Moms Perlu Waspada, Ini Ciri-ciri Hamil Solusio Plasenta yang Bisa Dialami Siapa Saja

By Kirana Riyantika, Jumat, 5 November 2021 | 17:45 WIB
Begini ciri-ciri hamil solusio plasenta yang perlu Moms ketahui (Pexels.com/Maria Lindsey Content Creator)

Nakita.id - Moms wajib tahu ciri-ciri hamil dengan kondisi tertentu.

Salah satu hal yang perlu Moms ketahui adalah ciri-ciri hamil solusio plasenta.

Mengetahui ciri-ciri hamil solusio plasenta sedari dini bisa mencegah kondisi semakin parah.

Baca Juga: Mudah Kelelahan Bisa Jadi Ciri-ciri Hamil dengan Kekurangan Vitamin D, Ini Penjelasannya

Solusio plasenta merupakan komplikasi kehamilan yang terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi Moms lahir.

Diketahui, plasenta merupakan organ penting yang bertindak sebagai perantara memberi nutrisi dan oksigen pada bayi melalui tali pusar.

Plasenta juga berfungsi membuang limbah dari darah bayi.

Terlepasnya plasenta sebelum bayi lahir bisa berbahaya karena bisa menurunkan oksigen dan nutrisi bayi.

Solusio plasenta merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan medis.

Melansir Cleveland Clinic, berikut ciri-ciri hamil solusio plasenta yang perlu Moms waspadai:

Ciri khas solusio plasenta adalah mengalami nyeri mendadak begitu tajam, dan kram di panggul bawah atau punggung.

Baca Juga: Mudah Kebingungan Jadi Salah Satu Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Kekurangan Kalsium, Ini Penjelasannya

Gerakan bayi yang berkurang juga bisa jadi tanda solusio plasenta.

Bila Moms mengalami ciri-ciri tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Penyebab solusio plasenta seringkali tidak diketahui.

Pilihan gaya hidup tertentu atau trauma perut dapat meningkatkan risiko solusio plasenta.

Ada beberapa faktor risiko solusio plasenta.

Faktor risiko tersebut diantaranya:

Biasanya ada tiga tingkatan dalam solusio plasenta, diantaranya:

Baca Juga: Merasa Lelah Tanpa Sebab Bisa Jadi Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Anemia, Harus Segera Diatasi dengan Cara Ini

Derajat 1: Pendarahan sedikit, kontraksi uterus sedikit, dan tidak ada tanda-tanda stres janin atau ibu.

Derajat 2: Pendarahan ringan sampai sedang, beberapa kontraksi uterus, dan tanda-tanda stres janin.

Derajat 3: Pendarahan sedang sampai berat, kontraksi uterus yang tidak relaks, nyeri perut, tekanan darah ibu rendah, dan kematian janin.