5 Hal Ini Penting Dipertimbangkan Sebelum Merencanakan Kehamilan!

By Amelia Puteri, Selasa, 30 Januari 2018 | 19:30 WIB
Pertimbangkan hal berikut sebelum merencanakan kehamilan ()

Nakita.id - Memiliki anak adalah impian setiap perempuan, terutama yang sudah menikah,

Namun, kehamilan membutuhkan perencanaan yang matang agar ibu dan janinnya bertumbuh sehat. 

 

BACA JUGA Tak Ingin Wajah Jadi Cepat Mengerut? Lakukan Yoga Wajah Setiap Hari!

Bagi perempuan yang hendak merencanakan kehamilan, setidaknya pertimbangkan hal-hal berikut untuk mempersiapkan diri menjadi calon Moms.

1. Setiap perempuan itu berbeda

Makanya, pengalaman kehamilan setiap perempuanjuga tidak sama. 

Jangan menganggap bahwa beberapa tanda-tanda yang serupa dengan kehamilan teman dekat menandakan sepenuhnya dari proses kehamilan hingga kelahiran juga akan sama.

Penting untuk memahami hal ini, karena kehamilan pun belum tentu bisa langsung terjadi saat pertama kali berhubungan intim.

Kehamilan dapat terjadi setelah 10 bulan mencoba berhubungan, atau bahkan sebulan setelah berhubungan.

2. Tidak mengonsumsi alkohol dan merokok

Jika hendak merencanakan kehamilan, kebiasaan pertama yang harus diubah adalah menghindari minuman alkohol dan merokok.

Merokok bisa menjadi faktor susah hamil.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, "Berbagai studi  menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan ketidaksuburan."

Sementara untuk dampak alkohol, riset telah menunjukkan bahwa minuman keras dapat menyebabkan cacat janin.

BACA JUGA: Tak Ingin Wajah Jadi Cepat Mengerut? Lakukan Yoga Wajah Setiap Hari!

3. Tiga puluh lima (35) bukanlah angka ajaib

Banyak perempuan menganggap bahwa usia 35 adalah di mana masa kesuburan wanita menurun drastis.

Kenyataannya, kesuburan menurun pada kemiringan yang stabil di awal 30an, namun kesuburannya jadi menurun lebih tajam lagi sekitar usia 38 tahun.

Kehamilan di umur 35 sebenarnya berkaitan dengan risiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom, seperti down syndrome, yang menjadi lebih tinggi jika hamil di usia ini.

Meskipun akan lebih baik jika kehamilan terjadi sebelum usia 30an, tetapi peraturan ini juga tidak berlaku secara sama untuk semua kaum perempuan.

4. Menjadi tidak subur bukan berarti tak bisa memiliki bayi

Istilah "tidak subur" itu kejam, dan bisa benar-benar 'menusuk'.

Tapi bukan berarti memiliki arti yang kejam pula.

Beberapa pasangan diberi label "tidak subur" jika mereka tidak hamil setelah setahun melakukan hubungan seks secara teratur.

Namun, para ahli mengatakan bahwa sangat penting untuk mengingat bahwa istilah "tidak subur" hanyalah sebuah definisi, bukan berarti tidak akan bisa hamil.

5. Berat badan naik atau turun drastis

Jika ingin merencanakan kehamilan, penting juga untuk memerhatikan kesehatan tubuh, salah satunya dengan mengawasi berat badan.

Hitung indeks massa tubuh (BMI) terlebih dahulu.

Bila BMI rendah (18,5 atau kurang) atau sangat tinggi (di atas 30) dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, bila sangat kurus bisa membuat berhenti berovulasi sama sekali.

Obesitas juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti gestational diabetes, preeklamsia, cacat lahir dan lahir sesar.

Apabila berat badan Moms terlalu berlebih atau terlalu kurus, bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan berat badan sehat.

BACA JUGA Ternyata Ini Alasan Mengapa Seprai Hotel Selalu Berwarna Putih

Ubah pola makan sehat dan teratur untuk mendapatkan nutrisi cukup, berolahraga dan banyak minum air putih.

Penambahan atau kehilangan berat badan yang sedikit sebenarnya sudah cukup membuat tubuh siap untuk 'menampung' bayi, asalkan dilakukan dengan cara sehat. (*)