Setali Tiga Uang dengan Susi Pudjiastuti yang Selalu Sebut Ikan Murah Bisa Bikin Pintar, Ahli Gizi Beberkan Fakta Ilmiahnya

By Cecilia Ardisty, Senin, 28 September 2020 | 07:00 WIB
Apakah makan ikan membuat pintar? (freepik)

Nakita.id - Pada 2018 lalu Susi Pudjiastuti pernah mencuitkan kalau "makan ikan bikin pintar".

Tak hanya dari omongan Susi Pudjiastuti saja mungkin Moms juga sering mendengar kalau ikan membuat pintar.

Nah, untuk membuktikan apakah makan ikan membuat pintar, yuk simak penjelasan dokter berikut ini.

Baca Juga: Pantas Digemari Kalangan Artis, Ternyata Ini Manfaat Tak Terduga Memelihara Ikan Cupang yang Ampuh Cegah Penyakit Mematikan

Meski sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti masih sering diingat karena tagline-nya yang khas, "makan ikan bikin pintar".

Tagline tersebut berasal dari cuitan Susi pada 2018 lalu.

Twit tersebut menjadi viral, dan mendapat lebih dari 11.000 likes, serta telah diretwit lebih dari 10.000 kali.

Baca Juga: Sering Kali Dianggap Remeh, Ternyata Ini Manfaat Tak Terduga Ikan Teri untuk Kulit Wajah

Namun, benarkah makan ikan membuat lebih pintar?

Ahli gizi DR dr Tan Shot Yen mengatakan, ikan yang dimaksud oleh Susi Pudjiastuti adalah ikan laut, lebih spesifik lagi ikan laut dalam.

"Itu konotasinya ikan laut. Ikan laut dalam. Karena bukan hanya protein, tapi juga asam lemak esensial tak jenuh omega-3 nya tinggi," kata dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).

Baca Juga: Awet Muda Tanpa Khawatir Kulit Keriput, Makanan yang Hampir Selalu Ada di Meja Makan Ini Ternyata Bisa Membantu Mencegah Penuaan Dini

Dia menyebut, omega-3 merupakan nutrisi penting yang memiliki beberapa manfaat positif bagi tumbuh kembang janin, terutama bagi pertumbuhan otak dan mata, serta berkontribusi untuk tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Tan menyebut, ada beberapa jenis ikan yang memiliki kandungan omega-3 tinggi, antara lain:

- Kembung, 2,2 miligram omega 3/100 gram ikan

- Tuna, 2,1 miligram omega 3/100 gram ikan

- Salmon, 1,6 miligram omega 3/100 gram ikan

Baca Juga: Awas Bisa Jadi Bumerang! Jangan Lagi Menyimpan Ikan Salmon secara Sembarangan Jika Tak Ingin Hal Buruk Ini Terjadi

- Tongkol, 1,5 miligram omega 3/100 gram ikan

- Teri, 1,4 miligram omega 3/100 gram ikan

"Dengan catatan pula, mengolahnya benar," imbuh dia.

Tan menyarankan untuk menghindari memasak ikan dengan cara digoreng, atau dibakar di atas arang secara langsung.

"Sekarang kita tidak lagi cuma kenal Advaced Glycation End products (AGEs) seperti makanan berkarbo yang digoreng dan kena suhu tinggi.

Tapi juga kita kenal Advanced Lipid oxidation End products (ALEs) yang terjadi pada makanan-makanan yang secara alamiah sehat karena asam lemaknya seperti Omega-3,6,9.

Tapi karena dimasak dengan suhu tinggi (bakar, atau goreng), maka terjadi oksidasi yang justru menyebabkan kanker," kata Tan.

Baca Juga: Jangan Pusing Duluan, Ternyata Makanan Agar Anak Pintar Dapat Ditemukan Pada Menu Sehari-hari, Catat Apa Saja!

Namun, dia menambahkan bahwa ikan masih aman dibakar di atas arang, asal dibungkus dengan daun.

"Jadi menghindari terbentuknya polisiklik aromatik hidrokarbon, akibat pembakaran di atas arang secara langsung," katanya lagi.

Nutrisi untuk otak

Melansir Healthline, Sabtu (26/9/2020) ikan adalah salah satu jenis makanan yang paling sehat.

Baca Juga: Agar Limbah Ikan di Rumah Tak Menimbulkan Bau Menusuk Hidung, Lakukan 3 Cara Mudah Ini

Karena ikan penuh dengan nutrisi penting seperti protein dan vitamin D.

Karena ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang berperan sangat penting untuk tubuh dan otak, maka wanita hamil dan menyusui disarankan untuk mendapatkan cukup omega-3, namun harus menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.

Kemudian, ibu hamil dan menyusui juga harus menghindari ikan mentah dan setengah matang, karena berpotensi mengandung mikroorganisme yang bisa membahayakan janin.

Asupan ikan yang cukup, juga dikaitkan dengan berkurangnya risiko penurunan kemampuan mental pada orang lanjut usia. Orang yang makan ikan secara teratur juga memiliki lebih banyak materi abu-abu di pusat otak, yang berfungsi mengontrol memori dan emosi.

Membentuk sel-sel baru

Sementara itu, mengutip studi Universitas Harvard berjudul Makanan Laut dan Perkembangan Otak yang dipublikasikan pada Januari 2008, selama perkembangan janin, otak adalah organ yang tumbuh dengan cepat.

Pada puncak perkembangan janin, seperempat juta sel otak baru terbentuk setiap menit.

Namun, banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk memastikan perkembangan otak dan sistem saraf.

Baca Juga: Cara Hilangkan Bau Amis yang Merebak di Ruangan Setelah Memasak Ikan, Pastikan 3 Hal Ini Dilakukan Saat Memasaknya

Salah satunya adalah asam folat, yang mendorong pertumbuhan sel-sel baru. Kekurangan nutrisi ini meningkatkan risiko cacat pada sistem neurologis.

Nutrisi penting lainnya adalah asam lemak omega-3 (DHA) yang baik untuk membentuk sel-sel otak baru maupun untuk meningkatkan kemampuan komunikasi secara efisien.

Selama perkembangan janin dan dua tahun pertama masa bayi, DHA terkonsentrasi di mata dan materi abu-abu otak, dan penelitian menunjukkan bahwa nutrisi ini dapat meningkatkan penglihatan dan perkembangan kognitif anak.

Baca Juga: Jangan Terlalu Kering, Simak Cara Menggoreng Ikan yang Tepat Agar Manfaat Kesehatannya Tidak Hilang Sia-sia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Makan Ikan Bikin Pintar?"