Corona Buat Kehidupannya Berakhir Miris, Seorang Istri di Surabaya Telah Pil Pahit Hampir Diceraikan Suami karena Dua Kali Positif Covid-19

By Ine Yulita Sari, Jumat, 21 Agustus 2020 | 17:45 WIB
Ilustrasi peringatan WHO soal vitus corona (Pexels.com/ cottonbro)

Nakita.id - Covid-19 masih menjadi penyakit yang dianggap tabu di kalangan masyarakat.

Bahkan para penyintas yang berhasil sembuh dari penyakit pernapasan itu berhadapan dengan risiko ditinggal orang-orang tersayang.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Kasih Bantuan Lagi! Siap-siap Terima 15 Kg Beras Gratis Selama 3 Bulan dan Uang Tunai Rp 500 Ribu, Begini Cara Mendapatkannya

Hal itulah yang dialami seorang perempuan yang diterinfeksi Covid-19 berinisial LS di Surabaya.

LS dikabarkan hampir diceraikan suaminya karena positif terinfeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga: Muncul Gejala Covid-19 yang Baru, Begini Studi Terbaru Soal Virus Corona dari Ahlinya

Diketahui, LS sempat 2 kali dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Saat pertama kali dinyatakan sembuh, suaminya masih belum menerimanya kembali ke rumah, bahkan suaminya mengancam akan menceraikannya.

"Saat itu dia drop, sehingga imunitasnya menurun dan kembali positif Covid-19," kata Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Radian Jadit, saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).

Setelah kali kedua dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya selama 3 hari, LS kembali sembuh.

Baca Juga: Jangan Berani Melanggar Protokol Covid-19, Seorang Warga Jadi Tersangka Usai Brutal Lakukan Ini pada Jenazah Pasien Virus Corona

Dengan pendekatan komprehensif kepada keluaganya, ahirnya LS diterima kembali di tengah-tengah keluarganya.

"Sekarang LS berada di rumah ibunya di Tulungagung, komunikasi dengan suaminya juga mulai cair dan bagus, ini soal komunikasi yang tidak lancar saja," terang dia.

LS adalah salah satu pasien yang memiliki masalah sosial karena mengidap Covid-19.

Radian mengatakan, beberapa pasien juga ditolak kembali ke lingkungan sosialnya seperti keluarga dan tempat indekos atau kontrakan, meski sudah membawa surat keterangan sehat dari Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Radian menuturkan, ditolaknya pasien di lingkungan sosial itu karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19.

"Tugas kami membuka komunikasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Covid-19," ujar dia.

Baca Juga: Lama Ditunggu-tunggu, Pendaftaran Online Kartu Prakerja Gelombang 5 Akhirnya Kembali Resmi Dibuka, Begini Tata Caranya

Di sisi lain, Surabaya memang menjadi salah satu kota penyumbang pasien COVID-19 terbanyak di Indonesia.

Total ada 10.800 dari total 143.043 pasien COVID-19 yang dikonfirmasi di Kota Pahlawan.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sendiri sudah mengonfirmasi sekitar 20 wilayah dengan kasus kumulatif terbanyak di Indonesia.

Sebanyak 20 wilayah itu berasal dari kota yang menyumbangkan hingga 53 persen dari keseluruhan kasus COVID-19 Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Positif Covid-19, Istri di Surabaya Hampir Diceraikan Suami"