Tidak Lagi Bungkam, Ahli Beberkan Fakta Soal Hasil Penelitian Vaksin Covid-19 yang Sebenarnya, Seberapa Efektif Vaksin Lawan Virus Corona?

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 14 Agustus 2021 | 13:30 WIB
Fakta soal vaksin Covid-19 (Freepik.com)

Nakita.id - Apakah Moms masih ragu dan takut untuk ikut vaksinasi Covid-19?

Sebaiknya, pikirkan lagi ketakutan Moms itu.

Pasalnya, ahli sudah angkat bicara dan ungkap fakta soal vaksin Covid-19 yang sebenarnya.

Melansir dari Eatthis.com (5/7/2021), Dr Anthony Fauci pakar imunologi AS mengatakan salah satu manfaat vaksin COVID-19 adalah bahwa vaksin itu tidak hanya dapat membantu mencegah terkena virus corona, tetapi juga meminimalkan dampaknya jika Moms memang tertular virus. 

Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya

Berikut fakta lain soal virus corona yang perlu Moms tahu.

Penelitian: Kematian karena Covid-19 sebagian besar dialami pada pasien yang belum divaksin

Nyatanya, vaksin membuat banyak orang selamat dari virus corona, Moms.

“Jika melihat jumlah kematian (karena Covid-19), sekitar 99,2% tidak divaksinasi, sekitar 0,8% divaksinasi,” kata dr Fauci. 

"Di antara orang-orang yang berpendapat bahwa Anda akan melihat beberapa yang divaksinasi dan masih mendapat masalah dan dirawat di rumah sakit dan meninggal.

Tetapi, sebagian besar orang yang mendapat masalah adalah yang tidak divaksinasi, itulah alasan mengapa kami mengatakan ini (kematian) benar-benar sepenuhnya dapat dihindari dan dicegah," jelasnya.

Kita tahu, saat ini virus corona terus bermutasi, dan salah satu varian yang penularanya lebih cepat, yakni varian Delta.

Baca Juga: WHO dan Epidemiolog Rupanya Belum Sarankan Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Beraktivitas, Ini Alasannya

Untungnya, menurut ahli, dengan vaksinasi bisa membantu manusia untuk terhindar dari serangan virus corona varian Delta ini.

Disebutkan pula bahwa vaksinasi mencegah orang yang terinfeksi menjalani rawat inap.

"Vaksin resmi kami memberikan perlindungan terhadap varian yang beredar di negara ini, termasuk vaksinasi Delta, dan ini cara bagaimana melindungi individu, keluarga, dan komunitas ini, dan mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19," kata Rochelle Walensky, direktur CDC.

Lagi-lagi, ditegaskan bahwa sebagian besar kematian karena Covid-19 terjadi pada pasien yang belum mendapatkan vaksinasi.

"Data awal dari kumpulan negara bagian selama enam bulan terakhir menunjukkan 99,5% kematian akibat COVID-19 di negara bagian ini terjadi pada orang yang tidak divaksinasi," imbuhnya.

Keefektifan vaksin Covid-19 melawan virus

Dr Fauci juga memuji efektivitas vaksin untuk mencegah virus dan mengurangi penyakit.

"Pertama, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan secara online pada 14 Juni (2021), dari Skotlandia, ditunjukkan bahwa vaksin mRNA memiliki efektivitas sekitar 80 persen terhadap infeksi yang dikonfirmasi PCR. Dalam situasi ini, dua dosis AZ sekitar 60 persen efektif," katanya.

Baca Juga: Akhirnya Tidak Disembunyikan Lagi, Kemenkes Berani Bongkar Fakta Soal Vaksin Covid-19 yang Seperti Ini, 'Ini Menunjukkan Vaksinasi...'

"Selanjutnya, berkaitan dengan penyakit simtomatik, sekali lagi, dalam penelitian ini, di medRxiv, diterbitkan pada 24 Mei (2021), dua minggu setelah dosis kedua vaksin Pfizer BioNTech, sekali lagi, 88 persen efektif melawan penyakit simtomatik dari varian Delta," jelasnya.

"Sekali lagi, dari Public Health England, mulai 14 Juni, vaksin Pfizer BioNTech 96 persen efektif melawan rawat inap dari varian Delta setelah dua dosis penyuntikan, dan AZ 92 persen efektif melawan rawat inap setelah dua dosis," lanjutnya.

Namun, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak meski telah mendapatkan vaksinasi ya, Moms.