Akhirnya Ahli dari Indonesia Berani Katakan Soal Vaksin Covid-19 yang Sebenarnya, Ini Katanya Tentang Vaksin Efektif Lawan Virus Corona

By Riska Yulyana Damayanti, Rabu, 11 Agustus 2021 | 09:00 WIB
Mitos vaksin Covid-19 (Pixabay.com)

Nakita.id - Hingga saat ini, masih ada orang yang meragukan keampuhan vaksin Covid-19.

Apalagi, pembuatan vaksin tersebut terbilang lebih singkat ketimbang pembuatan vaksin-vaksin yang terdahulu.

Sehingga muncul keraguan, apakah vaksin Covid-19 efektif untuk membantu mengatasi virus corona ini.

Keraguan tersebut pun dijelaskan oleh pakar imunisasi, Elizabeth Jane Soepardi saat diwawancara oleh pihak stasiun televisi swasta.

Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya

Dalam kanal YouTube metrotvnews (23/7/2021), presenter bertanya pada Jane tekait berbagai mitos soal vaksin Covid-19.

Salah satunya terkat efektifitas vaksin Covid-19.

Jane pun menjawab bahwa perbedaan pembuatan vaksin sebelum pandemi dan saat pandemi yakni hanya waktunya.

"Sebelum pandemi, kita kalau memproduksi vaksin itu tidak dikejar-kejar, jadi kita bisa tahapnya uji pada binatang dulu, tunggu sampai selesai, datanya dievaluasi, datanya dipublikasi, baru mulai uji pada manusia, fase satu, fase satu selesai, fase kedua," jelas Jane.

"Kalau dalam masa pandemi kita seperti itu, kita habis (waktunya), mungkin sudah ditelan oleh virus sehingga dipercepat. Artinya, tahap-tahapnya ada yang bisa dimulai bersamaan, misalnya tahap satu, belum selesai fase satu,udah ada tanda-tanda dia bisa efektif, fase dua boleh mulai. Apabila dalam perjalanannya, fase dua berjalan fase satu berjalan ternyata gagal, ya fase dua bubar, harus kembali lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Tidak Bisa Terus Disembunyikan, Ahli Bongkar Soal Efek Samping Vaksin Covid-19, Singgung Soal Siklus Menstruasi

Jadi, Jane menegaskan bahwa pembuatan vaksin Covid-19 tetap melewati urutan uji coba tanpa ada yang dilewati.

"(urutan pengujian) Tidak ada yang dilewat, semua dilaksanakan, hasilnya sama, efektif ya efektif, bedanya ada yang bisa dilakukan bersamaan (ujinya)," tegas Jane.

Tidak hanya soal efektifitasnya, sang presenter juga bertanya terkait isu soal seseorang yang sudah divaksin, saat dites PCR hasilnya malah positif Covid-19.

Mengetahui isu tersebut, Jane menjelaskan bahwa hal itu bukan karena vaksin, namun karena memang dalam tubuh sudah ada virus corona.

"Sudah jelas itu bukan karena vaksin, PCR positif itu karena ada virus. Dalam vaksin itu tidak ada virus hidup, sama sekali tidak ada.

Lalu, kenapa sudah divaksin kok di tes masih ada virusnya? Jadi, saat divaksin, tidak ada satu negara yang melakukan tes apakah kita sudah terinfeksi virus atau belum. Jadi, bisa saja seseorang saat divaksin sudah ada virus, sehingga kapan saja dites PCR hasilya positif," jelas Jane panjang lebar.

Baca Juga: Merasakan Efek Samping Seperti Ini Usai Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua? Jangan Panik dan Segera Lakukan Sederet Hal Ini untuk Meredakannya

Mitos vaksin membuat mandul

Dalam kesempatan tersebut, Jane juga menjelaskan terkait mitos vaksin yang disebut bisa menyebakan kemandulan.

Jane langsung membantah hal tersebut dan menjelaskan yang sebenarnya.

"Seorang wanita bisa mandul apa bila indung telurnya tidak ada atau rusak, atau saluran ke indung telur sudah dipotong atau rahimnya sudah diangkat atau rusak, hanya karena itu. Vaksin tidak bekerja di situ, vaksin tidak memengaruhi indung telur atau rahim. Betul-betul tidak ada hubungannya," ujar Jane.