Rayakan Ulang Tahun ke-14, AIMI Gelar Webinar Internasional untuk Kupas Tuntas Makanan Ultra-Proses Bayi dan Anak-anak

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 21 April 2021 | 20:30 WIB
Bahaya makanan ultra-proses untuk kesehatan tubuh (Pixabay.com/PublicDomainArchive)

Kelompok 3: Makanan olahan

Jenis makanan ini biasanya dihasilkan dari kelompok 1 yang kemudian ditambahkan gula, minyak, atau garam.

Umumnya, proses pengolahan makanan ini adalah dengan diawetkan, diasinkan, diasamkan, atau difermentasi.

Kelompok 4: Makanan ultra-proses

Makanan ultra-proses biasanya dibuat di pabrik, dijual dalam kemasan, dengan cara karbonasi, pemadatan, pengocokan, penambahan massa, pemipihan, pengurangan pembentukan busa, dan lain-lain.

Saat ini, makanan ultra-proses juga sudah banyak dibuat untuk bayi dan anak-anak.

Misalnya, susu formula, sereal, dan makanan kemasan untuk bayi serta anak.

Baca Juga: Wanita Penderita Maag Tetap Bisa Jadi Happy Moms Happy Ramadan Jika Hindari 5 Makanan Ini Saat Sahur

Sementara itu, makanan ultra-proses untuk orang dewasa biasanya berupa mie instan, minuman berkarbonasi, jus buah kemasan, minuman energi, es krim, coklat, dan lain-lain.

Dengan adanya NOVA sistem, masyarakat pun diharapkan bisa melihat makanan dengan seluruh prosesnya.

“Lahirnya NOVA sistem membantu kita untuk melihat makanan sebagai sebuah “makanan” bukan hanya dari sisi nutrisi. Tapi, juga bicara tentang bagaimana makanan diproses, kemudian disiapkan, bahkan dikemas,” jelas Dr. Philip Baker dalam webinar internasional AIMI.

Namun, tak hanya itu, masyarakat juga diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih makanan sekaligus mulai menghindari makanan ultra-proses.

Pasalnya, mengonsumsi makanan ultra-proses secara berlebihan ternyata memiliki sederet dampak buruk untuk tubuh.