Ini Alasan Kenapa Masker Scuba dan Buff Sudah Tak Direkomendasikan untuk Cegah Penularan Covid-19

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 17 September 2020 | 16:15 WIB
Masker scuba. (Freepik)

Seharusnya Bisa Melindungi, Ternyata Ini Penjelasan Mengapa Masker Scuba dan Buff Sudah Tak Direkomendasikan

Nakita.id - Mematuhi protokol kesehatan selama berada di ruang publik adalah yang diwajibkan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Salah satu protokol kesehatan yang wajib dipatuhi adalah penggunaan masker selama berada di ruang publik.

Namun ini sebuah pernyataan resmi dari PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) mengimbau agar penumpang tidak memakai masker scuba atau buff.Kenapa dengan masker scuba?

Baca Juga: Ampuh Cegah Covid-19 daripada Vaksin, Direktur CDC Ungkap Masker Berikan Perlindungan Lebih Terhindar dari Virus Corona

Pada 15 September 2020, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuterline. Ia mengatakan, masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona. "Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," ujar Wiku, seperti diberitakan Kompas.com.

Wiku menyebutkan, masker scuba biasanya mudah ditarik ke leher sehingga penggunaannya menjadi tak efektif sebagai pencegahan.

Baca Juga: Penumpang KRL Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff Lagi, Ada Apa?

Menurut dia, masker menjadi alat penting dalam mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu memakai masker yang berkualitas seperti masker bedah atau kain katun tiga lapis. Berdasarkan penelitian Universitas Oxford, kain katun mempunyai tingkat ketahanan dari penularan virus corona sebesar 70 persen. Meski demikian, meningkatkan ketahanan proteksi dianjurkan memasukkan tisu yang dilipat menjadi tiga bagian di dalam masker kain.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Mencuci Masker Kain yang Benar Agar Virus dan Bakteri yang Menempel 100% Hilang

Seberapa efektif masker scuba cegah penularan virus?Sementara itu, diberitakan Kompas.com, 14 April 2020, Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir menjelaskan dasar pengujian kinerja utama masker. Ia memaparkan, ada tiga tahapan pengujian kinerja utama masker yakni:

- Uji filtrasi bakteri (bactrial fitritation efficiency)

Baca Juga: Ingin Tetap Leluasa Bernapas Saat Beraktivitas Pakai Masker? Begini Caranya

- Uji filtrasi partikulate (particulate filtration efficiency) - Uji permebilitas udara dan pressure differential (breathability dari masker) Menurut dia, masker kain dengan bahan lentur seperti scuba, saat dipakai akan terjadi perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar serta membuka yang membuat permeabilitas udara menjadi tinggi. Hal tersebut membuat peluang partikular virus untuk menembus masker semakin besar.

Baca Juga: Sebuah Penelitian Menyatakan Orang yang Menolak Pakai Masker dan Jaga Jarak di Tengah Pandemi Covid-19 adalah SosiopatBuff

Melansir Healthline, 14 Sptember 2020, buff juga disebut tak memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyebaran virus corona. Studi dari Duke University di Carolina Utara, Amerika Serikat, para peneliti menyimpulkan bahwa buff tak efektif memblokir droplet atau tetesan pernapasan yang keluar dari mulut, di mana menjadi salah satu jalur masuk penularan virus corona Covid-19. Sehingga, saat orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, risiko penularan penyakit tetap tinggi.

Baca Juga: Adaptasi Kebiasaan Baru Bikin Wajah Kering dan Mudah Berjerawat? Ternyata Produk Kecantikan yang Memiliki Kandungan Ini Bisa Jadi Solusi

Bahkan, disebutkan bahwa orang menggunakan buff jauh lebih buruk dibandingkan orang yang tak memakai masker sama sekali. Menurut para peneliti, buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara. "Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibandingkan tidak memakainya sama sekali. Akan tetapi, hal itu salah," jelas pemimpin studi Duke University, Martin Fischer.

Baca Juga: Ahli Sarankan Kita untuk Pakai Masker Ketika Membilas Toilet Umum, Begini Penjelasan dari Penelitiannya

"Kami mengamati bahwa jumlah droplet meningkat saat orang memakai buff. Kami yakin, bahan yang digunakan pada buff dapat memecah droplet menjadi partikel berukuran lebih kecil. H

al ini membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," lanjut dia. Penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua masker memiliki tingkat keefektifan yang sama. Direktur Divisi Alergi dan Imunologi di Rumah Sakit Anak Nationwide di Ohio, Mitchell H Grayson mengungkapkan, penggunaan sehari-hari masker kain dengan beberapa lapisan dapat berfungsi sama baiknya dengan masker bedah.

Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Sudah Tak Disarankan, Catat yang Perlu Kita Ketahui dari Masker Scuba dan Buff