Yuk, Konsultasikan Program Keluarga Berencana Lewat Telemedicine

By Nana Triana, Kamis, 3 Desember 2020 | 20:05 WIB
Ilustrasi dokter (Shutterstock)

Contoh penggunaan telemedicine yang tengah marak berlangsung di Indonesia adalah fitur chat langsung dengan dokter yang bisa dilakukan melalui aplikasi.

Dengan fitur tersebut, pengguna bisa dengan bebas berdiskusi langsung dengan dokter, kapanpun dan di mana pun berada. Lalu bagaimana dengan pelayanan kesehatan reproduktif dan pelayanan keluarga berencana, bisakah melalui telemedicine?

Baca Juga: Baru juga Icipi Bakal Punya Mantu Baru, Anaknya dan Adit Jayusman Sudah Diramalkan Akan Gagal Menikah, Ayah Ayu Ting Ting: ‘Lihat Aja Nanti Buktinya ke Depan!’

Di Indonesia sendiri telemedicine bisa dilakukan oleh rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas untuk menyediakan jasa telemedicine melalui sebuah platform digital dengan memiliki ijin dari kementerian kesehatan sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

Sebagaimana peraturan Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019 sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan telemedicine yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan efektif serta mengutamakan kepentingan serta keselamatan pasien.

Pelayanan telemedicine dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki surat izin praktik di fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) penyelenggara yang terdiri atas pelayanan teleradiologi, tele elektrokardiografi, tele ultrasonografi, telekonsultasi klinis, dan pelayanan konsultasi telemedicine lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Konsultasi program KB

Rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang memungkinkan kita berinteraksi dalam kerumunan memang sebaiknya dihindari. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, fasilitas kesehatan banyak melayani pasien yang mengalami gejala infeksi virus corona atau SARS-CoV-2.

Baca Juga: Posisinya Digeser Adit Jayusman, Didi Riyadi Bongkar Isi Hatinya Tak Terduga untuk Ayu Ting Ting yang Akan Naik Pelaminanr

Mengingat virus ini memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat dan belum ditemukan obatnya, maka masyarakat diimbau untuk tidak mengunjungi fasilitas kesehatan hingga pandemi dinyatakan aman.

Untuk itu, kita bisa memanfaatkan telemedicine untuk berkonsultasi, diagnosis, hingga tindakan medis dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional.

Berkonsultasi via layanan kesehatan secara online dapat membantu kita dalam pengambilan keputusan untuk menunda berapa lama akan menunda kehamilan atau mengatur jarak usia anak dengan memanfaatkan program KB.