Jangan Bingung Lagi, Moms! Ternyata Segini Takaran Porsi Makan Ideal untuk Batita dan Balita Biar Tidak GTM

By Kintan Nabila, Selasa, 12 Oktober 2021 | 10:15 WIB
Porsi makan ideal untuk batita dan balita agar tidak GTM (Freepik.com)

Nakita.id - Saat Si kecil memasuki usia batita dan balita, tentunya frekuensi dan porsi makan anak akan bertambah.

Moms mungkin khawatir anak kurang makan, atau sebaliknya kebanyakan makan.

Sebab, porsi makan yang tidak pas ini bisa bikin Si Kecil mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut).

Anak yang GTM biasanya sering menolak makan atau pilih-pilih makanan tertentu saja.

Baca Juga: Si Kecil Suka Pilih-pilih Makanan? Ternyata Ini yang Dilakukan Orangtua di Jepang untuk Mengatasi Anak yang Picky Eater

Oleh karena itu, penting bagi Moms agar memahami porsi makan batita dan balita agar mereka mendapatkan gizi yang tepat.

Moms mungkin juga ingin tahu kira-kira berapa kali anak harus diberi makan dalam sehari?

Serta, berapa takaran makanan utama, snack, kebutuhan ASI, atau susu formulanya?  

Biar enggak bingung lagi, yuk simak ketentuan berikut ini!

dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya memaparkan takaran porsi makan yang ideal untuk batita dan balita.

Serta frekuensinya, dalam artian berapa kali anak harus diberi makan dalam sehari?

"Untuk makanan pada usia batita dan balita, panduan pemberiannya sekitar 1/3 porsi makan orang dewasa," kata dr. Farah saat wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Biar Bayi Tidak GTM dan Susah Makan, Yuk Cari Tahu Seperti Apa Tekstur MPASI yang Ideal Sesuai Tingkatan Usianya

dr. Fransiska menjelaskan, di usia ini anak sudah bisa mengonsumsi makanan yang sama seperti Moms dan Dads-nya.

Selain itu, diharapkan Moms juga memenuhi kebutuhan gizi lain dalam piringnya, misalnya laik pauk yang kaya protein dan sayuran yang kaya vitamin.

"Teksturnya sudah nasi sama sayur dan lauk pauk," ujar dr. Farah.

"Untuk frekuensinya, mengikuti pola makan keluarga bisa 3-4 kali sehari, dengan 2 kali snack time," imbuhnya. 

Sementara itu, untuk anak yang masih diberi ASI atau susu formula, bagaimana ketentuan pemberiannya dalam sehari?

dr. Fransiska menyarankan agar pemberian ASI atau susu formula diberikan setelah makan.

Baca Juga: Jangan Paksa Anak untuk Habiskan Makanannya saat Sedang GTM, Moms Bisa Lakukan Cara Cerdas Ini agar Si Kecil Mau Makan

"Jika memang ada tambahan susu, boleh diberikan 1-3 kali sehari dengan volume sekitar 125 milimeter satu kali," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa pemberian susu tidak dikategorikan sebagai snack time atau makanan selingan.

"Jadi, sehari kurang lebih sekitar 500-600 (susu) di luar waktu makan dan snack time," pungkasnya.