Ternyata 3 Faktor Ini yang Membuat Inkontinensia Urin Pasca Persalinan Normal, Cari Tahu Cara Menanganinya!

By Cecilia Ardisty, Minggu, 28 Februari 2021 | 18:30 WIB
Kebenaran pasca persalinan normal membuat inkontinensia urin (freepik)

Nakita.id - Moms mungkin pernah mendengar pasca persalinan normal membuat inkontinensia urin.

Namun, apakah omongan orang tentang inkontinensia urin pasca persalinan normal benar adanya?

Melalui liputan khusus ini, Nakita.id telah mewawancarai dokter kandungan untuk menjelaskan kebenaran pasca persalinan normal membuat inkontinensia urin.

Baca Juga: Penyebab Infeksi Pasca Persalinan Normal Bisa Terjadi karena Hal Tak Terduga, Begini Cara Tepat untuk Mencegahnya

Diwawancarai Nakita.id pada Jumat (19/2/2021), dr. Nelson Edwin Pratama, Sp.OG, dokter kandungan yang berpraktik di RS Columbia Asia Hospital Pulomas menjelaskan kebenaran pasca persalinan normal membuat inkontinensia urin.

"Angka terjadinya inkontinensia urin itu bervariasi pada ibu melahirkan sekitar 3-20% tergantung demografi, usia kehamilan, berat bayi, dan faktor-faktor lainnya.

Inkontinensia urin bukanlah kondisi yang normal maka dilakukan 2 upaya yaitu pencegahan dan perbaikan," jelas dokter Nelson.

dr. Nelson Edwin Pratama, Sp.OG, dokter kandungan yang berpraktik di RS Columbia Asia Hospital Pulomas

"Pencegahannya apa? Ibu mulai latihan senam kegel untuk memperkuat otot-otot panggul dan jalan lahirnya.

Kalau merokok sebaiknya berhenti merokok karena meningkatkan angka kejadian inkontinensia urin pasca melahirkan," papar dokter Nelson.

Tapi kalau sudah kejadian/sudah melahirkan, maka ada beberapa upaya yaitu pertama, kembali melakukan latihan senam kegel.

Kedua, mengatur jadwal buang air kecil, jika masih belum mempan juga harus periksa ke dokter.

Baca Juga: Cara Tepat Membasuh Organ Intim dan Memakai Sabun Pasca Persalinan Normal Menurut Rekomendasi Dokter Kandungan

Sementara dr. Gorga I. V. W Udjung, SpOG, dokter kandungan yang berpraktik di RSIA Bunda Menteng, Jakarta ketika diwawancarai Nakita.id pada Sabtu (20/2/2021) menjelaskan kebenaran pasca persalinan normal membuat inkontinensia urin.

"Bisa saja terjadi gangguan pipis sewaktu melahirkan mungkin pada pasien persalinannya lama, kepala bayi di organ panggul dan menekan sampai ke saluran kencing.

dr. Gorga I. V. W Udjung, SpOG, dokter kandungan yang berpraktik di RSU Bunda Menteng, Jakarta

Nah itu bisa saja sih setelah melahirkan dia agak susah buang air kecil," jelas dokter Gorga.

Dokter Gorga mengatakan nanti dokter akan menilai, apa perlu pemberian antibiotik saja cukup, atau harus dilakukan visioterapi pada otot-otot organ kemihnya.

"Pasien untuk membantu kinerja dokter banyak minum air putih. Kalau dirasakan ingin buang air kecil lakukan saja jangan ditahan-tahan," saran dokter Gorga.

Di sisi lain dr. Ivanna Theresa S.,SpOG, MPH, dokter kandungan yang berpraktik di RS St. Carolus Salemba, Jakarta saat diwawancarai Nakita.id pada Selasa (23/2/2021) menjelaskan kebenaran pasca persalinan normal membuat inkontinensia urin.

"Pasca persalinan normal beberapa memang bisa menyebabkan inkontinensia urin tapi inkontinensia urin ini kita harus pastikan penyebabnya apa," jelas dokter Ivanna.

Dokter Ivanna mengatakan penyebab pertama adalah trauma atau robekan di jalan lahir, faktanya jalan lahir berdekatan dengan saluran kencing.

Kedua, apakah terjadi retensio urin jadi pasien ada kesulitan BAK namun terjadi seperti inkontinensia karena kapasitas kandung kemih sudah terlalu penuh.

dr. Ivanna Theresa S.,SpOG, MPH, dokter kandungan yang berpraktik di RS St. Carolus Salemba, Jakarta

 

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir! Lakukan Ini Agar Luka Jahitan Persalinan Normal Tidak Nyeri Saat BAB

"Kapasitas kandung kemih terlalu penuh sehingga keluar urinnya itu tidak terkontrol. Nah kita harus pastikan ini inkontinensia karena retensio urin atau bukan," ucap dokter Ivanna.

Kita pastikan apakah kandung kemihnya kepenuhan atau tidak. Kalau kandung kemihnya penuh kenapa terjadi seperti itu? Karena biasanya trauma persalinan.

Misalnya persalinannya lama maka kandung kemihnya ini secara persarafannya terganggu," paparnya. Ketiga, kelemahan otot dasar panggul. Kelemahan otot panggul ini terjadi kalau persalinannya itu terjadi baru-baru.

"Setelah beberapa lama kita berikan waktu untuk pemulihan kemudian kita bisa lihat latihan dengan bertahap misalnya senam kegel.

Ini untuk memperbaiki kontraksi dari otot panggulnya supaya ibu tidak terjadi inkontinensia lagi.

Nah, kalau biasanya inkontinensia karena kelemahan otot dasar panggul ini terjadi kalau seorang ibu anaknya besar sekali atau persalinan bukan yang pertama," ujarnya.