Waspada 7 Bahan Aditif Dalam Jajanan Anak, Jangan Sampai Jadi Penyakit

By Fadhila Afifah, Rabu, 28 Februari 2018 | 10:54 WIB
Pilih dengan cerdas jajanan sehat untuk anak (iStock)

4. Monosodium glutamate (MSG)

MSG adalah bentuk alami dari senyawa glutamate.

Glutamate sendiri tidak memiliki rasa tapi dapat memperkuat rasa dari makanan atau senyawa lain.

Tomat, susu kedelai, rumput laut adalah contoh makanan yang secara natural mengandung glutamate.

MSG banyak digunakan sebagai penguat atau penyedap rasa masakan.

Pada tahun 1960-an, banyak orang bereaksi keras terhadap kehadiran MSG.

Mereka mengaku menderita berbagai keluhan kesehatan sesudah makan makanan yang mengandung MSG. Fenomena ini lalu disebut "Chinese restaurant syndrome".

BACA JUGA: Minum Campuran Bawang Putih dan Madu Saat Perut Kosong Selama 7 Hari, Lihat Apa yang Terjadi

Banyak penelitian selama empat dekade belum menemukan hubungan langsung antara MSG dengan keluhan kesehatan seperti sakit kepala dan lain sebagainya.

Meski tidak menutup kemungkinan memang ada orang yang alergi atau sensitif terhadap MSG.

Peneliti menemukan, orang-orang cenderung mengalami gejala setelah mengonsumsi MSG kristal yang berdiri sendiri dibanding yang sudah dicampur ke masakan.

5. Sodium benzoat

Sodium benzoat adalah zat aditif yang digunakan sebagai pengawet makanan.

Bersama dengan pewarna buatan, sodium benzoat diduga dapat memicu hiperaktivitas pada anak.

Sodium benzoate di dalam minuman ringan yang dicampur vitamin C akan membentuk benzene, substansi pemicu kanker, menurut FDA.