Benarkah Penyitas Covid-19 Tak Perlu Mendapat Vaksin Covid-19 Lagi?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 22 Desember 2020 | 17:30 WIB
Perlukah orang yang telah tertular Covid-19 menerima vaksin (Freepik)

Nakita.id - Tak lama lagi, vaksin Covid-19 akan diedarkan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Hingga akhir 2020 ini, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Bahkan dari hari ke hari, angka penambahannya semakin melonjak.

Meski demikian, memang banyak dilaporkan kasus sembuh yang artinya penderita Covid-19 bisa diselamatkan.

Baca Juga: Minimalisasi Tertular Covid-19, Ini Panduan Aman Penumpang Kereta Api Jarak Jauh

Baca Juga: Terkonfirmasi Covid-19, Mama Nagita Slavina Ungkap Gejala dan Perawatan yang Ia Jalani Hanya dalam Waktu 5 Hari

Oleh sebab itu, pemerintah langsung cepat dan tanggap dalam pendistribusian vaksin Covid-19 untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini.

Kabar gembira tentang digratiskannya vaksin Covid-19 ini juga jadi kebahagiaan tersendiri bagi mastarakat Indonesia.

Pemerintah mengungkapkan pemberian vaksin gratis ini bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap ancaman paparan virus corona.

Tapi banyak asumsi bahwa penyitas Covid-19 atau penderita Covid-19 yang telah sembuh tidak perlu mendapat vaksin karena telah memiliki antibodi.

Benarkah demikian?

Ternyata penyitas Covid-19 tetap perlu mendapatkan vaksin Covid-19.

Hal ini diungkapkan Epidemioloh, seorang kandidat PhD dari Griffth University, Australia, Dicky Budiman.

Baca Juga: Sebelum Ada Vaksin Virus Corona, Ini Beberapa Mitos Makanan yang Diklaim Bisa Selamatkan Diri dari Covid-19

Baca Juga: Minum Air Putih Setiap 15 Menit Bisa Jadi Alternatif Obat Covid-19? Begini Faktanya

Mengutip dari Kompas.com, Dicky mengatakan bila orang yang pernah terinfeksi Covid19 dan berhasil sembuh tetap membutuhkan suntikan vaksin karena masih ada potensi reinfeksi virus corona.

"Jadi yang pernah terinfeksi pun itu perlu divaksinasi. Karena, pertama, data riset yang saat ini kita miliki membuktikan bahwa ada potensi reinfeksi," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (20/12/2020).

Selain itu, tingkat kekebalan tubuh dari orang yang pernah terinfeksi Covid-19 juga sesuai dengan tingkat keparahannya.

Dicky menuturkan bila semakin parah Covid-19 yang diderita seseorang, maka kemungkinan besar memiliki antibodi kekebalan tersebut.

Namun, jika pasien memiliki gejala ringan atau tidak bergejala (OTG), maka kekebalan tubuh yang dimiliki juga akan lemah.

"Pasien yang terinfeksi itu pun membuktikan bahwa daya tahan ini yang timbul akibat reinfeksi tidak akan lama, sekitar 3 bulanan," ujar Dicky.

"Karena atas dasar itulah otomatis orang tersebut masih membutuhkan vaksin," lanjutnya.

Namun saat nanti vaksin telah diedarkan dan sudah didapatkan, kita tetap harus #IngatPesanIbu dan selalu menerapkan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjauhi kerumunan, ya Moms!

Baca Juga: Cara Aman Menggunakan Toilet Umum Selama Pandemi Covid-19, Simak!

Baca Juga: Dianggap Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Ternyata Begini Bahaya Olahraga Berat di Tengah Pandemi Covid-19