Berkaca dari Tukul Arwana yang Mengeluh Sakit Kepala Sebelum Alami Pendarahan Otak, Berikut Jenis-jenis Sakit Kepala yang Berbahaya

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 26 September 2021 | 18:00 WIB
Tukul Arwana mengalami pendarahan otak (Kolase foto instagram.com/@tukul.arwanaofficial & Pexels.com)

Nakita.id - Kabar buruk datang dari komedian Tukul Arwana.

Pada Rabu (22/9/2021), Tukul Arwana ditemukan tidak sadarkan diri dan langsung dibawa oleh manajernya ke rumah sakit.

Setelah mendapatkan perawatan intensif, barulah diketahui kalau Tukul Arwana pendarahan otak.

Sebelum mengalami pendarahan otak, Tukul Arwana dikabarkan sering mengeluh sakit kepala. Bahkan, sebelum kejadian sang komedian juga mengeluhkan hal yang sama.

Kejadian yang dialami komedian Tukul Arwana ini memberi peringatan kepada kita agar waspada, bisa membedakan rasa sakit kepala biasa dengan sakit kepala.

Baca Juga: Belajar dari Tukul Arwana, Berikut Sederet Gejala Pendarahan Otak yang Bisa Dialami oleh Semua Orang

Lantas, sakit kepala seperti apa yang bisa menjadi tanda bahaya

Dilansir dari MedlinePlus, sakit kepala adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan di kepala, kulit kepala, atau leher.

Jenis sakit kepala yang umum termasuk sakit kepala tegang, migrain, sakit kepala sinus, dan sakit kepala yang dimulai di leher Moms.

Moms mungkin mengalami sakit kepala ringan karena pilek, flu, atau penyakit virus lain yang disertai demam rendah.

Penelitian menunjukkan, sakit kepala yang umum seperti ini tidak berbahaya atau tidak mengancam nyawa.

Tanda sakit kepala yang berbahaya

Namun perlu diketahui, ada beberapa sakit kepala atau pusing yang menjadi tanda dari masalah yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.

Masalah dengan pembuluh darah dan pendarahan di otak dapat menyebabkan sakit kepala.

Masalah-masalah ini meliputi:

1. Hubungan abnormal antara arteri dan vena di otak yang biasanya terbentuk sebelum lahir.

Masalah ini disebut malformasi arteriovenosa, atau AVM.

2. Aliran darah ke bagian otak berhenti. Ini disebut stroke.

Baca Juga: Wah Baru Tahu, Ternyata Ini Cara Aman Mengatasi Sakit Kepala Setelah Vaksinasi Begini Caranya

3. Melemahnya dinding pembuluh darah yang bisa pecah dan berdarah ke otak. Ini dikenal sebagai aneurisma otak.

4. Pendarahan di otak. Ini disebut hematoma intraserebral.

5. Pendarahan di sekitar otak. Ini bisa berupa perdarahan subarachnoid, hematoma subdural, atau hematoma epidural.

Lima tanda sakit kepala berbahaya

Ada lima gejala sakit kepala menjadi tanda bahaya sehingga membutuhkan perawatan di hari yang sama atau darurat, seperti dilansir dari NPR (5/5/2021).

Sakit kepala petir, kepala terasa sangat pusing dan sakit dalam waktu singkat

Sakit kepala atau pusing yang muncul tiba-tiba, hanya dalam hitungan detik, harus diwaspadai.

Sakit kepala ini muncul dengan intensitas yang tak tertahankan dan rasa sakit memuncak dalam waktu kurang dari satu menit dan dapat terjadi dalam waktu lebih lama.

Kondisi ini disebut sakit kepala petir dan pasien yang mengalaminya sering kali menggambarkan sensasi ini sebagai ledakan di kepala.

Mia Minen, seorang ahli saraf dan kepala penelitian sakit kepala di NYU Langone Health mengatakan bahwa nilai rasa sakitnya 10 dari 10.

Baca Juga: Mulai Sekarang Berhenti Konsumsi Sederet Makanan Sejuta Umat Ini Kalau Tidak Mau Kepala Jadi Sakit dan Kena Migrain

Sakit kepala petir adalah tanda dari sesuatu yang serius.

Sakit kepala ini sering dihubungkan dengan pendarahan otak seperti aneurisma yang pecah atau pendarahan lainnya, hingga sering dikaitkan dengan lesi lain di otak.

Sebagai perbandingan, sakit kepala yang tidak mengancam jiwa seperti migrain atau sakit kepala biasa membawa intensitas rasa sakit yang sama.

Rasa sakitnya cenderung bertahap, dan mungin didahului dengan gejala sensorik seperti penglihatan berkunang-kunang.

Jika Anda merasakan sakit kepala petir, segera pergi ke ruang gawat darurat.

Perlu diingat, kondisi ini bisa terjadi pada semua kelompok usia, dengan atau tanpa riwayat sakit kepala, dan disertai atau tidak dengan gejala lain seperti muntah atau pingsan.

Gejala sistem saraf

Pusing berbahaya lainnya adalah yang bisa menjadi gejala sistem saraf atau stroke.

Orang yang mengalami pusing disertai dengan seluruh tubuh mendadak terasa lemah (atau hanya lengan atau kaki), mati rasa, perubahan dalam berbicara.

Gejala ini juga ditandai dengan kebingungan atau kesulitan memahami dan mengekspresikan pikiran dengan jelas, wajah terkulai atau kesulitan berjalan secara tiba-tiba harus segera mendapat perawatan medis darurat.

Sakit kepala saat bergerak

Kelompok gejala berikutnya ini layak mendapat perhatian pada hari yang sama oleh penyedia perawatan primer Anda.

Baca Juga: Perlu Diperhatikan, Rasakan Sakit Kepala Setelah Berhubungan Intim Bisa Jadi Pertanda Tubuh Mengalami Kondisi Seperti Ini

Perhatikan apakah sakit kepala semakin terasa tajam ketika dibarengi gerakan sehari-hari seperti membungkuk, berguling di tempat tidur, atau bahkan mengejan saat Anda buang air besar.

Jika jawabannya iya, itu mungkin bukan sakit kepala biasa.

Kondisi seperti ini sering disebut sebagai sakit kepala "postur".

Ini bisa menjadi tanda adanya massa yang menekan otak atau sumsum tulang belakang, dan mungkin terjadi pembekuan darah di otak.

Jenis sakit kepala ini mungkin disertai muntah.

Leher kaku

Tanda lain yang harus diperhatikan: seiring dengan mulainya sakit kepala, leher Anda terasa sangat kaku sehingga sulit, bahkan menyakitkan, untuk digerakkan.

Ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang terjadi di otak, sumsum tulang belakang atau cairan di sekitarnya.

Biasanya karena meningitis. Kondisi ini layak untuk pemeriksaan medis pada hari yang sama, bahkan jika tidak ada tanda infeksi lain, seperti demam.

Baca Juga: Pusing dan Sakit Kepala Langsung Hilang Tanpa Minum Obat, Lakukan 5 Cara Sederhana Ini

Menurut WebMD, pendarahan otak adalah sejenis stroke, yang mana kondisi ini disebabkan oleh arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Kondisi pendarahan yang berlokasi di organ tersebut membunuh sel-sel otak.

Pendarahan otak juga disebut pendarahan intrakranial, atau pendarahan intraserebral. Kondisi medis ini menyumbang sekitar 13 persen dari penyebab stroke.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Belajar dari Pendarahan Otak Tukul Arwana, Waspadai Jenis-jenis Sakit Kepala Berbahaya Ini")