Yuk Moms Ketahui Apa Itu Worry Time untuk Anak dan Manfaatnya untuk Jaga Kesehatan Emosional Si Kecil

By Amallia Putri, Senin, 27 Desember 2021 | 17:14 WIB
Worry time bersama anak yang perlu Moms ketahui (Freepik)

Nakita.id - Bagaimana sih menjadi orangtua yang peka terhadap kesehatan emosional anak?

Dengan memiliki kesehatan emosional yang baik anak mampu untuk lebih peka pada orang di sekitarnya.

Anak akan lebih mudah bergaul dengan teman-teman sebayanya.

Sebab, kesehatan emosional yang baik menumbuhkan empati di dalam diri anak.

Namun, tentunya membangun kesehatan emosional yang baik bagi anak tidaklah mudah, Moms.

Tentu akan selalu ada kendala di mana anak kesulitan untuk membangun kesehatan mental yang lebih baik.

Mulai detik ini, Moms wajib terapkan worry time untuk anak.

Mungkin istilah worry time terdengar asing di telinga Moms semua.

Baca Juga: Sering Dilakukan Tanpa Sadar, Kebiasaan Ini Bikin Kita Jadi Toxic Parent dan Bisa Membuat Anak Menjauh Sampai Depresi

Pada dasarnya, worry time adalah waktu khusus yang diciptakan oleh Moms untuk berbincang berdua bersama anak.

Worry time hampir sama dengan quality time.

Hanya saja, pada kegiatan worry time ini Moms dan anak membicarakan beberapa hal yang berkenaan dengan perasaan anak.

Hal ini amat sangat baik dilakukan, terutama bagi Moms yang memiliki anak di usia sekolah.

Perlu Moms ketahui, di usia sekolah, anak sudah bisa mengembangkan berbagai macam perasaan.

Misalnya seperti cemas, takut, dan memahami perasaan orang lain.

Dengan kemampuannya tersebut, tentu Moms ingin mengarahkannya kepada hal yang positif, bukan?

Yuk, kenali lebih dalam lagi, sebenarnya bagaimana, sih, melakukan worry time yang benar dengan anak?

Pada dasarnya, worry time diciptakan untuk membicarakan hal-hal yang membuat anak menjadi cemas.

Di usia sekolah adalah waktu yang tepat untuk menciptakan worry time.

Mengapa begitu?

Sebab, anak baru mulai mengembangkan perasaan khawatir dan cemas di usia sekolah.

Setidaknya anak-anak usia 6 hingga 9 tahun adalah waktu tepat untuk membangun worry time untuk anak.

Dengan begitu, segala kekhawatiran dan kecemasan yang dialami oleh anak bisa tersalurkan dengan baik dan benar.

Anak juga bisa menjadi lebih mudah untuk terbuka pada Moms.

Baca Juga: Sayang Banget Banyak Orangtua yang Tak Tahu, Sederet Kebiasaan Ini Ternyata Dapat Membuat Mental Anak Terganggu

Eits, jangan salah dulu, Moms, worry time tidak sama dengan berdiskusi, ya.

Meluapkan perasaan cemas tidak sama dengan menuntut anak untuk berpikir.

Memang, berdiskusi memiliki manfaat yang baik untuk anak.

Misalnya, membuat anak menjadi lebih kritis, serta kemampuan pemecahan masalahnya menjadi lebih terlatih.

Namun, untuk worry time tidak diperlukan semua itu.

Dalam kegiatan ini, anak hanya perlu meluapkan apa saja yang menjadi keresahannya akhir-akhir ini.

Diperlukan sikap menjadi pendengar yang baik dari Moms dalam kegiatan ini.

Hal yang membuat anak cemas sebaiknya diluapkan melalui worry time sebelum tidur

Lalu, bagaimana caranya untuk memulai worry time dengan anak?

Moms bisa melakukan beberapa tips di bawah ini:

1. Tentukan jadwal

Pastikan Moms tentukan jadwal yang tepat bagi anak untuk melakukan worry time.

Jangan mendadak, dan jangan dilakukan pada saat anak sedang sibuk.

Apabila anak sedang cemas, jangan langsung lakukan worry time.

Lakukan worry time pada saat anak sedang rileks.

Maka dari itu, waktu yang tepat untuk worry time bersama anak adalah sebelum tidur.

2. Jangan buat anak berpikir terlalu jauh

Seperti yang sudah dikatakan di awal, worry time bukanlah wadah untuk berdiskusi bagi anak.

Baca Juga: Bukan Hanya Tumbuh Secara Fisik, Begini Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Mental Anak

Worry time dilakukan agar anak bisa meluapkan apa yang menjadi kekhawatirannya.

Setelah itu, minta anak untuk tak mengkhawatirkannya untuk saat ini, karena akan mengganggu waktu tidurnya.

Sedangkan anak membutuhkan istirahat yang cukup.

3. Jadi pendengar yang baik

Diperlukan sikap untuk menjadi pendengar yang baik selama worry time.

Anak membutuhkan seseorang yang mampu untuk berkeluh kesah.

Tak masalah jika Moms memberikan pertanyaan-pertanyaan pada anak.

Usahakan untuk tidak menginterupsi pembicaraan anak selama ia menceritakan kekhawatirannya.

Apabila pendapat dan kekhawatirannya didengarkan, anak menjadi mampu untuk menghargai dirinya sendiri dan berdaya.

Sebenarnya, tak hanya membangun kesehatan emosional yang baik, lo, Moms.

Dengan worry time ini, anak menjadi lebih mampu untuk terbuka dengan orangtuanya.

Membangun keterbukaan dengan anak memang sedikit tricky dan gampang-gampang susah.

Namun, dengan worry time ini, kedekatan dengan anak bisa terbangun.

Memiliki kedekatan dengan anak banyak manfaatnya, lo, Moms.

Salah satunya, anak tak akan segan jika harus berbincang dengan Moms.

Moms bisa memantau dengan lebih mudah seperti apa yang perkembangannya dalam bergaul.

Baca Juga: Jangan Dulu Stres, Begini Cara Mengatasi Kecemasan Finansial di Tengah Pandemi Covid-19 Menurut Ahli

Karena anak tak keberatan bercerita pada Moms, tingkat kecemasan anak menjadi berkurang.

Membangun dan memelihara kesehatan emosional yang baik pada anak bisa dilakukan sedari dini, Moms.

Caranya adalah dengan melakukan worry time dengan anak.

Tak perlu membicarakan hal-hal yang rumit, pada worry time anak hanya perlu meluapkan keresahannya saja.

Sehingga beban emosional atas keresahan dan kecemasannya tersebut bisa berkurang.

Lakukan worry time saat anak sudah rileks.

Selamat mencoba, Moms.