Banyak Anak yang Putus Sekolah dan Mendapatkan Kekerasan Selama Proses Pembelajaran Jarak Jauh, Begini Cara Kemendikbudristek Mengatasinya

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 26 Agustus 2021 | 18:50 WIB
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menimbulkan dampak negatif (Pixabay.com)

Nakita.id - Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah dijalankan para peserta didik dan tenaga pengajar selama satu tahun lebih.

Pelaksanaan PJJ tentu ada kelebihan dan kekurangannya, baik untuk peserta didik, guru, maupun orangtua murid.

Belum lama ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim pun menyoroti dampak negatif dari PJJ.

Baca Juga: Bukan Hanya Trauma, Melakukan Kekerasan Pada Anak Selama Mendampinginya PJJ Bisa Membuat Si Kecil Mengalami Hal Buruk Ini Menurut Psikolog

Mulai dari terjadinya loss learning, banyak anak yang putus sekolah, hingga kejadian kekerasan di dalam rumah tangga yang dialami anak.

Pandemi Covid-19 memang membuat para orangtua mengalami berbagai tekanan.

Tak heran apabila banyak orangtua yang tidak mampu mengelola emosinya dengan baik.

Akhirnya, secara tidak sadar, banyak orangtua yang justru melakukan kekerasan secara fisik dan verbal selama mendampingi anak PJJ.