Tidak Tinggal Diam, Ahli Bongkar Soal Efek Samping Vaksin Covid-19 hingga Apakah Boleh Berolahraga Setelah Vaksinasi?

By Riska Yulyana Damayanti, Kamis, 19 Agustus 2021 | 10:00 WIB
Apakah boleh berolahraga setelah vaksin? (Pixabay.com)

Nakita.id - Apakah setelah vaksin boleh berolahraga?

Saat ini banyak orang sudah melaksanakan vaksiansi Covid-19.

Setelah vaksin, beberapa orang mengalami efek samping mulai dari pegal di lengan hingga demam.

Namun biasanya efek samping seperti itu hanya berlangsung sesaat.

Berikut beberapa fakta soal vaksin Covid-19 yang perlu Moms tahu.

Baca Juga: Akhirnya Tidak Disembunyikan Lagi, Kemenkes Berani Bongkar Fakta Soal Vaksin Covid-19 yang Seperti Ini, 'Ini Menunjukkan Vaksinasi...'

Efek samping setelah vaksin

Vaksin menimbulkan efek yang berbeda-beda pada setiap orang.

Sebagian merasakan gejala yang lebih parah, sebagian lagi tidak merasakan efek samping apa pun.

Penelitian menunjukkan, orang dengan usia lebih muda dan rutin berolahraga merasakan efek samping yang lebih minim.

Dilansir dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), gejala yang umum dirasakan penerima vaksin antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lengan yang disuntik.

Selain itu, penerima vaksin mungkin mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.

Baca Juga: Tidak Lagi Bungkam, Ahli Beberkan Fakta Soal Hasil Penelitian Vaksin Covid-19 yang Sebenarnya, Seberapa Efektif Vaksin Lawan Virus Corona?

Efek samping ini biasanya muncul sekitar 12 jam setelah menerima vaksin dan bisa berlangsung hingga dua hari kemudian.

CDC menegaskan bahwa ini adalah reaksi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Efek samping ini merupakan tanda bahwa sistem imun merespons vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh.

Akan tetapi, sebagian orang mungkin merasakan efek samping yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas dan butuh istirahat total.

Tidak boleh olahraga setelah vaksin Covid-19

Salah satu upaya untuk meminimalisir efek samping vaksin adalah beristirahat yang cukup.

Pada orang yang mengalami efek samping nyeri otot, aktif bergerak mungkin akan membantu untuk membuat otot terasa lebih nyaman.

Namun, olahraga tidak direkomendasikan untuk dilakukan sampai setidaknya tujuh hari setelah vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Singapura.

Baca Juga: Akhirnya Tidak Disembunyikan Lagi, Kemenkes Berani Bongkar Fakta Soal Vaksin Covid-19 yang Seperti Ini, 'Ini Menunjukkan Vaksinasi...'

Jenis olahraga yang harus dihindari adalah olahraga berat atau berintensitas tinggi.

Contoh olahraga tersebut adalah lari, jogging, berenang, bersepeda, angkat bebas, dan badminton.

Sebenarnya, aktivitas ringan penting untuk menjaga agar otot tidak kaku. Namun, setiap orang harus memahami batas kemampuan tubuh masing-masing.

Aktivitas ringan masih direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya satu atau dua hari setelah menerima dosis vaksin.

Contoh aktivitas ringan yang tetap bisa Anda lalukan adalah peregangan, berjalan kaki, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Rekomendasi ini merupakan hasil dari beberapa laporan miokarditis atau peradangan otot jantung pasca menerima vaksin.

Kardiologis menduga ini merupakan akibat dari aktivitas fisik berlebih setelah vaksin.

Baca Juga: Simak Cara Buat Kartu Vaksin Seperti KTP di Rumah Pakai Word, Lebih Praktis dan Terjamin Aman

Sebagai acuan yang mudah, olahraga berat adalah olahraga yang membuat seseorang tidak bisa mengucapkan kalimat utuh ketika berolahraga.

Ketika ini terjadi, jantung akan berdetak jauh lebih cepat dan bisa menimbulkan radang karena tubuh sedang fokus membentuk antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.

Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang, terutama usia muda.

Orang dengan usia muda cenderung lebih aktif dan rutin berolahraga rutin untuk menjaga kesehatan.

Bahkan, kardiologis dari Novena Heart Centre menyarankan untuk beristirahat total dari olahraga hingga sepuluh hari setelah vaksin.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Boleh Olahraga Setelah Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Ahli")