Ragam Upaya Wujudkan Internet Ramah Anak, Salah Satunya Pemblokiran!

By Amelia Puteri, Senin, 12 Februari 2018 | 16:02 WIB
()

Nakita.id - Dalam usaha meningkatkan keamanan berinternet sehat, Kemkominfo melakukan beberapa program untuk mencegah terjadinya permasalahan akibat akses internet di Indonesia.

Sebuh saja seperti pornografi anak, penyebaran video porno, chat pornografi, anak yang ketagihan permainan online, sampai jual-beli anak."Kemajuan teknologi saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakat pengguna internetnya bertambah dengan sangat cepat," kata Kuek Yu-Chang, Managing Director Netflix APAC.

BACA JUGA Kebiasaan Ini Bikin Ginjal Bermasalah! No 5 Sering Moms Lakukan

Rizki Ameliah, pihak dari Siber Kreasi, yang pernah bekerja di Kemkominfo menjelaskan dari sisi pemerintah sedang digalakkan program literasi atau pendidikan terkait internet kepada orangtua.

Siber Kreasi sendiri merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk memberikan literasi agar mencegah hal-hal seperti penyebaran hoax, radikalisme online, konten negatif, dan cyberbullying.

BACA JUGA Angkat Kaki dan Tempelkan di Dinding, Ternyata Punya Khasiat Super

Pada diskusi 'Kolaborasi adalah Kunci untuk Membuat Internet Tetap Aman untuk Anak', Senin, 12 Februari 2018, Rizkih menjelaskan program dari Kemkominfo.

"Kominfo punya 2 program utama, yaitu melakukan literasi dan sosialisasi pemahaman internet tentang kebijakan TIK (teknologi informasi)," tuturnya.

Saat ditanya mengenai efektif atau tidaknya  program pemblokiran situs negatif, ia menanggapi pemblokiran sebenarnya merupakan langkah terakhir yang dilakukan.

BACA JUGA Bibir Seksi Dengan Warna Lipstik seksi yang Tahan Lama. Hanya 60 Ribu

Ia menambahkan, pemblokiran ini juga dinilai 'tidak efektif, karena jika telah diblokir, maka akan muncul lagi situs lain.

"Meskipun banyak laporan yang masuk untuk dilakukan pemblokiran," tuturnya.

Yang terpenting, orangtua harus memahami konten yang baik dan buruk untuk anak, untuk itu literasi digital pun penting dipelajari para orangtua.

"(Orangtua) perlu berpikir. Jangan sampai gerak jari lebih cepat daripada pikiran," pungkasnya.

BACA JUGA :5 Makanan Ini Bisa Jadi Racun, Jika Salah Memasak & Mengonsumsinya