Erupsi Gunung Semeru, IDAI Siagakan Relawan Dokter Spesialis Anak di Daerah Bencana

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 7 Desember 2021 | 12:00 WIB
IDAI Siagakan relawan dokter spesialis anak di daerah bencana erupsi Gunung Semeru (Satgas Bencana IDAI)

Di wilayah Kabupaten Lumajang ini terdapat 7 posko pengungsian terpusat milik pemerintah kabupaten, dan 4 posko pengungsian di wilayah kisaran Candipuro.

Sementara pusat penyaluran bantuan logistik berada di Pendopo Bupati dan Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang sebagai koordinator penerimaan dan penyaluran logistik, bantuan alat kesehatan dan obat-obatan terpusat di Dinas kesehatan Lumajang.

Rata-rata posko pengungsian di kisaran Candipuro berisi 40 hingga 60 anak-anak, dimana dari total seluruh pengungsian di Candipuro, 40 persen diantaranya adalah Balita.

Untuk wilayah Candipuro, seluruh korban bencana yang membutuhkan tatalaksana spesialistik akan dirujuk ke RSUD Pasirian sebagai yang paling terdekat, RS Bhayangkara dan RSUD Haryoto di Lumajang.

IDAI siagakan relawan dokter spesialis anak di daerah bencana erupsi semeru

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus yang Lainnya Harus Waspada! Berikut Daftar Gunung Api di Indonesia yang Berstatus Waspada dan SiagaHingga saat ini, dr Reza telah mendapati 2 orang remaja dengan luka bakar tingkat sedang di RSUD Pasirian, belum dijumpai adanya pasien trauma inhalan, atau kondisi infeksi lainnya dampak langsung dari erupsi.

Sementara para pasien dewasa masih mendominasi dengan kondisi luka bakar ditangani di beberapa RS Rujukan.

Untuk jumlah korban jiwa anak-anak masih belum dapat dipastikan angkanya dikarenakan evakuasi di lokasi terdampak masih cukup susah dengan keterbatasan cuaca, sarana prasarana dan tenaga.

Berdasarkan penyisiran, dr Reza mencatat bahwa pengungsi wilayah Candipuro banyak membutuhkan bantuan pakaian anak-anak, selimut, popok anak, susu formula, makanan bayi, wadah peralatan makanan yang bersih dan peralatan mandi bayi.

Secara keseluruhan Tim Satgas Bencana IDAI masih belum menemukan kasus ISPA dan diare pada anak-anak pada hari pertama dan kedua ini.