Tabloid-Nakita.com - Tahukah Mama bahwa beberapa saat setelah dilahirkan, bayi akan segera mengganti darah yang dibawanya dari kandungan menjadi darah yang dibuat oleh tubuhnya sendiri? Nah, proses ini menggunakan zat besi.
Sungguh terbayang betapa pentingnya zat besi bagi bayi, bukan? Semua fungsi tubuh manusia membutuhkan zat besi, apa lagi bayi yang sedang tumbuh dan berkembang begitu cepat. Yang perlu diketahui adalah cadangan zat besi dalam tubuh bayi semakin lama akan berkurang apabila bayi tidak mendapat asupan yang memadai.
Bayi sampai berumur 1 tahun memerlukan zat besi 11 mg/hari. Pada usia bayi 9—11 bulan, 97% dari kebutuhan zat besi tersebut idealnya didapat dari makanan pendamping ASI-nya (MP-ASI).
Karena itulah, penambahan zat besi dalam MP-ASI buah hati sangat penting. Tanpa MPASI dengan sumber zat besi yang memadai, bayi hampir tidak mendapat pasokan zat besi dari luar sehingga bayi terancam mengalami defisiensi atau kurang zat besi.
Seperti yang sudah disinggung tadi, zat besi merupakan suatu mineral yang amat dibutuhkan tubuh. Oksigen dari udara yang masuk ke paru-paru akan diedarkan ke seluruh tubuh dengan bantuan zat besi yang terkandung di dalam hemoglobin (sel darah merah). Jika kadar zat besi berkurang, kadar hemoglobin juga mengalami kekurangan sehingga terjadilah anemia.
Kondisi anemia ini akan mengakibatkan kemampuan darah mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh berkurang. Pertumbuhan sel-sel otak juga membutuhkan zat besi. Pada periode emas tumbuh kembang seorang anak, defisiensi zat besi dapat berdampak penurunan kemampuan berpikir serta gangguan perilaku.
Karena begitu besar manfaat zat besi bagi bayi, jangan lupa menambahkan bahan makanan yang mengandung zat besi ke dalam MP-ASI-nya ya.
Oleh: Dr. Endang Dewi Lestari, MPH, SpA(K)