9 Mitos dan Fakta Menyusui yang Wajib Moms Tahu Kebenarannya, Mulai dari Perihal Payudara Kecil Hingga Warna ASI

By Gabriela Stefani, Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:30 WIB
Mitos dan fakta menyusui (Nakita.id)

Nakita.id - Selama menyusui, Moms mungkin mendapat banyak komentar dari orang sekitar.

Tetapi sayangnya, banyak komentar, saran, ataupun larangan dari orang sekitar yang justru tidak terbukti kebenarannya alias mitos belaka.

Sejak hamil hingga melahirkan dan menyusui, Moms pasti tidak jauh dari mitos-mitos yang beredar.

Bahkan, banyak pula mitos yang turun temurun berasal dari orangtua sendiri.

Baca Juga: Ketahui Risiko-risiko Penggunaan Dot Pada Bayi, Jangan Sampai Si Kecil Terlanjur Mengalaminya

Alhasil, mau tidak mau Moms pun turut mengikutinya atau mungkin merasa hal itu menjadi sebuah fakta karena banyak yang memercayainya.

Sebelum memercayai hal seputar menyusui begitu saja, coba ketahui terlebih dahulu mitos dan fakta seputar menyusui yang dijawab oleh konselor laktasi sekaligus Ketua Umum AIMI Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.

1. Ibu menyusui tidak boleh makan pedas agar ASI-nya tidak pedas

Jawabannya adalah mitos. Banyak sekali yang memercayai hal ini, padahal menurut Nia, apa yang ibu menyusui makan tidak langsung mengubah rasa ASI.

Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC (Ketua Umum AIMI)

"Kalau kita makan pedas, cabai itu banyak vitamin C nya jadi yang akan muncul di dalam ASI adalah vitamin C, bukan rasa pedasnya," jelas Nia.

"Jadi, makan pedasnya yang sedang-sedang saja. Kalau pedas banget justru bisa berakibat diare dan tidak bisa mengurus keluarga maupun menyusui Si Kecil," lanjutnya

2. Ibu yang sedang sakit tidak boleh menyusui anaknya agar anaknya tidak tertular

Jawabannya adalah mitos. Hal ini banyak sekali yang memercayainya, padahal ibu menyusui dengan positif Covid-19 saja masih boleh menyusui anaknya secara langsung.

Bahkan, Nia mengakui bahwa Moms dengan HIV AIDS yang rutin meminum ARV, serta melahirkan di tempat yang layak, tetap boleh menyusui anaknya secara langsung, asalkan tidak ada lecet saat menyusui.

"Sedikit sekali penyakit yang bisa menghalangi ibu untuk tidak menyusui anaknya sebenarnya. Jadi, ketika sakit, jangan tidak menyusui. Justru kalau kita sakit, ASI membentuk antibodi sendiri yang bisa melindungi anak kita agar tidak tertular," jelas Nia.

3. Payudara kecil akan memberikan ASI sedikit

Baca Juga: Ternyata Inilah Penyebabnya Bayi Cuma Mau Menyusu di Satu Payudara Saja, Pahami Cara Mengatasinya

Jawabannya adalah mitos. Nia mengakui bahwa, baik payudara besar ataupun kecil, tetap bisa memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil.

"Sebenarnya tempatnya kecil enggak masalah, selama diminta dengan optimal, selama disusui dengan optimal, bayinya melekat dengan baik, tidak dijadwal, maka produksi ASI kita akan mengikuti permintaan bayi," ujar Nia.

Bahkan, Nia mengakui bahwa, banyak Moms dengan payudara besar justru memiliki masalah pelekatan pada bayinya karena dibutuhkan keterampilan tertentu dalam memposisikan bayi agar tidak ada kekhawatiran hidung bayi tertutup dan sebagainya.

"Mau payudaranya kecil, mau payudaranya besar, selama isapannya maksimal, bayi melekat dengan baik, maka produksi ASI akan mengikuti kebutuhan anak," imbuhnya.

4. Ibu menyusui tidak boleh menggunakan bra ketat

Jawabannya adalah fakta. Nia mengakui bahwa bra ketat yang digunakan ibu menyusui bisa mengganggu aliran ASI karena adanya tekanan.

Nia menyarankan untuk mencari bra menyusui dengan ukuran yang pas dengan payudara.

5. Memberikan dot pada bayi bisa sebabkan bingung puting

Jawabannya adalah fakta. Nia menegaskan bahwa pemberian dot pada bayi bisa menyebabkan Si Kecil bingung puting, sehingga tidak disarankan.

Baca Juga: Ketahui Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting Sesuai Usianya, Mulai Dari Usia di Bawah 6 Bulan Hingga di Atasnya

Saat bayi sudah bingung puting, maka mengembalikan agar Si Kecil mau menyusui ke payudara lagi akan sangat sulit.

6. ASI yang berwarna kuning harus dibuang dulu karena basi

Jawabannya adalah mitos. Jangan membuang ASI berwarna kuning yang keluar pertama kali, karena itu justru tinggi vitamin A, dan memiliki kandungan untuk melindungi pencernaan bayi yang bernama kolostrum.

"Itu ukup sedikit saja sudah cukup melindungi dan melapisi daerah pencernaan bayi," ucap Nia.

7. Ibu menyusui tidak boleh minum dingin agar anaknya tidak pilek

Jawabannya adalah mitos. Nia menjelaskan bahwa ketika ibu menyusui minum panas ataupun dingin, maka saat masuk ke kerongkongan suhunya akan menyesuaikan dengan badan sendiri, sehingga tidak memengaruhi suhu ASI.

Yang bisa menularkannya, yaitu ketika Moms mulai turun daya tahan tubuhnya akibat minuman dingin sekaligus ditambah pemanis, kemudian bersin dan bayi terpapar dari droplet tersebut.

8. Kalau bayi sakit, ibunya yang minum obat karena nanti tersalurkan melalui ASI

Jawabannya adalah mitos. Kalau bayinya yang sakit, maka sang bayi yang meminum obatnya karena banyak obat yang tidak masuk ke ASI.

Baca Juga: Cara Mengatasi KIPI Pada Ibu Menyusui Setelah Divaksin Covid-19, Mulai Dari Demam Hingga Produksi ASI Menurun

Nia menganjurkan ibu menyusui untuk memerhatikan tata laksana saat bayi sakit, seperti melakukan skin to skin ataupun mengompres saat bayi demam.

9. ASI bening tidak baik dan tidak mengenyangkan bayi

Jawabannya adalah mitos. ASI bening dan encer bukanlah satu hal yang harus dikhawatirkan dan Moms tetap perlu menyusui dengan kondisi tersebut.

Perlu diketahui bahwa, saat bayi meminum ASI, ada transisinya dan yang keluar pertama kali memang yang bening, karena berguna untuk menghilangkan haus dari Si Kecil.

Saat bayi terus menyusu, barulah nanti ASI bening tersebut berubah menjadi kental yang berguna untuk memenuhi kalori Si Kecil.