Vaksin Virus Corona, Wirang Birawa Sebuat Dua Negara Ini Jadi Penemu Penangkal Covid-19

Direncanakan Indonesia akan memroduksi vaksin tersebut dan akan rampung pada awal tahun 2021.

Kurang lebih selama enam bulan dilakukan uji klinis, baru-baru ini hasilnya sudah diumumkan.

Setidaknya dalam uji klinis tersebut ada 1.620 orang telah disuntikkan vaksin produksi Sinovac.

Dokter Eddy Fadliana, selaku Manajer Lapangan Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Calon Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pun menuturkan perkembangannya.

Baca Juga: Indonesia Terancam Diserang Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenkes Ungkap Bahayanya: ‘Tidak Bisa Diproteksi dengan Vaksin Virus yang Ada’

Meski vaksin ini dinyatakan aman untuk manusia. Pada uji klinis fase pertama dan kedua yang telah dilakukan di China, ada efek samping yang akan timbul.

"Kita berpatokan pada penelitian. Dari penelitian yang dipublikasikan, ada reaksi lokal berupa nyeri di tempat suntikan  20 sampai 25 persen (dari jumlah orang yang menjadi relawan uji klinis fase satu dan dua)," kata Eddy, Rabu (22/7/2020).

Eddy menuturkan, pada uji klinis fase satu dan fase dua, beberapa relawan yang telah disuntik calon vaksin Covid-19 mengalami radang paru-paru, diare, dan penyakit lainnya.

"Setelah diaudit tidak berhubungan dengan vaksin.

Baca Juga: Warga Seantero Indonesia Wajib Tahu, Pemerintah Akhirnya Berani Mengabarkan Vaksin Corona Buatan Lokal Baru Akan Diproduksi Besar-besaran di Tahun 2021

"Dari uji klinis fase satu dan dua, calon vaksin yang dibuat dari virus corona yang dimatikan ini dipastikan tidak menimbulkan penyakit baru.

"Fase satu dan fase dua menunjukkan tingkat keamanan cukup tinggi. Pada fase satu dan dua tidak timbul demam, hanya reaksi lokal nyeri di tempat suntikan tadi," jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Calon Vaksin Covid 19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Profesor Kusnandi Rusmil mengatakan nyeri bekas suntikan calon vaksin covid-19 tersebut akan hilang dengan sendirinya.

"Nyeri akan hilang sendiri dalam berapa jam, yang nyerinya hilang sampai dua hari paling hanya beberapa orang," jelasnya.

Baca Juga: Sebentar Lagi Warga Dunia Menang Melawan Wabah Virus Corona, WHO Bagikan Kabar Gembira Kalau Dua Minggu Lagi Hasil Uji Klinis Obat Covid-19 Sudah Didapatkan