Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Tidak Boleh Terlalu Banyak Minum Agar Luka Bekas Melahirkan Bisa Segera Sembuh?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 21 Juni 2021 | 16:30 WIB
mitos vs fakta kehamilan, dilarang minum banyak agar luka bekas melahirkan cepat sembuh (Freepik)

Nakita.id - Berbagai kepercayaan setelah melahirkan justru membuat Moms yang sedang hamil khawatir.

Berbagai kepercayaan tentang kehamilan saja kadang membuat Moms salah kaprah.

Belum lagi, berbagai kepercayaan yang belum teruji kebenarannya pasca-persalinan.

Salah satu kepercayaan yang membuat ibu hamil khawatir adalah larangan minum terlalu banyak agar luka bekas melahirkan bisa sembuh.

Namun, apakah kepercayaan tersebut hanya sekadar mitos atau fakta kehamilan ya, Moms?

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Memberi Rangsangan pada Puting Bisa Mempercepat Proses Persalinan?

Tentu saja dalam mengambil sikap, Moms harus tahu dasar-dasarnya terlebih dulu.

Apakah kepercayaan tersebut bermanfaat bagi Moms dan janin yang dikandung, atau justru berdampak dan berisiko.

Nah, ada beberapa kepercayaan pascapersalinan yang hingga saat ini masih banyak dipercaya Moms dan ternyata hanya sekadar mitos belaka.

Tak boleh banyak minum agar luka cepat sembuh

Kepercayaan tentang larangan banyak minum hingga saat ini masih sangat melekat.

Banyak yang percaya bila banyak minum menyebabkan luka bekas melahirkan sulit untuk sembuh.

Padahal faktanya, banyak minum tidak menyebabkan luka bekas episiotomi atau sesar menjadi lama sembuh.

Mengutip dari Tabloid Nakita, sebaliknya, saat masa nifas Moms justru membutuhkan banyak cairan untuk menggantikan cairan di tubuh yang hilang akibat pendarahan.

Banyak inum juga mampu membantu pembentukan kualitas ASI.

Dampak dari banyak minum memang membuat Moms sering buang air kecil.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Makan Kepiting Saat Hamil Berisiko Bayi Lahir dengan Jari Lebih?

Tetapi, tidak ada dampak berbahaya lain, apalagi yang berdampakn pada bekas luka pada jahitan melahirkan atau operasi caesar.

Untuk membantu perawatan, bekas luka melahirkan memang harus dirawat dengan cukup baik.

Cukup bilas dengan air bersih sesuai buang air, lalu keringkan dengan lap kering dan lembut.

Selanjutnya, bekas luka dikompres dengan obat antiseptik untuk menghindari terjadinya infeksi.

Bisa juga diolesi dengan salep antibiotik yang sekaligus bisa menyembuhkan wasir akibat persalinan.

Tidak boleh makan ikan, telur, dan daging agar jahitan mudah kering

Tak hanya larangan banyak minum, beberapa Moms diberi pantangan makan beberapa jenis makanan.

Ikan, telur, dan daging dipercaya sulit untuk menyembuhkan luka bekas melahirkan.

Padahal faktanya, setelah menjalani persalinan, Moms justru membutuhkan protein untuk menyembuhkan luka yang di antaranya berasal dari ikan, telur, dan daging.

Bila kebutuhan akan protein tidak terpenuhi, bisa jadi Moms akan kekurangan zat pembangun sehingga mengalami keterlambatan penyembuhan.

Bahkan berpotensi infeksi bila daya tahan tubuh menurun akibat menghindari makanan berprotein.

 

Berolahraga usai persalinan sesar menyebabkan lepasnya jahitan

Jangan khawatir Moms, olahraga tidak berbahaya bagi Moms yang baru saja menjalani operasi sesar.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Riwayat Keguguran akan Buat Moms Kembali Keguguran di Kehamilan Selanjutnya?

Tapi harus dihindari mengangkat beban berat.

Pasalnya, mengangkat beban berat menyebabkan terjadinya tekanan pada rahim yang dapat meningkatkan perdarahan.

Selain itu juga dapat menekan luka jahitan sehingga membuat jahitan rawan terbuka.

Olahraga yang ringan, seperti jalan kaki bisa mencegah konstipasi dan penggumpalan darah.

Olahraga ringan juga akan meningkatkan sirkulasi darah di seluruh tubuh.

Lakukan olahraga setiap hari lebih kurang 15 menit, semisal berjalan mengelilingi rumah.