Kali Ini Bukan Tersandung Kasus Mantan Suami, Tessa Kaunang, Kembali Datangi Kantor Polisi Gara-gara Hal Ini: 'Pengin Uang Saya Balik, Saya Lapor Polisi'

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 30 Juli 2020 | 09:00 WIB
Tessa Kaunang sambangi Polres Metro Jakarta Selatan (Instagram)

Nakita.id - Tessa Kaunang, mantan istri dari Sandy Tumiwa ini malah kelihatan mondar-mandir ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Sebenarnya ada apakah dengan Tessa Kaunang? Apakah ada kaitannya dengan Sandy Tumiwa yang sempat terjerat kasus penipuan?

Bintang sinetron Tessa Kaunang (43) menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2020) petang. Ada apa?

Didampingi sang adik bernama Genesy Kaunang, Tessa Kaunang membuat laporan polisi terkait dugaan penipuan yang diduga dilakukan oleh toko sepeda online.

Laporan polisi Tessa diterima petugas dengan nomor LP/1418/VII/2020/RJS.

Baca Juga: Sandy Tumiwa Talak Cerai Vivi Paris dan 'Merengek' Minta Maaf ke Mantan Istri, Tessa Kaunang Singgung Soal Kontak Batin, Ada Apa?

Usai membuat laporan, ia bertemu awak media dan mengaku menerima tindak pidana dugaan penipuan.

"Jadi kehadiran saya kesini membuat laporan polisi soal penipuan. Saya kena tipu beli sepeda brompton di toko sepeda TRB Bike yang ada di ecommerce Bukalapak," kata Tessa Kaunang, Selasa malam.

Tessa menjelaskan kronologi dirinya menerima dugaan penipuan dari toko sepeda tersebut.

Mulanya, janda dua anak itu ingin membeli sepeda Brompton di toko TRB Bike yang ada di ecommerce tersebut, pada Minggu (26/7/2020).

"Karena lagi musim sepeda jadi saya belanja sepeda brompton ceritanya. Harganya itu sebenarnya Rp 57 juta sekian, tapi saya dapat diskon 60 persen jadi harganya Rp 23 juta," ucapnya.

Karena mendapatkan diskon besar dan sepeda brompton berwarna ungu sangat disukainya, janda Sandy Tumiwa itu pun tak pikir panjang membeli sepeda brompton tersebut secara online.

"Akhirnya saya transaksi dan prosedur yang saya lakukan sesuai, yaitu transfer ke virtual account yang keluar dari tempat belanja itu," ungkapnya.

"Satu jam kemudian ada yang telepon saya dan bilang, 'kami dari belanja online tersebut. Karena ibu mendapat diskon 60 persen jadi ibu harus mengaktivasi vocher diskon' gitu," tambahnya.

Wanita bernama lengkap Thessalonica Indria Roxana Aryani Anes Kaunang itu mengaku diberikan link oleh oknum penipu tersebut, yang kemudian diminta memasukan OTP.

"Saya ini memang bisa dibilang gaptek. Baru pertama kali belanja online di tempat ini. Saya pas masukin kode OTP langsung sesuai prosedur. Habis itu orangnya sempet telpon lagi, 'ibu jangan dibuka websitenya masih diaktivasi kode diskon'. Saya ikuti. Habis itu tidak ada kabar lagi," jelasnya.

Baca Juga: Sudah 5 Tahun Sandang Status Janda, Tessa Kaunang Tak Ragu Jalani Perawatan Miss V Untuk Tingkatkan Libido, Persiapan Menikah?

Namun, tiba-tiba di akun eccomercenya muncul notifikasi kalau pembelian sepeda brompton seharga Rp 23 Juta itu sudah selesai, atau tertera Tesaa sudah menerima pengiriman barang pesanan sepeda tersebut.

"Ya saya kaget ya. Barang aja belum dikirim tapi saya sudah menrima," katanya.

Bagi Tessa Kaunang, uang sebesar Rp 23 juta sangat besar baginya sehingga ia ingin uangnya kembali agar bisa beli sepeda yang lain lagi.

"Karena nyari uang kan susah ya. Saya cari uang pun tidak dengan halusinasi atau gimana. Makanya, karena pengin uang saya balik, saya lapor ke polisi," ujar Tessa Kaunang.

Brompton Wheels for Heroes

Tentang Brompton, Sepeda Ngehits yang Harganya Selangit

Ditawarkan dengan harga selangit namun sepeda Brompton tetap diburu dan ngehits di kalangan goweser atau pesepeda.

Ddibanderol dengan harga yang terbilang fantastis. Mulai dari Rp 35 juta hingga ratusan juta rupiah, bagaimana kisah sepeda brompton ini bermula? Simak sejarahnya.

Brompton dirancang pertama kali pada 1975 oleh Andrew Ritchie, di South Kensington, London,Inggris.

Bermula dari kesulitan Ritchie memasukkan sepeda konvensional ke apartemennya sehingga ia ingin menciptakan sepeda yang ringkas dan bisa dilipat.

Nama Brompton dipilih karena apartemen Andrew menghadap ke Brompton Oratory di South Kensington, London.

Baca Juga: Setelah Kena Musibah Mobil Mewahnya Terbakar Habis, Via Vallen Kini Ikuti Trending dan Pamer Brompton Senilai 75 Juta

Pada 1981, sepeda lipat ini pertama kali diproduksi di Kota Brentford, Inggris dan terciptalah sepeda ukuran 28x60x60 cm atau 3,56 kaki kubik setelah dilipat.

Pada 1995, sepeda ini mendapatkan ‘Royal Recognition’ yang merupakan penghargaan dari Ratu Inggris.

Penghargaan ini melambungkan nama sepeda Brompton hingga 2006, saat itu laga pacu Brompton World Championship diadakan pertama kali di Barcelona, Spanyol.

Brompton menemukan desain terbaiknya dan menjadi merk global pada 2011 lalu.

Brompton juga memproduksi sepeda lipat listrik. Bobot baterai (2,9kg) terpisah dengan sepeda listrik (13,7kg) sehingga mudah dibawa, bahkan ditenteng sekalipun.

Sepeda Brompton

Kelebihan di Balik Harga Fantastis

Baca Juga: Bikin Malu! Dibuat Gratis dari Donasi Covid-19, Sebuah Sepeda Brompton Dicuri dan Ditemukan di Indonesia

Apa sih kelebihan sepeda Brompton? Berikut rangkuman Tribunnews.com dari para goweser.

1. Ringan, portable, namun memakai bahan yang kuat. Kemudahannya dapat dibawa saat bepergian jauh menggunakan pesawat, mobil, atau transportasi lain.

2. Walau terkesan mahal, sebenarnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli Brompton jauh lebihmurah dibandingkan dengan biaya transportasi harian menggunakan transportasi lain atau alat gym, menurut klaim perusahaan ini.

3. Keunggulan lain, sepeda Brompton didesain agar pengendara bisa aman saat menggunakan di jalanraya.

Baca Juga: Disebut Jadi Pilot Pesawat yang Angkut Harley Davidson dan Sepeda Brompton, Segini 'Bayaran' Fantastis Suami Iis Dahlia kerja di Garuda Indonesia

4. Memiliki sepeda Brompton dapat menaikkan gengsi pemilik, alasannya karena harga relatif tinggi dan komunitas-komunitasnya adalah para eksekutif. Terlebih karena Brompton adalah rajanya sepeda lipat. Harga Selangit Tak Masalah.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tessa Kaunang Tertipu, Beli Sepeda Brompton, Uang Rp 23 Juta Melayang, Barang Tak Diterima")