Masih Sering Buat Orang Se-Indonesia Takut dan Belum Berani Vaksin, Ternyata Ini Efikasi dan Efek Samping 9 Vaksin Covid-19 yang Dipakai di Indonesia

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 19 September 2021 | 07:00 WIB
Efikasi, efek samping atau KIPI 9 vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia (Pixabay)

Nakita.id - Sejak pemerintan mewajibkan masyarakat indonesia melakukan vaksinasi Covid-19, kini pencapaian vaksin Covid-19 masyarakat Indonesia semakin baik.

Hingga Sabtu (18/9/2021), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatatkan sudah lebih dari 78 juta vaksin dosis I disuntikkan dan lebih dari 40 juta dosis II diterima masyarakat Indonesia.

Jumlah tersebut menyentuh kurang lebih 30 persen dari sasaran vaksinasi yakni 208 juta lebih masyarakat Indonesia.

Sayangnya, masih banyak yang takut dan khawatir untuk melakukan vaksin Covid-19 karena beragam hoax yang tersebar.

Baca Juga: Buat Satu Indonesia Tertipu karena Hoaks yang Meluas Tentang Vaksin, Ahli di Dunia Ungkap Kekuatan Tak Terduga Pasien Covid-19 yang Sudah Vaksin Covid-19

Agar tak khawatir lagi, ketahui yuk apa sebenarnya efikasi atau efek samping atau Kejadian ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari 9 jenis vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia.

1. Vaksin CoronaVac (Sinovac)

Vaksin yang pertama kali diedarkan dan mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM ini sudah melalui uji klinik bersifat ringan.

Dari hasil uji lab, dibuktikan bahwa vaksin ini mampu mencegah sampai 90 persen virus corona ke dalam tubuh.

KIPI atau efek samping yang dirasakan masyarakat yang menerima vaksin Sinovac biasanya hanya berupa nyeri ringan, iritasi sedang atau pembengkakakn sistemik, nyeri otot, demam, dan gangguan sakit kepala.

Lebih jauh, BPOM menjelaskan tidak ada efek samping yang lebih dari vaksin Sinovac.

2. Vaksin Bio Farma

Mengutip dari Antaranews, vaksin yang dikeluarkan bio farma ini biasanya nyeri di tempat injeksi, pembengkakan, eritema, gatal, indurasi, kemerahan, menurunnya sensasi, dan warna kulit pudar.

Bisa juga terjadi reaksi sistemik yang umum dilaporkan sejauh ini yakni nyeri otot, demam, rasa lelah (fatique), mual, muntah, dan sakit kepala.

3. Vaksin Vaxzevria (AstraZeneca-Oxford)

Mengutip dari Kompas.com, vaksin AstraZeneca yang berisi vaksin vektor virus menggunakan adenovirus simpanse ini membawa protein spike dari virus corona ke dalam tubuh melalui respons imun.

Baca Juga: Surat Keterangan Vaksin Covid-19 Online atau Sertifikat Vaksin Tak Perlu Dicetak, Waspadai Bahaya yang Bisa Mengintai Ini

Melalui berbagai penelitian, vaksin ini memiliki nilai keseluruhan 70,4 persen untuk mencegah Covid-19.

Berikut ini efek samping dari penerima vaksin Vaxzervia di antaranya nyeri di bekas injeksi, tidak enak badan, merasa lelah, menggigil atau demam, sakit kepala, mual, hingga nyeri otot.

Selebihnya tidak ada efek samping serius atau berbahaya.

4. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm memiliki efikasi hingga 78 persen.

Efek samping yang ditemukan dalam uji klinis vaksin Sinopharm adalah efek samping lokal yang ringan, seperti nyeri atau kemerahan di area kulit yang disuntik.

Selain itu, beberapa efek samping sistemik juga mungkin terjadi, seperti sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.

Efek samping tersebut akan segera membaik dan umumnya tidak membutuhkan pengobatan lebih lanjut.

5. Vaksin Moderna

Vaksin yang memiliki efikasi mencapai 94,1 persen ini memang diperuntukkan untuk usia 18-65 tahun saja.

Mengutip dari Kompas.com, menurut Ketua Komnas KIPI Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, dilansir Kompas.com, 15 Agustus 2021, sebagian besar KIPI bersifat ringan dan singkat.

Adapun efek samping terbanyak yang dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan.

Efek samping lainnya seperti demam, pegal, mual, dan lain-lain lebih rendah lagi laporannya.

Baca Juga: Jangan Lagi Khawatir, Inilah Cara Ampuh dan Cepat Mengatasi Efek Samping Vaksin Covid-19

6. Vaksin Comirnaty (Pfizer and BioNTech)

Vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech ini menunjukkan efikasi mencapai 100 persen untuk usia remaja 12-15 tahu, dan menurun menjadi 95,5 persen untuk 16 tahun ke atas.

Secara umum, efek samping vaksin Comirnaty ini adalah nyeri di tempat suntukan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi, hingga demam.

7. Vaksin Spuntik-V

Vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russiaini berdasarkan data uji klinik fase 3, memiliki efikasi sebesar 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6- 95,2 persen.

Adapun KIPI yang mungkin dialami antara lain flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, tidak nyaman, sakit kepala, hingga hipertermia.

8. Vaksin Convidecia

Mengutip dari laman BPOM, efikasi Vaksin Convidecia untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah sebesar 65,3 persen dan untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat adalah 90,1 persen.

Dilaporkan, vaksin ini menunjukkan reaksi ringan hingga sedang antara lain nyeri, kemerahan, atau bengkak di bekas suntikan, sakit kepala, fatique, nyeri otot, mengantuk, mual, muntah, demam, atau diare.

Baca Juga: Penelitian Sebut Antibodi Vaksin Sinovac Hanya Bertahan 6 Bulan Sehingga Butuh Vaksin Dosisi 3, Jubir Vaksinasi Covid-19 Indonesia Ungkap Hal Tak Terduga Ini

9. Vaksin Janssen (Johnson & Johnson)

Terakhir adalah vaksin Janssen yang menurut BPOM memiliki efikasi mencapai 66,1 persen ini juga memiliki KIPI ringan menuju sedang.

Sama halnya seperti vaksin Spuntik-V, vaksin Janssen memiliki KIPI flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, tidak nyaman, sakit kepala, hingga hipertermia.