Pilu! Niat Pulang Kampung dan Mau Nikah, Keganasan Covid-19 Justru Merenggut Nyawa Pengantin Wanita dan Kedua Orangtuanya

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 14 November 2020 | 13:46 WIB
Ilustrasi Pengantin (Pixabay.com)

Pilu! Niat Pulang Kampung dan Mau Nikah, Keganasan Covid-19 Justru Merenggut Nyawa Pengantin Wanita dan Kedua Orangtuanya

Nakita.id - Pernikahan seharusnya disambut dengan suka cita.

Namun, lagi-lagi takdir seseorang tidak ada yang tahu.

Seperti dialami seorang calon mempelai pengantin wanita di Kabupaten Sragen yang meninggal dunia.

LD (28) dikabarkan meninggal dunia karena terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Bikin Lega, Jumlah Pasien Sembuh Akibat Corona Terus Bertambah, Jubir Satgas Covid-19 Tegaskan Kunci Utama Agar Masyarakat Terhindar dari Penularan

Calon pengantin itu mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (5/11/2020).

Sebelumnya diketahui bahwa LD pulang dari Jakarta dua hari sebelum pernikahan yang digelar pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Baca Juga: Kabar Baik Soal Vaksin Covid-19 yang Dikabarkan Gratis, Ini Solusi Bagi Warga Indonesia yang Tidak Bisa Mendapatkannya Secara Cuma-cuma

Saat pulang, ia mengeluh sakit dan memeriksakan diri ke dokter. LD sempat diminta untuk rawat inap.

Namun, ia menolak karena akan menikah.

Pernikahan digelar secara sederhana di rumah mempelai perempuan.

"Akhirnya disuruh mondok (rawat inap), tetapi dia tidak mau karena mau menikah. Hajatan itu digelar tanggal 24 Oktober 2020," kata Kepala Desa Wonorejo Edi Subagyo, Rabu (11/11/2020).

Setelah akad nikah, kedua mempelai berangkat ke Wonogiri untuk acara ngunduh mantu pada Senin (26/10/2020).

Di tengah perjalanan, LD mengeluh sakit dan ia dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo.

Dari hasil pemeriksaan, ia dinyatakan positif Covid-19.

LD pun menjalani isolasi dan ia meninggal dunia pada Kamis (5/11/202020).

Menurut Edy, LD memiliki riwayat penyakit asma.

Baca Juga: Gak Betah Pakai Masker dalam Waktu Lama karena Bau Mulut? Coba Lakukan Hal Sederhana Ini dan Lihat Perubahannya

Ilustrasi covid-19.

Ayah dan Ibu Juga Meninggal

Sehari setelah LD meninggal, sang ibu yakni S (57) dibawa ke rumah sakit dan ia dinyatakan Covid-19.

S meninggal pada Jumat (6/11/2020).

Petugas pun melakukan tracing dan ayah LD, yakni SD (60), dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tidak stabil.

Ia pun dirawat di RSUD dr Soeratno Gembong dan dinyatakan positif Covid-19. Ia kemudian meninggal dunia pada Senin (9/11/2020).

"Jadi tiga orang (satu keluarga) meninggal dunia karena terpapar Covid-19," jelas Edi.

Baca Juga: Jangan Lagi Simpan Hand Sanitizer di Dalam Mobil Terlalu Lama! Lebih Baik Pilih Cara Aman Supaya Terhindar dari Covid-19

SD adalah Kepala Urusan (Kaur) Umum Pemerintah Desa Wonorejo.

SD dan istrinya memiliki riwayat penyakit diabetes.

Kontak dengan 113 Orang

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen mengatakan, dari hasil tracing, tiga pasien Covid-19 yang meninggal melakukan kontak erat dengan 113 orang.

"Bisa, disebut klaster penularan Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Hargiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Hargiyanto mengatakan, 113 orang yang kontak erat dengan tiga pasien meninggal menjalani swab secara bertahap.

Sebanyak 51 orang menjalani swab pada Senin (9/11/2020) dan 62 orang menjalani swab pada Selasa (10/11/2020).

"Belum (keluar hasilnya). Masih menunggu," terang dia.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Asal Beli, Ini Dia Masker Terbaik dan yang Dilarang Dipakai untuk Mencegah Covid-19

Bubarkan Hajatan

Sementara itu, Pemkab Sragen bakal membubarkan hajatan yang diselenggarakan masyarakat tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Tindakan itu terpaksa dilakukan menyusul meninggalnya satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno menegaskan akan mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut.

"Tentu kami harus bersikap tegas," tutur Dedy saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: Akibat Covid-19 Harus Selalu Pakai Masker dan Berimbas Jerawatan? Begini Solusi Terbaiknya Menurut Seorang Ahli

Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat, satu keluarga itu meninggal usai menggelar hajatan pada 24 Oktober 2020.

"Informasi sementara dari masyarakat seperti itu," ujarnya.

"Kami masih akan mengecek apakah acara hajatan kemarin menerapkan protokol kesehatan atau tidak," katanya.

Artikel ini sudah tayang di Tribun Wow dengan judul: Akan Menikah, Pengantin Wanita Sragen Meninggal karena Covid-19, Ayah dan Ibu Turut Wafat