Wajib Jadi Pelajaran Untuk Kita Semua, Bayi Baru Lahir Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Usai Dijenguk Keluarga Besarnya

By Gabriela Stefani, Senin, 12 Juli 2021 | 09:14 WIB
Bayi meninggal karena covid-19 usai dijenguk keluarganya (freepik)

Nakita.id - Kelahiran menjadi kabar bahagia untuk didengar, baik oleh keluarga ataupun kerabat.

Sebelum pandemi, ketika ada kabar melahirkan pasti kerabat dan sahabat datang menjenguk.

Tapi kebiasaan tersebut lebih baik tidak perlu dilakukan terlebih dahulu selama pandemi covid-19.

Daripada mengunjung langsung, pilihlah cara secara digital seperti video call kalau ingin turut berbahagia atas kelahiran kerabat dan sahabat.

Baca Juga: Bantuan Oksigen Gratis untuk Pelayanan Kesehatan, Begini Cara dan Syarat Mendapatkannya

Jangan sampai niat berkunjung karena turut berbahagia tetapi justru berujung malapetaka.

Seperti yang terjadi pada bayi berusia 29 hari di Jakarta baru-baru ini.

Seorang bayi yang baru berusia 29 hari bernama Beverly Alezha Merlin harus meninggal dunia usai terpapar covid-19.

Dan terpaparnya covid-19 ini terjadi usai Beverly dijenguk oleh keluarga usai kabar persalinan sang ibunda.

Beverly yang baru saja lahir dibesuk oleh keluarga besarnya setelah mendapatkan sang ibunda yaitu Tirsa baru saja melahirkan.

Tapi na'asnya, dari kunjungan keluarga tersebut ternyata 17 orang di antaranya terpapar covid-19 termasuk Beverly yang baru berusia 29 hari.

Sang ibunda yaitu Tirsa menceritakan bahwa Beverly baru lahir pada 8 Juni 2021 dan dijenguk oleh keluarga besarnya.

Tirsa mengakui bahwa Beverly lahir dengan kondisi sehat tanpa penyakit apa pun.

Baca Juga: Jangan Bingung Dulu, Ini Cara Daftar dan Lokasi Vaksin Covid-19 untuk Anak, Mudah Banget!

"Lahir dengan keadaan yang bagus dan sehat. Pokoknya enggak ada penyakit apapun," jelas Tirsa yang dikutip dari kompas.com.

Saking senangnya mendapatkan kabar Tirsa yang baru saja melahirkan, keluarga besarnya pun mendatangi kediamannya di Cengkareng, Jakarta Barat.

Tapi satu minggu usai kunjungan, 2 orang dari keluarganya menunjukkan gejala covid-19 dan salah satunya yaitu suami Tirsa sendiri.

"Tes PCR ternyata hasil keduanya positif. Tetapi kami enggak tahu itu virusnya dari siapa. Dari mananya enggak tahu," ujar Tirsa.

Alhasil Tirsa dan keluarga besarnya melakukan tes covid-19.

Dan ternyata banyak anggota keluarga besarnya yang terpapar covid-19 termasuk Beverly yang baru saja lahir.

"Saya, Bev, kakanya Bev, dan beberapa anggota keluarga. Hasilnya positif 22 Juni 2021," jelasnya.

Tirsa pun langsung konsultasi dengan dokter anak terkait kondisi Beverly yang positif covid-19.

Alhasil diputuskan bahwa ia dan Beverly menjalani isolasi mandiri.

"Isolasi mandiri karena (awalnya) tidak ada gejala. Beverly juga enggak ada gejala. Tapi dengan pantauan dokter anak," jelasnya.

Tapi ternyata di 27 Juni 2021, Beverly mulai menunjukkan gejala sehingga Tirsa langsung ingin membawanya ke dokter anak.

Baca Juga: Sudah Vaksin dan Ingin Punya Sertifikat? Ini Cara Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19

Sayangnya saat itu merupakan hari Minggu sehingga Beverly baru bisa mendapatkan penanganan dokter pada 29 Juni 2021.

Ternyata Beverly pun dinyatakan infeksi paru-paru sehingga direkomendasikan melakukan perawatan di rumah sakit yang memiliki NICU.

Hampir 10 rumah sakit yang ia kunjungi untuk mendapatkan perawatan Beverly tetapi sayangnya nihil.

Untungnya salah seorang temannya menghubungi Tirsa menyebutkan bahwa salah satu RS di Tangerang bersedia merawat Beverly.

"Dokter enggak ngomong ada NIVU, 'ke sini aja dulu ditanganin dulu. NICU-nya kami usahakan menyusul'," ucap Tirsa mencontohkan percakapannya dengan pihak rumah sakit.

Beverly pun dibawa ke rumah sakit dan didapatkan bahwa saturasi oksigennya saat itu dibawah 69%.

Beverly pun mendapatkan ruang NICU dan selama perawatan kondisinya naik-turun.

Saturasi oksigen Beverly pun ternyata menurun pada 30 Juni 2021 mencapai angka 30% hingga pada 7 Juli 2021 bayinya tak bisa ditolong.

Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Baru Tahu, Ini yang Perlu Moms dan Dads Ketahui Sebelum Berikan Vaksin Covid-19 untuk Anak

"Dokter ngomong, kemungkinan jantungnya berhenti mendadak karena saking capeknya," jelasnya.

Usai meninggal, Beverly tetap menjalani tes covid-19 dan menunjukkan hasil negatif sehingga bisa dimakamkan di tempat pemakaman umum non-covid-19.

Tirsa pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keluarga dalam pandemi covid-19 ini dan jadikan peristiwanya menjadi sebuah pelajaran.

"Terlebih yang punya bayi agar menjaga bayinya. Enggak usah ada kerumuman atau dikunjungi," ucap Tirsa.