Pandemi Belum Usai, Perlukah Moms Menyusun Resolusi untuk 2021?

By Yussy Maulia, Selasa, 29 Desember 2020 | 15:23 WIB
(Sumber: Aditya Birla Capital)

Nakita.id - Menyambut tahun baru, biasanya kita akan menetapkan resolusi. Melalui resolusi tersebut, harapannya kita punya tujuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Namun, situasi tampaknya berbeda di 2020. Adanya pandemi Covid-19 membuat banyak resolusi yang dibuat pada 2019 lalu tidak tercapai. Anda pun jadi pesimistis dan bertanya-tanya, perlukah menyusun resolusi untuk 2021?

Wajar saja bila sebagian orang merasa enggan menyusun resolusi untuk tahun depan. Terlebih, belum ada kepastian kapan pandemi akan berakhir.

Psikolog di Ohio State University Wexner Medical Center, Sophie Lazarus mengatakan, ada metode berberda dalam menyusun resolusi 2021.

Menetapkan tujuan dan merencanakan melakukan perubahan untuk tahun yang akan datang boleh dilakukan. Namun, penetapan tujuan harus disertai dengan evaluasi akan apa yang sudah terjadi dan Anda lakukan sepanjang 2021. 

Sebaliknya, untuk Anda disarankan untuk melihat kembali apa saja yang sudah terjadi dan dilakukan sepanjang hidup Anda di 2020. 

Baca Juga: Sekolah Dibuka Kembali Semester Depan, Kesehatan Siswa Diutamakan

Ia mengatakan, dalam menentukan tujuan atau rencana untuk 2021, evaluasi juga seberapa besar perubahan tersebut akan berdampak pada kehidupan sehari-hari, serta apakah realistis dan masuk akal. Tujuannya, agar pikiran tidak terbebani dan bertambah frustrasi. 

"Jangan menetapkan tujuan dan resolusi yang mungkin tidak bisa dicapai. Sebab itu akan lebih menyebabkan stres dan putus asa," kata Lazarus.

Menurut Lazarus, terkadang orang-orang berpikir resolusi akan membantu menyelesaikan masalah, membuat perubahan, atau membuat seseorang menjadi lebih produktif. Padahal, belum tentu.

"Tapi saya pikir itu hanya cenderung meningkatkan stres dan memperburuk keadaan," tambahnya.

Sebab, ketika resolusi belum atau tidak tercapai, kita cenderung memikirkan hal itu terus-menerus dan menimbulkan tekanan serta rasa kecewa pada diri sendiri.

Stres dan kekecewaan dapat membuat seseorang menempatkan dirinya dalam kondisi yang kontraproduktif, sehingga tidak bersemangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Seharusnya Tak Boleh Terlewatkan Setiap Hari, Ini 4 Rutinitas Pagi yang Bisa Membuat Lebih Produktif

"Ada baiknya setiap orang lebih 'lembut' terhadap dirinya sendiri. Bahkan tak ada salahnya memberi penghargaan setelah melewati tahun yang sulit dan menantang seperti tahun ini," ujarnya.

Mulai resolusi dari hal kecil

Di sisi lain, apabila ada orang yang tetap ingin menyusun resolusi untuk tahun depan, Lazarus menyarankan memulainya dari hal kecil.

Cobalah untuk menyusun resolusi dengan lebih realistisdan mempertimbangkan apakah hal itu berdampak pada kehidupan secara berkelanjutan.

Misalnya, Moms ingin diet sehat dan menetapkan resolusi berhenti makan junk food di tahun 2021. Ubahlah skalanya menjadi lebih kecil.

Daripada menyusun resolusi tidak makan junk food sama sekali, lebih baik buat batasan seberapa banyak junk food yang boleh dikonsumsi. Membatasi asupan junk food tetap memberi manfaat kesehatan

Lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjauhi kerumunan, dan menjaga kebersihan tangan (3M) juga bisa menjadi resolusi kecil yang bermanfaat. 

Baca Juga: Target Tahun Baru Kerap Gagal di Awal Tahun, Ini Tips Agar Tetap Konsisten

Menyusun resolusi dalam skala yang lebih kecil juga bisa membuat hidup lebih baik dan bahagia karena seakan tak ada keterpaksaan untuk melakukannya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan berfokus pada kebiasaan buruk atau memperbaiki apa yang salah dalam hidup. Lebih baik memberi perhatian dan kesadaran serta melepaskan diri dari beberapa kritik.

"Seringkali di saat-saat stres ini, orang cenderung fokus pada apa yang salah, apa yang tidak diketahui, dan apa yang perlu kita khawatirkan," kata Lazarus.

Dia menambahkan, daripada terus memberi energi negatif kepada diri sendiri, cobalah untuk menjadi lebih perhatian, sadar, dan bersyukur untuk hal-hal yang berjalan baik.

Salah satu cara melakukannya dengan memasukkan rutinitas atau ritual kesadaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Luangkan waktu untuk meditasi atau berlatih kesadaran (mindfulness) setiap harinya.

"Mencoba mindfulness membantu memberi seseorang perspektif lebih teratur. Ini sangat membantu," katanya.