Mitos VS Fakta Kehamilan: Makan Belut Saat Hamil Bisa Buat Anak Hiperaktif, Benarkah?

By Kirana Riyantika, Selasa, 22 Juni 2021 | 13:15 WIB
Makan belut bagi ibu hamil dipercaya bisa menyebabkan bayi hiperaktif, mitos atau fakta? (Pexels/Andrea Piacquadio)

Nakita.id - Banyak mitos vs fakta kehamilan yang beredar di masyarakat.

Salah satu hal yang jadi perdebatan masyarakat adalah pesan bahwa ibu hamil yang makan belut bisa menyebabkan anaknya kelak hiperaktif.

Belut merupakan hewan yang kerap ditemukan di sawah atau sungai.

Bentuknya panjang, berwarna gelap dan memiliki ciri licin sehingga sulit untuk ditangkap.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Dianjurkan Tidak Makan Sushi?

Biasanya belut diolah menjadi oseng-oseng, digoreng, dan msih banyak lagi.

Banyak yang mengidolakan lauk dari belut karena rasanya yang enak dan gurih.

Sayangnya, banyak yang percaya bahwa mengonsumsi belut bisa menyebabkan janin dalam kandungan kelak menjadi hiperaktif saat dilahirkan.

Benarkah demikian?

Selama ini jadi mitos vs fakta seputar kehamilan, ternyata larangan ibu hamil untuk makan belut hanyalah mitos belaka, Moms.

Tidak ada hasil penelitian yang menunjukkan keterkaitan mengonsumsi belut dengan menyebabkan anak hiperaktif ketika dilahirkan.

Faktanya, belut justru kaya akan manfaat untuk ibu hamil.

Belut kaya manfaat untuk ibu hamil

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Tidak Boleh Terlalu Banyak Minum Agar Luka Bekas Melahirkan Bisa Segera Sembuh?

Apa saja kebaikan makan belut untuk ibu hamil? Berikut ulasannya melansir dari Momjunction:

Meningkatkan stamina

Belut dipercaya bisa meningkatkan stamina selama kehamilan Moms.

Hal ini dikarenakan, belut mengandung kalori yang tinggi yakni sekitar 1.350 kalori per pon dan 303 kkal per 100 gram daging.

Mengonsumsi belut membuat kebutuhan energi harian Moms tercukupi sehingga mencegah Moms mengalami kelelahan.

Mencegah janin cacat

Belutadalah sumber yang kaya Vitamin A dan Vitamin B12. 

Kepercayaan ibu hamil yang mengonsumsi belut hanya mitos, faktanaya belut mengandung antioksidan yang membantu melawan degenerasi makula, mencegah stres oksidatif dan menghilangkan radikal bebas.

Manfaat terbesarnya rupanya bisa juga untuk Si Kecil dari risiko kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan cacat tabung saraf seperti spina bifida, anencephaly, dan encephalocele.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Dilarang Menggaruk Perut karena Bisa Buat Kulit Janin Lebam, Benarkah?

Pertumbuhan dan perkembangan janin

Selain sumber energi, belut menjadi sumber protein yang sangat baik.

Kandungan protein dalam belut mencapai 18,4 g per 100 gram daging.

Protein ini tentu sangat diperlukan oleh janin untuk membangun sel-sel dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.

Menguatkan tulang

Belut juga mengandung mineral serta fosfor yang bisa berdampak baik untuk tulang.

Mengonsumsinya selama kehamilan bisa membuat tulang Moms kuat dan sehat.

Tak hanya Moms, manfaat dari mengonsumsi belut juga dirasakan janin yang akan memiliki pertumbuhan tulang yang baik pula saat lahir.