Apakah Benar Menggendong Bayi Sebelum Tidur Bisa Mendatangkan Efek Negatif? Benini Penjelasan Ahli

By Shinta Dwi Ayu, Sabtu, 5 Juni 2021 | 13:16 WIB
Ilustrasi menggendong bayi sebelum tidur. (Freepik)

Nakita.id - Bayi memang sangat butuh untuk berada selalu dekat dengan orang tua.

Berada di dekat orang tuanya membuat bayi merasa aman dan nyaman.

Pasalnya bayi sendiri butuh untuk merasakan kasih sayang dari Moms dan Dads melalui pelukan, ciuman, dan sebagainya.

Menggendong menjadi salah satu kegiatan dimana Moms dan Si Kecil berdekatan.

Dengan menggendong Moms bisa sambil memeluk atau bahkan mencium Si Kecil.

Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Paham, Ternyata Begini Manfaat yang Bisa Didapatkan Ketika Menggendong Bayi dengan Posisi M-Shape

Si Kecil pun bisa mendengarkan detak jantung Moms, dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Moms sendiri.

Apabila Moms sedang sedih atau emosi, bayi tentu saja bisa merasakannya.

Biasanya bayi akan menangis saat berada di dalam gendongan Moms, apabila si penggendongnya sedang merasa kesal atau emosi.

Namun, apabila Moms sedang merasa tenang atau bahagia Si Kecil tentu saja akan merasa begitu nyaman ketika berada di dalam gendongan Moms.

Kegiatan menggendong sering kali dimanfaatkan orang tua untuk menyuapi anaknya makan, atau membuatnya tertidur.

Sebagian besar anak, baru bisa tidur apabila digendong sambil diayun-ayun sedikit.

Akan tetapi banyak yang mengatakan bahwa menggendong bayi sebelum tidur bisa mendatangkan efek negatif.

Banyak orang percaya bahwa menggendong bayi sebelum tidur membuat anak memiliki kebiasaan buruk.

Misal Si Kecil tidak akan mau tidur, dan menangis sebelum digendong orang tuanya.

Baca Juga: Benarkah Menggendong Bayi Bisa Mengurangi Risiko Kepala Peyang? Begini Penjelasannya Moms

Hal tersebut lah yang membuat sebagian besar orang menilai bahwa menggendong anak sebelum tidur bisa membuat anak tersebut manja atau tidak mandiri.

Lantas benarkah menggendong bayi sebelum tidur bisa datangkan efek negatif?

Baik Moms jadi menurut salah seorang Dokter Spesialis Anak yang bernama dr. Yulia Hernawati, Sp.A dari RSIA Citra Ananda dalam peliputan khusus yang dilakukan bersama Nakita.id mengungkapkan, hal tersebut tidak lah benar.

dr. Yulia Hernawati, SpA dari RSIA Citra Ananda.

dr. Yulia sendiri mengungkapkan setiap anak itu memiliki sifat masing-masing.

"Saya kira tidak ada ya, bayi itu memang mempunyai sifat masing-masing," kata dr. Yulia dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id Kamis, (03/06/2021).

Ada anak yang bisa tidur pulas hanya dikeloni di tempat tidur saja, namun ada pula bayi yang baru bisa tidur apabila digendong.

"Ada yang bayi itu dipeluk ibunya kemudian ditepuk-tepuk di tempat tidur itu bisa tidur, tetapi "ada juga bayi yang pengin tidur maunya digendong dulu, dinyanyikan," tambah dr. Yulia.

Baca Juga: Adakah Perbedaan Menggendong Bayi Prematur dengan Bayi yang Terlahir Normal? Begini Penjelasannya Moms

Sedangkan menurut Konsultan Menggendong yang bernama saya Indah Siauw, Certified Babywearing Consultant dari School of Babywearing UK mengatakan, efek negatif menggendong bayi bukan justru berbahaya bagi bayinya.

Indah Siauw, Certified Babywearing Consultant dari School of Babywearing UK .

Akan tetapi efek negatifnya tersebut justru akan dirasakan Moms sendiri karena akan banyak mendapatkan komentar negatif dari orang-orang sekitar.

Karena sebagian besar orang Indonesia masih mempercayai bahwa terlalu sering menggendong anak termasuk saat mau tidur membuatnya menjadi bau tangan.

"Bisa. Negatifnya dinyinyirin tetua, keluarga, tetangga atau netijen. Nanti bau tangan lho!" tutup Indah.