Stop Nekat Terlalu Banyak Makan Jengkol karena Ahli Peringatkan Bahayanya yang Seperti Ini, Singgung Soal Gangguan Ginjal

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 29 Oktober 2021 | 19:30 WIB
Bahaya terlalu banyak makan jengkol (Dok. Sajian Sedap)

Nakita.id - Mulai sekarang sebaiknya jangan terlalu banyak makan jengkol ya, Moms.

Banyak orang Indonesia suka makan jengkol.

Ada yang suka makan jengkol dengan mengolahnya menjadi semur, balado, dan bermacam-macam olahan lainnya.

Disebutkan, makan jengkol dalam jumlah sedang memiliki manfaat untuk tubuh.

Baca Juga: Auto Bikin Kaget, Perut Buncit Bisa Kembali Rata Hingga Lemak Tubuh Rontok Hanya dengan Jengkol, Begini Triknya

Pasalnya jengkol disebut mengandung protein, vitamin C, zat besi, kalsium, fosfor, dan karbohidrat.

Namun, tidak banyak yang tahu jika terlalu banyak makan jengkol bisa memberikan dampak yang buruk.

Terutama, bisa berbahaya untuk ginjal.

"Jadi, jengkol itu prinsipnya bagus. Dia masuk dalam golongan sayuran, dia juga anti radikal bebas. Tapi konsumsi yang berlebihan bisa membuat gagal ginjal juga," ungkap dr Okki Ramadian SpPD, ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga.

Jengkol yang identik dengan aromanya memang dikenal dapat menyebabkan kejengkolan atau keracunan biji jengkol.

Pada fase yang lebih lanjut, bisa menyebabkan gagal ginjal.

Menurut Okki, hal ini karena biji jengkol mengandung asam jengkolat yang jika dicek di dalam mikroskop dapat menimbulkan kristal jengkol yang bentuknya sangat persis seperti jarum.

Ketika kristal tersebut menumpuk di saluran ginjal, dapat menyebabkan sulitnya buang air kecil, kencing berdarah, sakit pinggang yang luar biasa, dan berujung pada gangguan ginjal.

Baca Juga: Selama Ini Dibuang karena Dianggap Tak Berguna, Kulit Jengkol Ternyata Ampuh Membuat Tikus Pergi Jauh dari Rumah, Begini Triknya

Biasanya, kondisi ini terjadi ketika kita mengonsumsi jengkol secara berlebihan ditambah dengan kondisi yang kurang air minum.

"Makanya, kalau makan jengkol jangan lupa banyak minum air putih," kata Okki saat ditemui di Klinik Hemodialisis Renal Team, Selasa (23/10/2018) di Jakarta.

"Kristalnya itu tajam-tajam, dia akan didistribusikan di darah. Ketika masuk ginjal dan akan dibuang di urin, itu akan nyangkut.

Kalau saringan terganggu, meradang, enggak bisa nyaring dan akan terjadi gangguan-gangguan filtrasi," imbuhnya lagi.

Okki juga menambahkan bahwa dalam mengonsumsi jengkol, ada pantangan yang harus dilakukan untuk tetap menjaga ginjal kita.

"Enggak boleh minum yang mengandung diuretik atau yang bikin gampang buang air kecil, seperti teh, kopi dan soda. Jadi, harus air putih supaya bisa disekresikan dengan baik," katanya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa tidak ada pantangan dalam mengonsumsi jengkol.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ternyata Ada Banyak Manfaat Jengkol Untuk Ibu Hamil

Lebih lanjut, konsumsi jengkol yang secukupnya ditambah menghindari pantangan yang disebutkan di atas akan membuat khasiat jengkol diterima baik oleh tubuh dan tetap menjaga ginjal kita.

Pada tahap awal, gangguan ginjal akibat jengkol masih bisa ditolong dengan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. 

Namun, jangan sampai ada gagal ginjal akut. Pada tahap ini, mau tidak mau pasien harus menjalankan proses hemodialisis atau cuci darah.

 

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Jengkol Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?")