Ibu Bertubuh Mungil Riskan Untuk Melahirkan Normal, Ini Alasannya

By Gazali Solahuddin, Jumat, 9 Maret 2018 | 20:35 WIB
Ibu bertubuh mungil riskan melakukan persalinan normal. ()

Nakita.id – Ingin melahirkan normal? Tergantung panggul Moms.

Bentuk panggul perempuan berdasarkan penelitian Caldwell-Moloy:

* Ginekoid, adalah jenis panggul "ideal" yang dimiliki oleh sekitar 45% perempuan. Bentuk pintu atas panggulnya hampir bulat, melintang kiri dan kanan mirip lingkaran, sementara dinding sampingnya lurus.

BACA JUGA: Perempuan Melahirkan Secara Sesar adalah Wanita Hebat, Ini Buktinya!

* Android, hanya 15% perempuan yang memiliki panggul jenis ini. Bentuk pintu atasnya menyerupai segitiga. Dinding samping panggul membentuk sudut yang semakin menyempit ke bawah.

* Antropoid, bentuknya lonjong seperti telur ke arah depan. Dinding samping panggul berbentuk lurus. Wanita yang memiliki jenis panggul ini diperkirakan mencapai 35%.

* Platipelloid, bentuk pintu atas panggul seperti kacang atau ginjal. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin lebar ke arah bawah. Ada 5% perempuan yang memilikinya.

Meski begitu, kebanyakan perempuan umumnya menunjukkan tipe campuran antara kesemua jenis tadi.

BACA JUGA: Sering Migren? Solusinya Jus Ini yang Memiliki 5 Khasiat Kesehatan

Bingung? Tidak perlu.

Gampangnya, papar dr. Okky Sofyan, Sp.OG, Semakin luas panggul Moms mestinya semakin mudah bayi keluar.

Sebaliknya, semakin sempit panggulnya, maka makin besar kemungkinan timbulnya kesulitan dalam persalinan.

Luas atau tidaknya panggul sebetulnya bisa dilihat secara kasat mata.

Kalau Moms bertubuh tinggi besar, misalnya, bisa dipastikan ukuran panggulnya juga besar dan luas.

Sedangkan yang memiliki tinggi 150 cm atau malah kurang, kemungkinan besar ukuran panggulnya kecil dan sempit.

Eit, jangan risau dulu.

BACA JUGA: Sering Alami Kram Otot, Coba Lakukan 4 Hal Ini untuk Mengatasinya

Moms yang bertubuh mungil jangan langsung berkecil hati.

Pengamatan tersebut hanya asumsi, bukan patokan yang bisa dijadikan pegangan.

Pemeriksaan yang akurat hanya bisa dilakukan secara klinis dan rontgen. "Bedakan juga antara panggul dan pinggul. Panggul merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga besar," kata Okky.

Selanjutnya Okky menjelaskan, jalan lahir sendiri dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian keras yang terdiri atas tulang-tulang dan bagian lunak yang terdiri atas otot-otot.

Panggul adalah jalan lahir yang dibentuk oleh tiga macam tulang, yaitu tulang koksa, tulang saktrum, dan tulang koksigis.

Semua tulang tersebut membentuk jalan lahir layaknya sebuah tabung.

Bagian panggul sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yakni pintu atas panggul, pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul yang letaknya paling dekat dengan jalan lahir.

BACA JUGA: Sering Alami Kram Otot, Coba Lakukan 4 Hal Ini untuk Mengatasinya

Adapun bisa tidaknya ibu melahirkan secara normal ditentukan oleh pemeriksaan berikut:

Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia kehamilan 36 minggu. Teknisnya dokter akan memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang belakang/promontorium.

Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul.

Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm.

Jika kurang maka dikategorikan sebagai panggul sempit. Bagaimana kans panggul sempit ini?

Jika bayi yang akan lahir tidak besar, maka ibu berpang gul sempit masih bisa melahirkan secara normal.

Inilah perincian peluang melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:

BACA JUGA: Tren Makeup Glossy Eyeshadow Ini Wajib Dicoba, Bikin Wajah Tampak Fresh

- Panggul Sempit, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg ke bawah.

- Panggul Sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5-3,5 kg.

- Panggul Luas, panggul jenis ini bisa mengeluarkan bayi berukuran besar 3,5-3,9 kg.

Pemeriksaan Rontgen

Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen.

Selama pemotretan ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh yang lain, hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah.

Hasil foto lantas dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Mulai dari pintu atas panggul, pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul.

Bahkan aneka kelainan letak bayi pun sebetulnya bisa terdeteksi melalui cara ini.

Dibanding pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data yang lebih terperinci mengenai diameter pintu-pintu panggul.

Patokan yang dipakai adalah ukuran panggul rata-rata perempuan normal, yaitu:

BACA JUGA: Tanpa Disadari Kesalahan Menggunakan Krim Wajah Ini Sering Dilakukan

- Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.

- Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.

- Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm

Bila ukuran rata-rata pintu panggul tersebut kurang, maka panggul yang bersangkutan kurang sesuai untuk proses persalinan normal.

Namun, bisa saja dokter tetap mengusahakan agar bayi bisa keluar secara alamiah.