Benarkah Daun Tomat yang Punya Aroma Khas Bisa Beracun Bila Dikonsumsi Manusia? Begini Penjelasannya

By Kirana Riyantika, Rabu, 18 Agustus 2021 | 19:20 WIB
Perdebatan seputar daun tomat, benarkah beracun untuk manusia? (Pexels/Polina Kovaleva)

Nakita.id - Selama ini, masyarakat hanya mengonsumsi tomat tanpa melirik daunnya sama sekali.

Pernahkah Moms berpikir, mengapa kita tidak mengonsumsi daun tomat?

Ternyata, ada banyak orang yang meyakini bahwa daun tomat beracun untuk dikonsumsi.

Melansir Gardenbetty, berikut beberapa penjelasan mengenai keamanan daun tomat yang kerap jadi perdebatan:

Baca Juga: Satu Indonesia Salah Kaprah, Ternyata Nutrisi Beberapa Sayuran Ini Lebih Tinggi Jika Dimasak Dulu, Salah Satunya Tomat

Disebut beracun karena masuk keluarga nightshades

Tomat diketahui merupakan keluarga Solanaceae seperti cabai, terong, dan masih banyak lagi.

Namun, masyarakat banyak mengelompokkan keluarga Solanaceae ini lebih umum lagi, masuk keluarga nightshade.

Pada keluarga nightshades tak hanya berisi tomat, kentang, paprika, dan terong, namun juga termasuk beberapa tanaman beracun seperti hemlock, oleander, foxglove, dan larkspur.

Kelompok nightshades beracun tersebut kerap disebut belladonna.

Meski berkerabat, tomat, kentang, terong, paprika dan cabai tidak mengandung senyawa beracun seperti belladonna.

Ternyata, asal muasal orang menganggap daun tomat bisa beracun lantaran sebelum ada budidaya tanaman dan persilangan modern, tomat berbentuk kecil-kecil dan mirip dengan belladonna berry yang beracun.

Jadi, meski tomat termasuk keluarga nightshades, tapi tomat dan daunnya tidak beracun ya, Moms.

Diduga mengandung alkaloid yang beracun

Mitos seputar tomat dan daunnya yang beracun adalah karena mengandung alkaloid.

Baca Juga: Stop Terlalu Banyak Makan Tomat karena Tubuh Bisa Mengalami Hal Buruk Seperti Ini

Padahal, semua sayuran yang aman dikonsumsi mengandung senyawa alkaloid.

Alkaloid adalah bagian dari mekanisme pertahanan tanaman untuk melindungi dari hewan, serangga, jamur, virus, dan bakteri tertentu.

Meski begitu, kandungan alkaloid pada sayuran relatif rendah sehingga aman dikonsumsi.

Kandungan alkaloid pada sayuran sangat jauh berbeda dengan alkaloid yang ada pada tembakau.

Glikolakaloid pada daun tomat

Tomat mengandung glikoalkaloid dengan nama tomatine.

Tomatine ada di semua bagian hijau tanaman, termasuk batang, daun, dan tomat belum matang yang masih berwarna hijau.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa konsentrasi tomatine tertinggi ditemukan pada daun tua, diikuti oleh batang, daun segar, kelopak, buah hijau, dan akhirnya, akar.

Glikoalkaloid diserap buruk oleh saluran pencernaan pada mamalia.

Bagi yang sensitif terhadap senyawa ini maka bisa menyebabkan iritasi lambung.

Meski begitu, belum ada penelitian yang menunjukkan daun tomat bisa beracun untuk manusia.

Diduga, efek beracun ini bisa terasa bila mengonsumsi 1 pon daun tomat.

Baca Juga: Tolong Jangan Lagi Makan Tomat dan Timun Secara Bersamaan Jika Tubuh tidak Ingin Mengalami Hal Mengerikan Ini

Menurut studi keamanan pangan tomatine adalah glikoalkaloid yang relatif jinak. Hasilnya tidak ada perubahan signifikan pada berat hati atau berat badan saat diberikan kepada tikus, dan tidak dianggap merugikan kesehatan manusia .

Studi lain menunjukkan daun tomat dan batang tomat memiliki aktivitas antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi (mikronutrien nabati yang membantu melawan penyakit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan) daripada buah tomat.

Yang paling mengejutkan adalah ditemukannya tomatine sebagai penghambat kanker.

Glikoalkaloid telah ditemukan secara efektif membunuh atau menekan pertumbuhan sel kanker payudara, usus besar, hati, dan perut manusia.

Itulah dia Moms polemik mengenai dampak daun tomat untuk kesehatan.

Memang benar ada beberapa senyawa yang bisa mengganggu tuuh mamalia, namun belum ada laporan bisa meracuni manusia.

Meski begitu, kita perlu bijak menyajikan makanan untuk keluarga ya, Moms. Pastikan yang benar-benar sehat dan pasti aman.