Sabai Dieter Pusing Putra Keduanya Mulai Alami Tantrum, Ini Sederet Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Ketika Anak Tantrum Tak Terkendali

By Nita Febriani, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 12:45 WIB
Sabai Dieter curhat anak keduanya, Mars mengalami tantrum (instagram.com/sabaidieter/)

Nakita.id - Moms tentunya sudah tak asing lagi dengan sosok Sabai Dieter Morscheck.

Istri dari Ringgo Agus Rahman ini kerap membagikan pengalaman seru dan unik mengenai tumbuh kembang kedua anaknya di Instagram, Bjorka dan Mars.

Seperti pada Jumat (22/10/2021) kemarin, Sabai curhat melalui Instagramnya kalau saat ini Mars sudah mulai mengalami tantrum.

Baca Juga: Ringgo Agus Rahman Positif Covid-19, Isolasi Mandiri Sendirian Sampai Anak Pertamanya Langsung Beri Kado Mengejutkan, 'Cinta dari yang Terkasih di Tengah Pengasingan'

"Halooo selamat datang tantrum. Ternyata dimulai dari hari ini ya mars" tulis ibu dua anak ini.

Sabai Dieter bagikan kabar Si Kecil mulai mengalami tantrum

Diketahui saat ini Mars baru saja berusia 11 bulan, Moms.

Pengalaman menghadapi anak tantrum ini tentu saja bukan hanya dirasakan oleh Sabai saja.

Pasalnya tantrum memang merupakan suatu fase yang dialami oleh setiap anak.

Dikutip dari salah satu liputan khusus Nakita bersama psikolog Irma Gustiana A, S.si, anak-anak akan sering kali tantrum ketika berusia 1-4 tahun.

Di usia tersebut Si Kecil masih kesulitan mengungkapkan emosinya, kalimat-kalimat yang dikuasainya pun belum optimal.

Sehingga menangis, berteriak, atau yang lebih terlihat seperti rewel pun akan sering ditunjukkan oleh Si Kecil ketika ia kesulitan mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Baca Juga: Anak Tantrum Tak Karuan Saat Sedang Disapih, Ini Solusi Efektif untuk Mengatasinya Menurut Dokter Anak

Jika Moms juga sedang menghadapi anak tantrum seperti yang dialami Sabai, maka Moms bisa mencoba mengatasinya berdasarkan jenis tantrum yang dialami anak.

1. Tantrum cari perhatian

Amukan ini paling sering digunakan oleh anak-anak untuk meminta perhatian lebih. Ini terjadi ketika mereka ingin Moms dan Dads memberikan lebih banyak waktu untuk bersamanya.

Para ahli mengatakan kemarahan ini juga bisa terjadi karena anak merasa terisolasi.

Sikap terbaik yang harus diambil Moms adalah membiarkan Si Kecil tenang untuk mengamati alasan mengapa dia bertindak seperti ini.

Penting bagi Moms untuk lebih memperhatikan Si Kecil ketika dia berbicara pada Moms. Fokus untuk memberi perhatian pada Si Kecil meski hanya sejenak akan membuat mereka merasa lebih baik.

Selama amukan untuk mendapatkan perhatian ini berlangsung, anak-anak bisa menangis, menendang dan berguling di tanah, atau kadang-kadang mereka bahkan berhenti bernapas selama beberapa detik.

Biarkan ia sendiri sebentar, dan setelah ia tenang, cobalah untuk berbicara dengannya dan buat ia mengerti alasan kenapa Moms mungkin belum bisa memenuhi permintaannya.

Baca Juga: Si Kecil Tiba-tiba Mengamuk di Depan Umum? Begini Cara Aman Menghadapi Anak Tantrum

2. Tantrum frustasi atau kelelahan

Amukan jenis ini disebabkan karena Si Kecil tidak memiliki kendali penuh atas perasaan dan emosinya. Oleh karena itu, ia menangis dan menjadi kesal.

Jika ini masalahnya, penting bagi Moms untuk menghabiskan waktu untuk menjelaskan berbagai hal dan berbicara tentang perasaannya.

 

Di sisi lain, Si Kecil mungkin mengamuk hanya karena ia lelah dan perlu istirahat.

Dalam kasus ini, Moms harus membawanya ke tempat tidur dan membiarkannya beristirahat.

Setelah beberapa saat, amukannya akan hilang.

3. Tantrum penolakan

Tantrum ini disebabkan karena Si Kecil menolak untuk melakukan sesuatu yang Moms perintahkan padanya, seperti tidur, makan, mandi, dan lain-lain.

Sebaiknya, analisis apakah situasinya menyebabkan semacam stres atau kecemasan pada Si Kecil.

Jika demikian, Moms tidak boleh memaksa Si Kecil untuk melakukan hal-hal tertentu.

Beri ia waktu dan penjelasan kenapa harus melakukan hal tersebut. Terkadang untuk jenis amukan seperti ini dapat diatasi dengan bicara pelan-pelan pada Si Kecil sebelumnya tentang apa yang harus dilakukan.

Baca Juga: Jangan Panik Ketika Si Kecil Tantrum, Begini Cara Mudah Mengatasinya

4. Tantrum agresif

Selain menjerit dan menangis, Si Kecil yang sedang agresif bahkan bisa menabrak atau memukul orang lain atau melemparkan benda-benda di sekitarnya tanpa ia sadari.

Jika hal ini terjadi, solusi terbaik adalah membawa Si Kecil ke tempat yang sunyi dan membiarkannya sendirian sebagai hukuman agar ia dapat memahami kesalahannya.

Setelah 10 menit, cobalah untuk berbicara dengannya dan jelaskan alasan mengapa ia tidak boleh bertindak seperti itu.

Penting untuk mengetahui dan membedakan jenis amarah Si Kecil, bagaimana amarah itu berasal, dan bagaimana kita harus merespon, Moms.

Selamat mencoba trik megatasi anak tantrum ini ya Moms.