7 Hal Penting yang Orangtua Harus Tahu Sebelum Masukkan Anak ke Sekolah Pertamanya

By Gabriela Stefani, Selasa, 6 April 2021 | 17:58 WIB
Hal penting yang orantua harus tahu sebelum memasukkan anak ke sekolah pertama kalinya (Freepik)

Seorang psikolog Dya Adis Putri Rahmadanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog atau yang akrab dipanggil Adis menyebutkan ada tanda-tanda pada anak kalau ia sudah siap bersekolah.

Dya Adis Putri Rahmadanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog - Psikolog di golife.id

Tanda anak siap bersekolah di antaranya anak tertarik dengan alat tulis, antusias saat dibacakan buku cerita, tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan sekolah, mandiri, mampu mengikuti instruksi sederhana, mengerti arahan, dan sosialisasi yang baik.

2. Penting berkomunikasi dengan wali kelas anak

Seorang psikolog anak dan remaja Gisella Tani Pratiwi, M.Psi, Psikolog atau yang akrab dipanggil Ela menyebutkan bahwa komunikasi dengan wali kelas sangatlah penting.

Tetapi sebagai orangtua juga tidak boleh melangkahi kewenangan pihak sekolah sehingga Moms hanya perlu menempatkan diri sebagai support system Si Kecil.

Baca Juga: Lebih Baik Masukkan Anak ke PAUD, TK, atau Langsung SD? Ambil Langkah Ini Untuk Pilih Jenjang Pendidikan Pertama Si Kecil

"Bijaklah dalam memilih mana yang bisa kita campuri sampai dimana, mana yang bisa kita kritisi dan beri masukkan sampai sejauh mana," jelas Ela.

Nakita.id juga sempat mewawancarai seorang guru sekaligus wali kelas yaitu Sisi Yulita, ia menyebutkan bahwa poin pembahasan yang bisa didiskusikan antara orangtua dengan wali kelas yaitu laporan harian Si Kecil dan masalah anak di sekolah.

3. Dampak anak terlalu buru-buru disekolahkan

Janganlah Moms memaksakan anak untuk terlalu cepat bersekolah.

Pasalnya ada dampak negatiif yang bisa dialami oleh anak kalau terlalu dini disekolahkan sementara kesiapannya belum terbangun.

Adis menyebutkan bahwa anak yang dipaksakan terlalu dini bersekolah akan malas belajar dan menganggap belajar merupakan hal tidak menyenangkan.

"Ada juga gangguan psikologis yang muncul ketika anak dipaksakan sekolah terlalu dini adalah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)," jelas Adis.