Mengenal Sindrom HELLP, Komplikasi Kehamilan Yang Paling Ditakuti Ibu Hamil

By Radita Milati, Minggu, 7 Januari 2018 | 21:21 WIB
Lakukan kontrol sesuai anjuran untuk mencegah komplikasi dalam kehamilan. ()

Sema ibu hamil berisiko terkena sindrom HELLP. Namun yang paling rentan adalah ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, stroke, atau gangguan hati.

Maka itu, pemeriksaan tekanan darah dan urin dirasa sangat penting selama kehamilan.

Di Amerika, 5-8% wanita hamil mengalami preeklamsia  dan 15% diantaranya mengalami sindrom HELLP.

Artinya, sebanyak 48.000 wanita hamil di Amerika berisiko terkena sindrom HELLP.per tahunnya.

BACA JUGA: Seperti ini Penampilan Ani Yudhoyono saat Tunggui Gaiatri Berjemur

Bila sindrom HELLP membuat tekanan darah Ibu hamil melonjak sangat tinggi, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa keduanya adalah mengeluarkan janin.

Bagi janin yang lahir premature atau beratnya kurang dari 2 kilogram maka akan mendapatkan perawatan intensif.

Meski begitu, presentase keselamatan bayi prematur bisa dibilang 50-50 karena organ-organ yang belum matang.

Bila harus memilih antara menyelamatkan nyawa Moms atau janin, secara medis nyawaMoms yang lebih dulu diutamakan.

Selain upaya pengeluaran janin, Moms yang dinyatakan terkena HELLP bisanya terlebih dahulu disarankan melakukan beberapa jenis transfusi darah.

Tanpa transfusi, jumlah trombosit yang rendah bisa membuat Moms berisiko kehilangan terlalu banyak darah selama kelahiran bayi.

Dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan untuk memperkuat paru-paru janin bila memang dibutuhkan.