[GloryStory] Beragam Hal Penting saat Kenalkan MPASI untuk Si Kecil, Moms Perlu Tahu Ini

By Kusmiyati,Glory Oyong, Minggu, 4 Maret 2018 | 13:15 WIB
Harvey, Anak Glory Oyong (Instagram Glory Oyong) ()

Nakita.id - Ketika Si Kecil memasuki usia 6 bulan, penting bagi Moms menyiapkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan asupan gizinya.

Saya pun tidak hanya sibuk berbelanja barang–barang, tapi juga meriset berbagai metode pemberian MPASI.

Akhirnya saya menemukan cara tradisional zaman ibu saya dulu.

Memasak, menyaring dan menyendokkan menurutku yang terbaik, meskipun waktu itu trend Baby Led Weaning (BLW) sedang ramai–ramainya.

Kalau kata dokter anak saya, boleh saja anak diberikan sayuran untuk dipegang dan dimakan, tapi makanan utama tetap disuap agar anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, jadi kombinasi saja moms tidak sepenuhnya BLW.

BACA JUGA :10 Makanan Tak Seharusnya Untuk MPASI. Nomor 5 Paling Sering Diberikan

Memulai MPASI Pertama

Untuk minggu pertama saya memberikan Harvey bubur susu sebagai permulaan Harvey mengecap rasa, bubur dari tepung beras saya campurkan dengan ASI, takarannya dikira–kira agar tidak terlalu kental maupun encer.

Buat Moms yang menggunakan campuran ASI, makanannya akan cenderung lebih cair, dibandingkan susu formula.

Dan lucunya yang pakaiASIi jika dibiarkan lebih lama akan menjadi seperti air teksturnya, ini wajar saja moms.

Untuk porsi waktu itu saya memberikan 120 ml dan ternyata dilalap habis dalam minggu pertama percobaan MPASI.

Saya tidak memberikan MPASI sepanjang hari, jadi baru mulai mencoba memberikan MPASI di siang hari saja.

Sedangkan pagi dan malam masih tetap ASI seperti biasa.

BACA JUGA :Terlihat Bugar dan Sehat, Siapa Sangka Salman Khan Derita Sakit Keras

Setelah satu minggu mencoba bubur susu saya mulai mencoba buah, dan yang pertama dicoba itu jeruk baby.

Pemilihannya bisa dilihat dari warna kulitnya Moms, makin hijau makin manis.

Diperas dan saring, lalu dimasukkan ke botol untuk diminumkan di sore hari sebagai snack.

Secara konsisten menu jeruk baby saya coba selama satu minggu pula, waktu itu mengikuti saran mama agar perut anak menyesuaikan.

Tak hanya itu, kita juga dapat mengetahui anak alergi makanan tertentu atau tidak, maka kita harus konsisten memberikan menu tertentu dalam jangka waktu satu minggu.

Setelahnya baru saya mencoba buah yang lain seperti alpukat, pepaya, pisang dan apel.

Ohya moms, kalau anaknya sedang batuk hindari makan jeruk, pisang dan pir ya.

Karena akan menambah lendir anak, tapi berikan saja buah lainnya seperti alpukat atau pepaya.

BACA JUGA :Nagita Slavina Sudah Kaya Dari Lahir, Mau Tahu Dari Mana Kekayaannya?

Mengenalkan Menu Padat

Nah, di minggu kedua setelah bubur susu, barulah saya mulai memberikan menu padat gizi pertamanya.

Saya sudah menggunakan kaldu sejak minggu kedua.

Cara membuat kaldu baik ayam, sapi maupun ikan yang terbaik adalah menggunakan press cooker agar sari–sarinya keluar sempurna dan wanginya merebak.

Jika moms ingin membuat kaldu ayam, pastikan gunakan ayam kampung yang sudah dikupas bersih hingga kulitnya ya.

karena di kulit ayam masih sering tersisa bulu yang kotor.

Saya biasa membuat kaldu dengan campuran wortel untuk memperkaya rasa, dengan menggunakan press cooker selama 45 menit.

BACA JUGA :Agar Anak Cerdas, Ayah Bisa Tiru Kebiasaan Pagi Hari Suami Sandra Dewi

Saya mendapatkan kaldu yang sangat kental dan harum.

Namun hati-hati sebelum dilanjutkan memasak MPASI pastikan moms sudah menyaring kaldu.

Hal tersebut dilakukan agar tidak ada tulang hancur yang ikut masuk.

Setelah kaldu jadi, masukkan beras.

Saya selalu menggunakan beras merah dan putih, kemudian kacang hijau, kacang merah atau kacang tanah sebagai sumber protein tambahan.

Ubi ungu atau labu sebagai tambahan karbohidrat dan sayuran seperti jagung, bayam atau brokoli.

