Tak Hanya Tahu Perbedaan Kucing Betina dan Jantan, Yuk Simak Perubahan Setelah Hewan Peliharaan Ini Disteril

By Cecilia Ardisty, Jumat, 20 November 2020 | 13:03 WIB
Perbedaan kucing betina dan jantan (freepik)

Nakita.id - Bagi kita yang tak pernah memelihara kucing pasti bingung membedakan yang mana betina dan jantan.

Cara paling gampang membedakan kucing betina dan jantan dapat dilihat dari jenis kelaminnya.

Selain membedakan perbedaan kucing betina dan jantan, Moms dan Dads juga mengetahui perbedaan setelah hewan peliharaan ini disteril.

Baca Juga: Waspada Bagi Pecinta Kucing! Dibandingkan Babi, Penularan Covid-19 Lebih Rentan pada Hewan Berbulu Ini

Menentukan jenis kelamin pada kucing jantan dan betina mungkin akan sedikit sulit untuk dilakukan seseorang yang awam jika hanya melihat bentuk tubuhnya.

Perbedaan kucing betina dan jantan sudah pasti ada di alat kelaminnya.

Cara pasti untuk membedakan kucing jantan dan betina adalah dengan memeriksa alat kelamin di bagian bawah ekornya.

Baca Juga: Sebelum Ngebet Ingin Memiliki Hewan Peliharaan? Simak 5 Hal Ini Dulu Agar Sesuai Kepribadian hingga Mudah Rawatnya

Dirangkum dari beberapa sumber, Jumat (20/11/2020), kucing jantan memiliki anus, skrotum atau biji testis dan penis.

Sementara, kucing betina hanya memiliki anus dan saluran urin.

Pada seluruh kucing jantan, skrotumnya tertutup bulu dan terdiri dari dua testis, masing-masing ukurannya berbeda-beda dari sebesar biji ceri hingga buah ceri.

Selain alat kelamin yang berbeda, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara kucing jantan dan betina yang sebagian besar berpusat pada hormon mereka.

Baca Juga: Jangan Dianggap Baik-baik Saja, Lakukan 3 Hal Ini Ketika Kucing Peliharaan Berkelahi

Misalnya, kucing jantan memiliki keinginan sangat kuat untuk bereproduksi, sehingga mereka bisa menjadi begitu liar dan bertindak agresif untuk menyelesaikan hasrat mereka ketika ada betina yang berahi (ingin dikawinkan) di sekitarnya.

Beberapa kecenderungan perilaku jantan yang tidak disteril atau kebiri:

- Berkeliaran

- Tidak ingin tinggal di dalam rumah

- Spraying (menyemprotkan sedikit air urin sembarangan)

- Berkelahi dengan jantan saingan

Setelah kucing jantan disteril, kecenderungannya untuk berkeliaran dan mengembara akan sangat berkurang, begitu pula kebutuhannya untuk berkelahi dan menandai wilayah.

Jantan yang dikebiri mungkin masih terlibat satu sama lain dalam perkelahian penguasaan wilayah, tetapi ini biasanya bukan perkelahian yang sebenarnya.

Baca Juga: Tak Seperti Manusia Dapat Utarakan, Ini 7 Tanda-tanda Anjing atau Kucing Sedang Sakit

Kecenderungan perilaku kucing jantan yang disteril

1. Lebih menyayangi dan menerima kucing lain dari jenis kelamin manapun

2. Terlibat dalam permainan kasar dengan teman kucing jantannya dan dengan bangsanya

3. Memeluk kucing jantan dan betina

4. Mengurangi spraying, mereka bisa tetap spraying saat merasa terancam atau tidak aman

5. Menjadi sangat terikat dengan teman kucing spesial yang biasanya, tetapi tidak selalu jantan lainnya.

Anak kucing laki-laki yang sangat terikat, mereka sering berpelukan dan merawat satu sama lain meskipun mereka berdua sudah dewasa.

Baca Juga: Pelihara Kucing atau Anjing Di Rumah? Yuk Cari Tahu Sederet Vaksin yang Harus Diberikan Biar Tetap Sehat

Kucing betina

Kebalikan dari jantan, kucing betina mengekspresikan hormon mereka sedikit berbeda.

Mereka cenderung menjadi sangat penyayang, mengeong, dan berguling-guling untuk memperlihatkan perut mereka ingin dielus dan dikasihi.

Kucing betina bahkan mungkin menampilkan dirinya ke orang seperti yang dia lakukan kepada jantan yang ingin mengawininya.

Kucing betina yang sedang berahi juga lebih banyak bersuara, untuk menarik perhatian pasangan.

Mereka umumnya mentolerir lebih banyak penanganan saat berahi, tetapi juga bisa menjadi frustrasi secara seksual dan agak agresif.

Baca Juga: 4 Mitos dan Fakta Soal Ibu Hamil, Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Nanas dan Dilarang Dekati Kucing?

Beberapa kecenderungan perilaku betina yang tidak disteril

- Vokalisasi yang keras.

- Keinginan untuk ditangani dan dibelai lebih banyak.

- Menandai wilayah mereka dengan tanda wajah dan terkadang spraying.

- Mengusir betina saingan dari wilayah mereka.

Setelah betina disteril, dia tidak akan lagi mengalami berahi, sehingga suara mengeong yang keras dan peningkatan hormonal akan berhenti.

Setelah disteril kucing betina mungkin tidak ingin terlalu banyak dipegang, tetapi dia akan tetap menyayangi kucing jantan lain dan orang-orang pilihannya.

Dia bahkan mungkin agak keibuan bagi anak kucing yang masih kecil, terlepas dari apakah dia punya anak sendiri atau tidak.

Dorongan keibuan itu tampaknya tetap ada pada sebagian besar betina.

Baca Juga: Basmi Kutu Kucing Menempel pada Perabotan Rumah Secara Alami dengan Baking Soda, Begini Caranya

Kecenderungan perilaku kucing betina yang disteril

- Menjadi berhati-hati dengan orang dan hewan aneh.

- Mereka memikirkan perannya dalam keluarga kucing sebagai ibu dan pelindung anak.

- Tidak menikmati permainan kasar, seperti yang dilakukan kucing jantan. Tapi mereka suka bermain.

Baca Juga: Coba Gunakan Cuka Sari Apel untuk Menghilangkan Bau Air Seni Kucing Peliharaan Moms di Rumah, Dijamin Enggak Nyesel!

- Memeluk kucing jantan, terutama jika berkerabat, tetapi sangat jarang melihat dua kucing betina berpelukan.

- Tetap sangat teritorial dan tidak mungkin berbagi tempat tertentu dengan kucing lain, terutama dengan betina lainnya.

- Lebih mandiri daripada kucing jantan, dan mereka tidak selalu memiliki teman kucing yang istimewa, mereka lebih menyendiri.

- Jika mereka memiliki teman kucing, biasanya kucing itu jantan dan bukan betina

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Keliru, Ini Perbedaan Kucing Jantan dan Betina"