Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil yang Berlebihan Tidur Bisa Meningkatkan Risiko Lahir Mati?

By Kirana Riyantika, Kamis, 16 Desember 2021 | 20:01 WIB
Jadi mitos vs fakta kehamilan, ibu hamil yang tidur terlalu lama bisa tingkatkan risiko lahir mati (Pexels/Bryan Marshall)

Nakita.id - Sudah pasti Moms kerap mendengar mitos vs fakta kehamilan di kalangan masyarakat yang diyakini turun temurun.

Banyak yang meyakini bahwa ibu hamil harus banyak istirahat.

Namun, ada anggapan yang banyak diyakini yaitu mengenai anggapan tidur berlebihan bagi ibu hamil bisa meningkatkan risiko lahir mati.

Benarkah demikian?

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Dianjurkan Tidur Miring ke Kiri Untuk Mengurangi Risiko Lahir Mati

Melansir Nursing Times, ternyata memang benar ibu hamil yang tidur berlebihan dapat dikaitkan dengan kelahiran mati.

Ini terutama terjadi bagi Moms yang tidur malam lebih dari 9 jam tanpa bangun sama sekali.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat meneliti 153 wanita yang mengalami kelahiran mati pada usia kandungan 28 minggu atau setelahnya.

Para peneliti kemudian menemukan hubungan antara periode panjang tidur ibu hamil yang tidak terganggu dengan kelahiran mati yang tidak bergantung pada faktor risiko lainnya.

Jadi, mitos vs fakta kehamilan ibu hamil tidur berlebihan bisa meningkatkan risiko lahir mati adalah fakta ya Moms.

Dr O'Brien selaku salah penulis utama penelitian tersebut mengungkapkan bahwa banyak ibu hamil yang melaporkan sesekali bahkan kerap bangun di tengah malam.

"Sementara banyak wanita yang terbangun di malam hari mungkin mengkhawatirkan beberapa wanita, dalam konteks lahir mati tampaknya hal itu menjadi pelindung,” kata Dr O'Brien.

Mitos vs fakta kehamilan tentang tidur berlebihan selama kehamilan

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan yang Tidak Banyak Pasangan Tahu, Hal-hal Ini Ternyata Bisa Sebabkan Sulit Hamil

Tidur berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan janin, lantaran saat tidur, tekanan darah mencapai titik terendah.

Ketika seseorang bangun, ada lonjakan aktivitas sistem saraf yang bisa membantu meningkatkan tekanan darah yang sebelumnya rendah saat tidur.

"Ada kemungkinan bahwa ibu hamil yang sesekali terbangun bisa mencegah tekanan darah yang relatif rendah dalam waktu lama," ujar Dr O'Brien.

Meski begitu, Moms hamil dilarang keras untuk begadang di malam hari atau mengalami tidur terganggu klinis.

Sebab, tidur yang sangat terganggu juga bisa menyebabkan kesehatan janin menurun.

“Memahami peran tidur ibu dapat membantu kami mengidentifikasi intervensi yang akan menempatkan kami pada posisi yang lebih baik untuk menasihati wanita,” katanya.

Mitos vs fakta kehamilan ibu hamil yang tidur berlebihan bisa meningkatkan risiko lahir mati memang fakta, namun Moms juga sebaiknya tidak mengalami gangguan tidur hingga membuat terjaga di malam hari.

Sebaiknya tidur dalam waktu cukup, antara 8 sampai 9 jam di malam hari.

Selain waktu tidur, posisi tidur juga mempengaruhi kesehatan bayi.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Olahraga Berat?

Dilansir American Pregnancy Association, selama kehamilan sebaiknya hindari posisi tidur telentang.

Tidur telentang menyebabkan beberapa masalah seperti sakit punggung, pernapasan, sistem pencernaan, wasir, dan tekanan darah rendah.

Bahkan, jika dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan sirkulasi udara ke jantung dan bayi.

Nantinya perut akan tumbuh bertumpu pada usus dan pembuluh darah utama (aorta dan vena cava).

Ibu hamil juga dapat mengembangkan sleep apnea saat berat badan kian bertambah.