Sering Kali Tidak Diperhatikan, Ini Beberapa Hal yang Memengaruhi Kesuburan Moms untuk Kembali Hamil Lagi Usai Melahirkan

By Ine Yulita Sari, Sabtu, 19 September 2020 | 18:15 WIB
Hamil setelah melahirkan, seberapa cepat? (Freepik.com)

Nakita.id - Setiap orang yang merencanakan kehamilan setelah persalinan harus memperhatikan jarak kehamilan yang aman.

Pasalnya, jarak antara dua kehamilan yang terlalu dekat bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Baca Juga: Ingin Perawatan Kulit di Klinik Kecantikan Saat Hamil? Pastikan Hal Ini Jangan Terlewat Sebelum Berangkat dan Melakukan Perawatan

Banyak yang mengira setelah melahirkan dan menyusui, kehamilan tidak akan terjadi.

Hal ini karena ibu akan rutin menyusui yang merupakan salah satu kontrasepsi alami.

Baca Juga: Amankah Perawatan Kulit Alami Saat Hamil? Dokter Kulit Justru Khawatirkan Hal Ini dan Singgung Perihal Baking Soda

Tapi jika hubungan intim dilakukan secara rutin dan pasangan dalam kondisi subur, kehamilan bisa terjadi.

Menstruasi pertama yang datang pascamelahirkan, menjadi tanda seorang ibu sudah bisa berovulasi dan bisa kembali hamil.

Proses pembuahan sel telur, didukung melalui hubungan intim pasangan suami istri.

Dokter kandungan biasanya menyarankan pasangan suami istri dapat berhubungan intim setelah minggu keempat hingga minggu keenam setelah melahirkan normal. 

Baca Juga: Normalkah Area Tubuh Menghitam Saat Hamil? Ternyata Ini yang Terjadi Pada Kulit Selama Kehamilan

Namun, belum tentu ibu dapat kembali hamil setelah melakukan hubungan intim sesuai waktu yang direkomendasikan dokter kandungan.

Ada ibu yang dapat hamil sebelum masa menstruasi pertama tiba, ada ibu yang bisa kembali hamil berbulan-bulan kemudian setelah menstruasi pertama.

Peluang kehamilan seorang ibu terkait erat dengan kesuburannya.

Ada beragam hal yang memengaruhi faktor kesuburan ibu untuk kembali hamil lagi.

Faktor pemberian ASI juga menentukan

Baca Juga: Jangan Coba-coba Lakukan Hubungan Seksual Saat Hamil Kalau Kondisi Ini Terjadi

Salah satu faktor yang mempengaruhi ovulasi setelah melahirkan adalah pemberian ASI eksklusif.

Menyusui bayi dapat memperlambat datangnya siklus menstruasi.

Memberikan ASI eksklusif kepada bayi merupakan metode amenore laktasi, kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan berikutnya dalam waktu dekat.

Baca Juga: Mulai Sekarang Rajin-rajin Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil, Nantinya Si Kecil Bisa Lahir Cerdas Loh Moms!

Selain faktor menyusui, peluang kehamilan ditentukan dari faktor kesuburan dari masing-masing ibu, seperti:

Baca Juga: Zaskia Sungkar Hamil Setelah 10 Tahun Nikah, Irwansyah Sudah Siapkan Rumah Baru Lengkap dengan Lift, 'Kasihan Anaknya'

- gangguan tidur

- sakit

- stres

Untuk ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif, siklus ovulasi dapat datang lebih cepat.

Menstruasi pertama kembali sekitar enam minggu setelah melahirkan. Sehingga peluang kehamilannya lebih tinggi.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa rata-rata ovulasi pada ibu nonlaktasi jatuh pada minggu ke-74 kelahiran.

Selalu ada kemungkinan kehamilan dalam jarak dekat pasca persalinan.