Waspada 7 Bahan Aditif Dalam Jajanan Anak, Jangan Sampai Jadi Penyakit

By Fadhila Afifah, Rabu, 28 Februari 2018 | 10:54 WIB
Pilih dengan cerdas jajanan sehat untuk anak (iStock)

1. Pewarna buatan

Pewarna buatan adalah senyawa kimia yang dibuat dan digunakan untuk makanan dan minuman. Banyak makanan dan minuman kemasan yang mengandung bahan ini.

Kumpulan hasil beberapa penelitian yang dilakukan European Food Standards Agency menyatakan bahwa pewarna buatan dapat memicu hiperaktivitas pada anak.

Pewarna kuning no.5 menurut FDA atau Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat, dapat memperburuk gejala asma. Sedangkan pewarna merah no.2 diduga dapat menyebabkan kanker.

2. Sirup jagung tinggi fruktosa

Sirup jagung tinggi fruktosa adalah pemanis tambahan yang terbuat dari jagung.

Rasanya lebih manis dan harganya lebih murah dari sukrosa.

Pemanis ini sangat umum ada di berbagai makanan dan minuman kemasan.

Kebanyakan minuman ringan dan soda nondiet mengandung pemanis fruktosa.

Beberapa ahli mengatakan, bahwa sirup jagung fruktosa ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 dan obesitas.

Umumnya, pemakaian sirup jagung fruktosa dalam makanan dan minuman adalah 55-58% fruktosa dan 42-45% glukosa.

Sedangkan sukrosa adalah pemanis buatan yang terbuat dari fruktosa dan glukosa

3. Aspartame

Aspartame adalah pemanis buatan yang dikenal dengan berbagai merk dagang.

Aspartame biasa dipakai oleh minuman soda diet.

Keamanan aspartame masih jadi perdebatan hingga sekarang.

Ada penelitian yang mengatakan, aspartame diduga menyebabkan kanker.

Ada juga penelitian tahun 2005 yang menyebutkan aspartame dapat memicu leukimia.

BACA JUGA: Kasus Ditutup, Jenazah Sridevi Akan Dikremasi Hari Ini di Mumbai

Studi lain tahun 1996 mengatakan aspartame meningkatkan kasus tumor otak.

Tapi hal ini dibantah oleh National Cancer Institute setelah mengadakan penelitian terhadap 500 ribu orang.

Mereka menyatakan tidak ditemukan hubungan antara aspartame dengan leukimia, tumor atau kanker otak dan penyakit limfoma.

Hingga saat ini, penggunaan aspartame pada makanan dan minuman diizinkan di lebih dari 100 negara.