Revolusi dan Terobosan Baru Pengobatan Kanker Dengan Imunoterapi

By Fadhila Afifah, Rabu, 24 Januari 2018 | 20:00 WIB
Revolusi Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi ()

Nakita.id - Moms, sudah menjadi rahasia umum bahwa kanker adalah salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia maupun di dunia.

Menurut data dari Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Kemenkes RI 2015, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia, dan nomor tujuh di Indonesia.

Bahkan di tahun 2013 saja, prevalensi penyakit kanker sudah mencapai 0,14 % (347.792 orang) dari total populasi penduduk.

Sedangkan menurut prediksi World Health Organization (WHO), pada 2030 saja, di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat.

Kanker paru, hati, usus, kolorektal, payudara dan serviks adalah beberapa jenis kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Penyebabnya bukan hanya dari gen kanker yang diturunkan oleh keluarga, tapi memang setiap manusia memiliki sel kanker di dalam tubuhnya.

Pada tubuh yang sehat sel kanker itu tidak aktif, namun jika kita cenderung melakukan pola hidup yang buruk, sel kanker akan aktif.

BACA JUGA: Derita Kanker Ganas, 3 Artis Bolywood ini Berhasil Lewati Masa Kritis

"Sel kanker sebenarnya adalah sel normal yang akhirnya berevolusi menjadi sel kanker karena pertumbuhannya, gaya hidup yang tidak sehat, ataupun bisa diturunkan dari gen orangtua.

Sel kanker tidak akan aktif jika kita memerhatikan asupan yang kita makan," ungkap Dr.  Wong Seng Weng dalam media gathering yang diselenggarakan Singapore Medical Center dengan tema "Revolusi Global dan Terobosan Baru dalam Pengobatan Kanker" (24/1/2018) di Jakarta Pusat.

Sel kanker sangat cepat tumbuh dan menyebar. "Kanker adalah sel yang sangat cepat dan abnormal.

Dapat menyebar dan menyerang sel normal lain dan sel ini tidak memiliki waktu tenggat hidup.

Jika menyebar ke organ-organ lain, penyembuhan secara tuntas akan lebih sulit," tambah Wong.