Kali Ini Bukan Tersandung Kasus Mantan Suami, Tessa Kaunang, Kembali Datangi Kantor Polisi Gara-gara Hal Ini: 'Pengin Uang Saya Balik, Saya Lapor Polisi'

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 30 Juli 2020 | 09:00 WIB
Tessa Kaunang sambangi Polres Metro Jakarta Selatan (Instagram)

Brompton Wheels for Heroes

Tentang Brompton, Sepeda Ngehits yang Harganya Selangit

Ditawarkan dengan harga selangit namun sepeda Brompton tetap diburu dan ngehits di kalangan goweser atau pesepeda.

Ddibanderol dengan harga yang terbilang fantastis. Mulai dari Rp 35 juta hingga ratusan juta rupiah, bagaimana kisah sepeda brompton ini bermula? Simak sejarahnya.

Brompton dirancang pertama kali pada 1975 oleh Andrew Ritchie, di South Kensington, London,Inggris.

Bermula dari kesulitan Ritchie memasukkan sepeda konvensional ke apartemennya sehingga ia ingin menciptakan sepeda yang ringkas dan bisa dilipat.

Nama Brompton dipilih karena apartemen Andrew menghadap ke Brompton Oratory di South Kensington, London.

Baca Juga: Setelah Kena Musibah Mobil Mewahnya Terbakar Habis, Via Vallen Kini Ikuti Trending dan Pamer Brompton Senilai 75 Juta

Pada 1981, sepeda lipat ini pertama kali diproduksi di Kota Brentford, Inggris dan terciptalah sepeda ukuran 28x60x60 cm atau 3,56 kaki kubik setelah dilipat.

Pada 1995, sepeda ini mendapatkan ‘Royal Recognition’ yang merupakan penghargaan dari Ratu Inggris.

Penghargaan ini melambungkan nama sepeda Brompton hingga 2006, saat itu laga pacu Brompton World Championship diadakan pertama kali di Barcelona, Spanyol.

Brompton menemukan desain terbaiknya dan menjadi merk global pada 2011 lalu.

Brompton juga memproduksi sepeda lipat listrik. Bobot baterai (2,9kg) terpisah dengan sepeda listrik (13,7kg) sehingga mudah dibawa, bahkan ditenteng sekalipun.