Sempat Berada di Antara Hidup dan Mati, Seorang Dokter Bedah Berhasil Sembuh Lawan Covid-19

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 11 Desember 2020 | 19:30 WIB
Dokter Sriyanto saat menjalani perawatan Covid-19 (Kompas.com / Dokumen Pribadi dr. Sriyanto)

“Jadi saya pas banget dapat obat. Saya tidak bisa membayangkan tidak mendapatkan Tocilizumab dan plasma dengan posisi dua hari tidak makan bisa makin memburuk. Sehari saja saya rasakan sangat tidak enak. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau hal itu terjadi hingga tiga hari,” kata Sriyanto.

Satu kantong plasma diinjeksikan ke tubuhnya malam itu.

Tak hanya itu, dia meminta disuntik Tocilizumab agar aneka keluhan yang menyerang tubuhnya segera mereda.

Menakjubkan, enam jam setelah diinjeksi plasma yang berasal dari pasien sembuh Covid-19 dan suntikan Tocilizumab dirinya mulai merasakan sesuatu yang sangat berbeda pada tubuhnya.

Dia mencoba memakan pisang yang berada di meja ruang perawatan pun tak lagi mengalami hambatan.

Padahal sebelum disuntik, Sriyanto sama sekali tidak bisa menelan.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan Ini Ampuh Tingkatkan Imun Tubuh dan Mencegah Penularan Covid-19

Semuanya saat itu begitu keras untuk masuk dikunyah di mulut hingga membuatnya putus asa.

Pagi harinya (hari kedelapan), Sriyanto kembali mendapatkan injeksi plasma kedua kalinya setelah reaksi injeksi pertama berdampak positif bagi perkembangan kesehatan tubuhnya.

“Saat diinjeksi yang kedua saya tertidur selama 12 jam. Seharian itu saya hanya tertidur. Begitu terbangun, badan terasa lebih ringan dan segar. Batuk juga sudah berkurang banyak dan demam perlahan menurun,” ungkap Sriyanto.

Memasuki hari kesembilan, demam pada tubuh sudah menghilang.