Jangan Anggap Sepele Anak Terjatuh, Chelsea Olivia Bisa Dijadikan Contoh

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 2 Februari 2018 | 16:23 WIB
little kid crying lying on floor ()

Nakita.id - Moms tentu bahagia menyaksikan tumbuh kembang Si Kecil, terutama masa dimana ia mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Namun, usia bayi merupakan masa anak rentan mengalami kecelakaan, misalnya terpeleset atau jatuh.

Seperti hal yang dialami oleh putri dari artis cantik Chelsea Olivia, Nastusha.

BACA JUGA: Nastusha Jatuh, Jidatnya Biru. Chelsea Olivia Posting Minta Bantuan warganet

Dalam insta stories instagramnya, Chelsea mengungkapkan: "Nastusha baru aja jatuh karna kepelset.. Kena jidatnya dan biru.. Pls kasi tau kasi apa biar cepet sembuh?"

status Chelsea Olivia

Moms, jika Si Kecil mengalami apa yang dialami Nastusha, langkah awal yang Moms adalah tidak panik, juga tidak posting di sosial media.

dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB Harapan Kita, Jakarta menjelaskan, penting untuk Moms memerhatikan secara langsung kala Si Kecil terjatuh agar dapat mengetahui bagian tubuh mana dari anak yang terbentur.

BACA JUGA: Perjuangan Luar Biasa Mom Cantik Glory Oyong Memiliki Si Kecil

Selain itu, amati kondisi anak setelah terjatuh apakah dia menangis dan menggerakkan anggota tubuhnya.

Hal ini penting agar Moms bisa melakukan observasi lebih lanjut pada anak.

Observasi yang bisa dilakukan ialah mengingat bagian tubuh mana pada anak yang mengalami memar atau benjol setelah terjatuh.

BACA JUGA: 5 Tanda Jika Moms Sedang Stres Berat yang Sering Dianggap Remeh

Jika benjolan ditemukan di kepala atau memar di badan, boleh diobati dengan obat oles anti trauma alias anti inflamasi, dengan catatan tidak ada luka di tempat tersebut.

Jika pada bagian kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi bayi menangis saat dipegang segera bawa anak ke rumah sakit Moms, untuk penanganan lebih lanjut.

Kemudian gerakkan kedua tangan bayi ke segala arah, lalu rentangkan dan angkat.

Lakukan hal yang sama pada kaki, kepala dan tubuh Si Kecil.

Tengokkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri.

Coba dekatkan dagu bayi ke dada secara perlahan.

Jika ada keluhan catat sebagai laporan pada dokter.

Miringkan badan Si Kecil ke kiri dan ke kanan.

Sama, seperti di atas, jika ada keluhan catat dan laporkan ke dokter.

Jika selama dua hari ditemukan keluhan, apalagi Si Kecil sampai mengalami muntah maka segea bawa ke dokter.

Namun, jika anak berlaku pasif atau diam saja setelah jatuh jangan langsung diangkat Moms karena salah mengangkat akan mengakibatkan risiko yang fatal.

Bagaimana jika Moms ternyata tidak melihat bagaimana posisi jatuhnya Si Kecil?

Jika Si Kecil ditemukan di lantai dalam posisi tengkurap, kemungkinan besarnya aman.

Namun jangan lupa lakukan pemeriksaan pada bagian bahu, tangan, dada dan kaki.

Jika anak jatuh dengan kondisi telentang, penting untuk Moms memerhatikan apakah ada lebam pada area kepala bagian belakang, leher dan panggul.

Yang tak kalah penting, jangan lupa lakukan pemeriksaan mata Moms.

Apakah bayi masih bereaksi saat kita amati matanya dengan senter, dan masih reaktif mengikuti gerakan sinar.

Jika tidak segera bawa anak ke rumah sakit.

Perhatikan juga apakah pupil matanya masih sama besar ukurannya setelah terjatuh, karena jika tidak sebaiknya Moms melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti CT Scan.

Selain itu, amati dari ketinggian berapa anak terjatuh.

Semakin tinggi tentu efek yang ditimbulkan akan kian besar.

Penting, pengamatan pada Sio Kecil usai terjatuh perlu dilakukan selama 2x24 jam.

Jika dalam kurun waktu itu ada keluhan, apalagi sampai muntah dengan menyembur, segera larikan ke rumah sakit terdekat.

Jadi Moms, penting untuk menjaga Si Kecil saat sedang bermain agar bisa meminimalisir kemungkinan ia terjatuh.

Karena bahaya terjatuh itu menyeramkan, apalagi jika kepala yang trauma (mendapat benturan).