Mitos Vs Fakta Menggendong Bayi Baru Lahir Terlalu Sering Bisa Membuatnya Menjadi Anak yang Cengeng? Begini Kata Psikolog

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 3 Juni 2021 | 18:12 WIB
Benarkah menggendong bayi bisa membuat anak menjadi cengeng? (Freepik)

Nakita.id - Di Indonesia ada banyak mitos tentang menggendong bayi yang baru lahir.

Bahkan bebrapa mitos menggendong bayi yang baru lahir masih dipercayai sebagian besar masyarakat Indonesia.

Misalnya menggendong bayi baru lahir tidak boleh dibuka kakinya dan harus dalam keadaan kaki yang lurus.

Karena jika menggendongnya dengan kaki yang terbuka dikhawatirkan besarnya nanti anak akan berjalang mengengkang.

Baca Juga: Kini Sering Kali Dilakukan Para Publik Figur, Amankah Menggendong Bayi dengan Menggunakan Kaidah TICKS? Begini Kata Ahli

Namun, hal tersebut justru salah dan sekedar mitos belaka Moms!

Sebagian besar dokter sendiri justru mengajurkan bayi yang baru lahir harus digendong dengan posisi yang tegak dengan kaki yang sedikit terbuka menyerupai huruf M atau biasa disebut posisi M-Shape.

Posisi ini dianggap aman dan bisa membuat bayi lebih nyaman ketika berada di dalam gendongan.

Menggendong bayi dengan kaki yang dipaksa lurus justru akan berbahaya bagi kesehatan pertumbuhan tulang pinggul Si Kecil Moms.

Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa terlalu sering menggendong bayi justru membuatnya menjadi bau tangan dan cengeng.

Lantas mitos atau fakta kah terlalu sering menggendong bayi baru lahir bisa membuat anak menjadi cengeng?

Menurut salah seorang Psikolog Klinis Anak dan Keluarga Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi yang akrab disapa Nina dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok, dalam peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id mengatakan bahwa informasi tentang menggendong anak terlalu sering bisa membuatnya menjadi cengeng adalah mitos belaka Moms.

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok.

"Mitos lah! Jadi yang bikin cengeng itu bukan tentang sering digendong tapi tentang bagaimana proses menggendong atau relasi si bayi dengan ibunya," ungkap Nina dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Selasa (01/06/2021).

Baca Juga: Adakah Perbedaan Menggendong Bayi Prematur dengan Bayi yang Terlahir Normal? Begini Penjelasannya Moms

Yang membuat anak sering dinilai cengeng adalah ketika Si Kecil berusaha menyampaikan kebutuhan atau apa yang ia inginkan melalui tangisan.

"Misalnya seorang Moms sering kali menggendong, dan kebetulan memang sering memiliki emosi yang meledak-ledak, dan tidak betul-betul memperhatikan bayi di dalam gendongan maka Si Kecil akan punya berusaha menyampaikan kebutuhannya dengan cara menangis hal tersebut lah sering kali disebut cengeng oleh banyak orang tua," ungkap Nina.

Nina juga menekankan ketika Moms merasa Si Kecil menangis terus, ada baiknya para orang tua mengoreksi diri.

Apakah ketika membangun relasi atau hubungan dengan Si Kecil sudah tepat atau belum.

Misal ketika Moms menggendong Si Kecil, pastikan Moms siap dan kondisi hati Moms juga dalam keadaan baik agar membuat anak merasa nyaman ketika digendong.

Baca Juga: Sumringah Gendong Aurel Hermansyah di Acara Siraman, Ashanty Terang-terangan Bongkar Kejadian Tak Terduga yang Dialami Anang Hermansyah

Namun sebaliknya jika Moms merasa tidak siap dan tidak nyaman dengan diri sendiri, maka ketika menggendong Si Kecil Moms justru setengah hati dan membuat Si Kecil menjadi nangis atau cengeng.

"Jadi, sebetulnya kalau semisal kok anak kita nangis terus itu kenapa ya? Balik lagi sih sebetulnya keseharian kita saat berelasi sama dia tuh seperti apa? Apakah memang sudah siap ketika menggendong anak, apa sudah nyaman dengan diri Moms sendiri, atau bahkan justru masih ada urusan pribadi jadi yang belum kelar sehingga ketika menggendong anak sisa-sisa dari diri kita saja," tutup Nina.