Dokter anak spesialis pencernaan juga selalu mengingatkan saya untuk tidak menyimpan kaldu yang sudah masak ke dalam freezer untuk stok masak beberapa hari.

Saya selalu disarankan untuk menyimpan daging saja.

BACA JUGA :MPASI Kaya Protein 7-9 Bulan : Tim Salmon Kacang Hijau Telur

Masak kaldu yang fresh setiap harinya, memang agak repot moms, tapi worth it untuk keamanan pencernaan anak kita ke depannya.

Dan ini terbukti hingga sekarang Harvey tidak pernah mengalami sembelit atau sulit Buang Air Besar (BAB).

Nah, setelah matang semuanya disaring dengan tumbukan kayu untuk memberikan tekstur yang halus.

Saya memilih disaring sesuai saran dokter anak saya karena penggunaan blender pada makanan MPASI akan membuat tekstur makanan jadi terlalu halus.

Sehingga mempengaruhi kemampuan anak mengunyah di masa yang akan datang, salah satunya sulit naik tekstur makanan.

Karena memasak dengan press cooker, bagian kuah dan nasi bisa dipisah, jadi nasi tetap dengan tekstur yang diinginkan, dan ada kuah kaldu yang bergizi untuk membantu anak mudah menelan makanan.

Saya hanya memberi air putih di akhir sesi makan saja.

BACA JUGA :Jangan Pernah Menggunakan Kunyit Jika Sedang dalam Pengobatan Ini

Perhatikan Peralatan Makan

Ohya, untuk moms yang baru mau beli peralatan MPASI perhatikan juga usia anak, untuk Si Kecil yang baru belajar makan sendok yang digunakan agak datar.

Sedangkan untuk usia di atas 8 bulan sendoknya akan lebih cekung.

Ini juga membantu mulut anak dalam menerima dan mengolah makanan.

Suasana Makan

Oh ya Moms bagi yang baru mau mulai MPASI dan anaknya belum 'teracuni' gadget, bagus banget.

Harvey makan selama ini tanpa pengaruh gadget ataupun mainan tertentu.

Kita harus beritahu anak kalau makan merupakan kebutuhan dan agar tidak lapar, bukan sambil main atau nonton televisi atau gadget.

Hal ini dilakukan agar anak mengerti konsep lapar dan kenyang.

BACA JUGA :Bukan Sekedar Perasa, Ini Dia Keistimewaan Kaldu Untuk MPASI Si Kecil

Jika kita sambil menyalakan gadget, televisi atau memberikan mainan maka Si Kecil akan mengingat hal tersebut saja.

Sedangkan proses makan sendiri, tidak anak sadari.

Akhirnya jika tidak ada benda-benda itu, nanti anak tidak mau makan.

Jadi saya menerapkan disiplin makan harus sambil duduk di high chair.

Selain sebagai kebiasaan baik, postur duduk tegak merupakan posisi terbaik anak untuk menelan makanan.

Anak yang sambil berlari atau bersender setengah tiduran tidak akan bisa dengan sempurna menelan.

Untuk memberikan teladan orang tuanya juga harus ikut menemani anak makan di meja makan atau dekat dengan high chair anak.

Si Kecil juga mendapat contoh atau teladan dari orang tuanya dan merasakan kebersamaan.

Dengan fokus memberi makan pada posisi yang baik, maka paling lama dalam waktu 30 menit anak sudah dapat menghabiskan makanannya.

Kalau Harvey malah lebih 'ngebut', dia biasa selesai makan dalam waktu 10 sampai 15 menit saja.

BACA JUGA :Tekstur MPASI Harus Sesuai Usia Si Kecil, Perhatikan Aturannya

Pentingnya Tekstur MPASI Sesuai dengan Usia

Hal yang penting jadi perhatian moms yakni jangan takut untuk menaikkan tekstur makan anak.

Di usia 6 hingga 9 bulan masih disaring, kemudian di atas umur tersebut sudah tidak menyaring lagi tapi mulai hanya ditumbuk kasar.

Usia 12 bulan sudah tidak ditumbuk lagi, tapi masih berupa nasi lembek atau banyak kuah.

Menurut dokter anak saya, ada tidaknya gigi anak tidak berpengaruh pada keputusan kita menaikkan tekstur.

Karena selain gigi, anak sudah bisa mengunyah dengan gusinya.

Kalau kita takut dan menunda menaikkan tekstur, bisa jadi sampai usia 12 bulan anak moms masih harus dihaluskan makannnya.

Namun tetap harus diperhatikan ya Moms, kalau anak kesulitan menelan atau tersedak berarti harus dibantu dengan kuah atau air yang lebih banyak saat makan.

BACA JUGA :Tagihan Listrik Jadi Hemat Hanya Karena Ini, No 5 Sering Dilupakan!