Jangan Sampai Tidak Tahu, Ini Standar Masker Paling Baik dan Paling Buruk untuk Cegah Penularan Covid-19

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 28 November 2020 | 15:20 WIB
Masker paling baik dan paling buruk menurut CDC untuk tangkal virus corona (Pixabay/coyot)

Jangan Sampai Tidak Tahu, Ini Standar Masker Paling Baik dan Paling Buruk untuk Cegah Penularan Covid-19

Nakita.id - Selama pandemi virus corona, masker menjadi barang wajib yang harus dipakai ketika keluar rumah.

Masker merupakan salah satu alat perlindungan diri yang digunakan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pasalnya, seperti kita tahu kalau infeksi virus corona berasal dari cipratan air liur pasien positif.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap perubahan tentang pedoman pemakaian masker.

Baca Juga: Tak Selamanya Buruk, Sederet Camilan Enak Ini Ternyata Berkhasiat Meningkatkan Imun Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga: Terlalu Sering Cuci Tangan Bikin Kulit Kering Bukan Lagi Jadi Alasan, Coba Lakukan Hal Sederhana Ini Supaya Tetap Mulus TerawatMelansir Kompas.com, dikatakan kalau masker tidak hanya bisa melindungi diri sendiri, tapi juga orang lain."Semakin banyak bukti bahwa masker bekerja dalam hal menurunkan risiko bagi semua orang," kata peneliti kesehatan lingkungan Harvard Joseph Gardner Allen, Harvard T.H. Chan School of Public Health.Nah, menurut CDC ada jenis masker yang paling baik untuk digunakan dan juga paling buruk untuk digunakan.

Masker Paling BaikMenurut CDC, masker kain dengan jumlah benang tinggi menjadi pilihan paling tepat untuk melindungi diri dari Covid-19.Mereka menyarankan untuk memaki masker yang terbuat dari bahan katun."Carilah tenunan ketat dari 100 persen katun," tulis CDC.

Baca Juga: Khawatir Terinfeksi? Inilah Tips Ampuh dari WHO Agar Lansia Tetap Sehat dan Terhindar dari Covid-19

Baca Juga: Ingin Punya Imunitas Tubuh yang Baik di Tengah Pandemi Covid-19? Hindari Konsumsi Minuman yang Satu Ini!

CDC juga mengurai cara memastikan sebuah masker efektif untuk digunakan."Gunakan uji cahaya untuk memeriksa tenunan, jika Anda dapat dengan mudah melihat garis besar serat individu saat Anda mengangkat masker ke arah cahaya, kemungkinan itu tidak akan efektif," sebut CDC."Masker kain berlapis-lapis dapat menghalangi antara 50 hingga 80 persen tetesan dan partikel halus."

"Masker kain dalam beberapa penelitian yang dilakukan, setara dengan masker bedah sebagai penghalang untuk pengendalian sumber," lanjutnya.

Masker Tidak DisarankanAda dua jenis masker yang tidak disarankan oleh CDC untuk digunakan menangkal partikel virus corona.Pertama adalah masker N95, karena masker ini lebih diutamakan untuk para tenaga medis.Orangyang tidak bekerja sebagai tenaga kesehatan tidak disarankan untuk memakai masker ini.Apalagi, pemakaian masker N95 harus dilakukan dengan tepat sesuai bentuk wajah.

Baca Juga: Jangan Panik Kalau Salah Satu Anggota Keluarga di Rumah Positif Covid-19, Ini 8 Cara Melindungi Diri yang Bisa Dilakukan

Baca Juga: Ingin Staycation di Tengah Pandemi Covid-19? Begini Cara Pilih Hotel yang Aman dari Paparan Virus CoronaKedua adalah masker dengan katup, karena masker jenis ini dianggap tidak bisa memberikan perlindungan maksimal."Mereka memang membuatnya lebih nyaman untuk dipakai, tetapi Anda tidak melindungi orang-orang di sekitar Anda, ini membuat aliran udara Anda langsung ke lingkungan," lanjut CDC."Ini sebenarnya dapat memperburuk keadaan karena itu memusatkan napas Anda ke dalam katup itu, memungkinkannya masuk dengan beberapa kekuatan dan tetesan dapat bergerak sedikit lebih jauh. Jadi kami sangat menyarankan agar orang tidak memakai masker yang memiliki katup pernapasan," tulis CDC.