Malang Tak Bisa Ditolak, Bayi 5 Bulan Meregang Nyawa Diduga karena Pengaruh Obat Dosis Tinggi

By Ela Aprilia Putriningtyas, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 10:33 WIB
Ilustrasi bayi (Kompas.com/NURWAHIDAH)

"Perawat 'pulang dulu ya bu, balik lagi kalau matanya cekung dan mencret 7x lagi," tulisnya.

Dapat pelayanan yang kurang memuaskan, wanita itu pun mengungkap jika dirinya langsung pergi ke Rumah Sakit PKU terdekat.

Dapat penanganan dokter dan diinfus bayi malang itu tunjukkan perubahan kondisi yang membaik.

Baca Juga: Hanya Karena Tak Mau Makan, Nyawa Seorang Anak Harus Melayang di Tangan Ibu Kandungnya Sendiri, 'Itu Cuma karena Saya Kesal Saja'

Namun dokter menjelaskan jika mata bayi yang sudah cekung masuk dalam bahaya.

Terlebih bayi itu masih terus mencret dan alami panas tinggi sampai 40 derajat.

Dokter pun menyarankan agar segera mendapat rujukan.

Selama dalam perjalanan, anak 5 bulan itu sembat alami kejang dan sudah kritis.

Sampai di rumah sakit yang telah dirujuk kondisi bayi sudah pecah pembuluh darah bahkan tak bisa ditemukan bekas infus di tangan.

Panas tubuh juga masih tinggi sampai 40 derajat, namun malang bayi perempuan itu tak dapat diselamatkan.

Baca Juga: Malang Tak Bisa Ditolak, Pria Ini Tewas karena Benang Layangan, Berikut Sederet Permainan Anak Gak Bikin Was-was dan Aman Dilakukan di Rumah

Dokter sudah berkali-kali coba memompa detak jantung namun tidak berhasil juga.

Gadis kecil bernama Rahma Sheva Kamila itupun dinyatakan meninggal dunia Senin (24/8/2020).

Setelah kisah pilu yang ia alami, barulah tahu jika obat inamid dengan dosis tinggi tidak dianjurkan.

"Kita yg baru tahu bahwa obat (inamid) yang dibetikan bidan tidak dianjurkan buat dede krn dosis terlalu tinggi, bahkan obat itu sudah merusak otak dan syaraf dede sehingga pembuluh darah pas dibawa ke RS BJN telah pecah," tulis tante dari bayi malang itu.

Diunggah ulang oleh akun gosip di Instagram, curhatan tante dari Sheva tuai simpati warganet.