5 Bahaya Lemak Trans yang Tak Terduga, No. 5 Bahaya Banget Moms!

By Nia Lara Sari, Kamis, 15 Maret 2018 | 20:54 WIB
Bahaya lemak trans bagi kesehatan ()

Nakita.id - Moms mungkin tidak asing dengan istilah lemak trans.

Dari semua jenis lemak yang ada, lemak trans merupakan jenis lemak yang paling berbahaya.

Lemak trans memang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

BACA JUGA: 9 Kondisi Ibu ini Masuk dalam Kategori Kehamilan Risiko Tinggi

Kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh akan meningkat ketika kita mengonsumsi lemak trans.

Dengan naiknya tingkat kolesterol jahat, maka kolesterol baik akan turun, padahal kolesterol baik atau HDL diperlukan untuk mengangkut LDL ke hati, agar dibuang.

Lemak trans juga dapat menyebabkan inflamasi, yang akhirnya berisiko tinggi untuk penyakit jantung, stroke, diabetes dan beberapa penyakit kronis lainnya.

BACA JUGA: Flash Sale Xiaomi Bikin Kecewa, Simak 7 Trik Mereka Yang Berhasil

Menurut penelitian di Harvard School of Public Health dan dari American Journal of Critical Nutrition 2006, terdapat hubungan antara lemak trans dan timbulnya ketidakseimbangan hormon yang dapat menimbulkan ketidaksuburan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, setiap 2% kalori yang masuk ke tubuh wanita dari lemak trans, meningkatkan risiko infertilitas sebanyak 73% dibanding kalori yang masuk dari karbohidrat.

Selain itu, lemak trans juga berdampak:

Kesehatan gusi Semakin tinggi BMI (body mass index) tubuh, makin tinggi pula risiko terserang penyakit gusi, demikian dilansir Journal of Periodontology.

BACA JUGA: Terapkan Homeschooling untuk Anak? Buku Ini Bisa Jadi Panduan

Wanita gemuk dan obesitas memproduksi lebih banyak cytokin, protein yang mempercepat pembengkakan yang disebabkan oleh bakteri jahat di mulut.

Kesuburan

Setiap wanita yang ingin hamil, harus memangkas kelebihan lemak ditubuhnya.

Untuk setiap satu angka BMI di atas 29, peluang untuk mengandung akan berkurang sebanyak 4%.

Demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan di Human Reproduction.

Para ahli menduga, adanya hubungan antara perubahan hormon dengan berkurangnya kesuburan.

Lutut

Setiap kilogram yang bertambah di tubuh seseorang, akan memberikan beban yang lebih kepada lutut.

University Winston Salem, North Carolina menemukan fakta setiap 1 kilogram beban yang hilang dari tubuh, tekanan terhadap lutut pun ikut berkurang sebanyak 8 kilogram.

Jantung

Tingkat BMI yang tinggi pastinya akan meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.

BACA JUGA: Flash Sale Xiaomi Bikin Kecewa, Simak 7 Trik Mereka Yang Berhasil

Penelitian di jurnal Diabetes Care, menunjukkan bahwa 39% wanita yang kelebihan berat badan dan 47% wanita obesitas, punya kemungkinan mengidap penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan 34% dari wanita dengan BMI normal.

Payudara

Sel lemak memproduksi hormon estrogen yang dalam tingkatan yang tinggi dapat menstimulasi pertumbuhan tumor payudara.

Peluang wanita obesitas mengidap tumor payudara terbilang tinggi, karena produksi estrogennya 3 kali lipat dibandingkan pada wanita yang kurus.

Demikian dikatakan Walter Willett, Dr. P H. ketua depertemen nutrisi di Harvard School of Public Health, Boston, Amerika.