Rencana Libur dan Pulang ke Rumah Pramugari Korban Sriwijaya Air SJ-182 Mia Trestyani Wadu Terpenuhi, Kerabat 'Pulang karena Dimakamkan'

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 21 Januari 2021 | 11:13 WIB
Pramugari Mia Tresetyani Wadu pramugari Sriwijaya Air SJ-182 dimakamkan tepat di hari ia berencana pulang (Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro)

Nakita.id - Keinginan Mia Trestyani Wadu (23) untuk pulang ke Bali, tempat kelahirannya pada 21 Januari 2021 terpenuhi.

Tetapi, pramugari Sriwijaya Air SJ-182 tersebut bukan pulang untuk berlibur seperti yang direncanakan melainkan pulang untuk dimakamkan.

Mia menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Tak hanya Mia, seluruh awak kabin dan juga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 menjadi korban jatuhnya pesawat jurusan Jakarta-Pontianak yang pada (9/1/2021) lalu.

Baca Juga: Genap Seminggu Tragedi Nahas Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Keluarga Kapten Afwan Mulai Legowo Pilih Lakukan Hal Ini Jika Jasad Sang Pilot Tak Kunjung Ditemukan

Baca Juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 Masih Berlangsung, Petugas Menduga 2 Orang Penumpang Gunakan KTP Palsu untuk Naik Pesawat

Setelah dilakukan evakuasi dan penelusuran selama kurang lebih 2 minggu, akhirnya beberapa korban berhasil ditemukan oleh tim SAR.

Beberapa awak kabin, termasuk Mia berhasil diidentifikasi dan dipulangkan guna untuk dimakamkan dengan layak.

Tentu saja kepergian para awak kabin dan penumpang Sriwijaya Air SJ-182 menjadi kesedihan tersendiri bagi keluarga masing-masing.

Meski demikian, gugurnya Mia dalam tugas membuat rekan dan kelurganya bangga.

"Sebenarnya Mia mau pulangnya tanggal 21 (Januari 2021) besok, ambil cuti Natal. Rencananya ada di rumah dan memang sesuai rencana, 21 itu besok dimakamkan," ujar salah satu kerabat Mia bernama Yudi Irawan melansir dari Tribun Bali.

Yudi Irawan mengatakan bila Mia memang memiliki rencana pulang ke Bali dalam rangka mengambil cuti Hari Raya Natal tepat pada 21 Januari 2021.

"Dia ambil cuti, Natal (Mia) tidak pulang karena traffic penerbangan penuh, bagi dia mungkin mengutamakan tugas dan memilih pulang tanggal 21 Januari," jelas Yudi.

Baca Juga: Suasana Tampak Mencekam dari Dalam Kabin Pesawat, Begini Video Detik-detik Terakhir dari Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Sebelum Alami Tragedi Nahas

Baca Juga: Jenazah Suaminya Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182 Pertama yang Teridentifikasi, Istri Pramugara Okky Bisma Pasrah: 'Tunggu Istrimu Ini di Surga'

Akan tetapi, Tuhan berencana lain, Mia yang ingin bertemu dengan rekan-rekannya justru harus dikunjungi oleh teman-temannya dalam keadaan berbeda.

Suazana kedatangan jenazah Mia Tresetyani Wadu di kargo domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

"Biasanya Mia kalau di rumah, mengunjungi keluarga dan suka bertemu teman TK sampai SMA-nya," jelas Yudi.

Keluarga dna kerabat Mia mengaku mencoba tabah dan mengikhlaskan kepergian Mia.

Mia dikenal merupakan sosok yang ceria dalam keluarga sehingga meninggalkan duka mendalam.

"Siapapun tidak menginginkan kejadian seperti ini, intinya keluarga besar Mia tabah dan ikhlas.

Kami bangga Mia meninggalkan kami dalam tugasnya, itu yang membuat keluarga besar kami bangga, walaupun kami kehilangan keceriaan dari Mia," tutur dia

Meski kehilangan, keluarga tetap mengapresiasi kerja keras para petugas yang membantu proses evakuasi Mia dan korban Sriwijaya Air SJ-182 lainnya.

Karena kerja keras petugas, Mia akhirnya bisa diidentifikasi dan dipulangkan ke rumah duka.

Baca Juga: Viral Curahan Hati Pilu dari Anak Pramugari Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ungkap Isi Status WhatsApp Terakhir Sang Ibu: 'Ga Nyangka Mi'

Baca Juga: Menikah di Akhir Tahun 2020, Pasangan Pengantin Baru Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Ketika Berniat Gelar Acara Ngunduh Mantu

Mengutip dari Tribun Bali, rencananya, Mia akan dimakamkan di Taman Pemakaman Kristen Mumbul Nusa Dua, Kamis 21 Januari 2021 sekitar pukul 12.15 Wita.

Sebelum pemakaman, jenazah Mia akan dilepas di rumah duka pukul 10.00 Wita dan diawali dengan ibadah pelepasan.

Keluarga juga menggelar ibadah penghiburan untuk memberikan penguatan bagi keluarga yang ditinggalkan.